Serangan hama dan penyakit pada tanaman memang tidak dapat dihindari. Di tingkat yang lebih serius, serangan ini berakibat pada busuknya tanaman dan pada akhirnya binasa. Pada tanaman sawit sendiri, hama dan penyakit ini bisa menurunkan produktivitas. Tentunya hal ini sangat kita hindari. Tapi bukan berarti gangguan ini menjadi sesuatu yang tidak bisa dikendalikan. Sebelum dilakukan penanganan untuk mengatasi serangan hama dan penyakit, diperlukan pengenalan terlebih dahulu seperti apa ancaman dan gangguan pada perkebunan dan bagaimana penanganannya. Simak penjelasan dibawah ini.
Jenis Hama dan Penyakit pada Tanaman Sawit
Hama Ulat
Hama Ulat api merupakan salah satu hama penting dan musuh yang sangat di takuti dalam perkebunan kelapa sawit, karena ulat tersebut menimbulkan efek kerugian yang sangat besar terhadap tanaman kelapa sawit.
Ulat ini hidup berkelompok, memakan daun mulai dari ujung ke arah bagian pangkal daun hingga habis dan hanya menyisakan tulang daun atau lidi. Dalam kondisi yang sangat parah tanaman akan kehilangan daun hingga 50% – 90 % dan pohon menjadi mati kering seperti bekas terbakar. Anak daun pada ujung pelepah adalah bagian yang paling disukai jenis hama sawit ini.
Ulat api terkenal sangat rakus, dalam sehari saja mampu menghabiskan 300 hingga 500 cm helaian daun kelapa sawit. Tidak terbayang jika terdapat 5 ekor ulat api pada 1 pohon, pasti semua daun sawit akan habis dalam sekejap. Maka jangan menunda-nunda untuk pengendalian hama ulat api ini jika ingin menyelamatkan tamanan sawit Anda.
Hama Kumbang
Hama kumbang tanduk atau biasa dikenal Oryctes rhinoceros merupakan hama utama pada perkebunan kelapa sawit dan lebih sering menyerang tanaman yang baru berumur 2,5 tahun dan tanaman kelapa sawit yang belum menghasilkan (TBM). Meski demikian, hama ini juga menyerang tanaman menghasilkan (TM) dan dapat menurunkan hasil panen sebesar 60% pada saat panen pertama.
Pada areal replanting serangan kumbang tanduk ini tergolong tinggi. Hal ini dipicu tersedianya habitat yang cocok untuk perkembangbiakan kumbang tanduk, sehingga kelapa sawit tidak tumbuh secara optimal karena sebagian besar tanaman pasti akan diserang hama kumbang tanduk. Daya rusak yang dihasilkan hama ini berpotensi menunda masa produksi tanaman sampai satu tahun, bahkan mematikan tanaman muda mencapai 25%.
Hama Tikus
Sepertinya hewan yang satu ini memang menjadi gangguan dimanapun, baik di persawahan maupun di perkebunan. Hewan yang satu ini menyerang sawit pada masa pembibitan. Bayangkan berapa banyak kerugian jika semua bibit sawit kita dihabiskan oleh si pengerat ini.
Pada tanaman yang belum menghasilkan (TBM), tikus merusak bagian pangkal pelepah dan jaringan meristem sehingga bibit mati sedangkan pada tanaman menghasilkan (TM), tikus menyerang buah muda dan buah masak, memakan brondolan dan merusak bunga jantan.
Busuk Pangkal Batang
Penyakit yang menjadi salah satu kendala produksi kelapa sawit di Indonesia dan sangat ditakuti para praktisi kebun karena dapat menyebabkan kematian tanaman secara cepat. Adapun penyebab busuk batang sawit ini adalah sejenis jamur bernama jamur Ganoderma sawit, dimana penyebaran patogen dibantu oleh angin, air maupun kotoran ternak di areal kebun. Penyakit ini tidak hanya menyerang tanaman tua, tetapi juga tanaman yang masih muda.
Ganoderma merupakan momok yang menyeramkan dalam dunia persawitan, praktisi kebun akan merasa terganggu jika penyakit ini sudah menyerang tanaman mereka. Betapa tidak, begitu terjangkit jamur Ganoderma, maka selain produksi Tandan Buah Segar (TBS) mengalami penurunan drastis, pembentukkan bunga dan buah berkurang serta dalam kurun waktu 6 sampai 12 bulan pohon akan mati total serta meninggalkan inokulum Ganoderma yang siap menyerang sawit sehat di sekitarnya dalam jarak radius 200 meter.
Itulah beberapa ancaman yang bisa kita temukan. Bukan tidak bisa ditanggulangi, tetapi tergantung bagaimana cara kita mengelola dan menerapkan manajemen perkebunan yang baik sehingga angka kerugian yang ditimbulkan hama dan penyakit dapat diatasi.
Cara Pengendalian Hama dan Penyakit pada Tanaman Sawit
Beberapa cara pengendalian hama dan penyakit pada tanaman kelapa sawit di atas adalah sebagai berikut :
- Menggunakan bibit yang berkualitas.
- Pemeliharaan/perawatan kebun yang sesuai dengan standar perkebunan.
- Aplikasi pupuk kelapa sawit yang tepat sasaran, dimana dapat diserap oleh pohon secara maksimal dan juga tidak menyebabkan kerusakan tanah, serta membantu perkembangan mikroorganisme tanah seperti yang dilakukan PKT (Plantation Key Technology) dalam formulasi pupuk MOAF® yang sangat mendukung untuk pengendalian berbagai jenis penyakit yang menyerang kelapa sawit.
- Aplikasi pengendali hayati CHIPS® sebagai vaksin Ganoderma yang ramah lingkungan dan berfungsi untuk menekan laju perkembangan berbagai penyakit pada kelapa sawit, sehingga sawit tetap sehat dan berproduksi secara maksimal.
Bagi perusahaan yang memiliki pertanyaan lebih lanjut, dapat mengunjungi website kami www.pkt-group.com atau menghubungi whatsapp kami 0821-2000-6888.