Panduan Lengkap Pupuk Kelapa Sawit, Pemilik Sawit Wajib Tahu!

Panduan Lengkap Pupuk Kelapa Sawit, Pemilik Sawit Wajib Tahu!

Kelapa sawit sendiri adalah salah satu tanaman perkebunan popular di Indonesia. Berkat, potensinya yang luar biasa, kelapa sawit setelah menjalani proses produksi akan menjadi minyak goreng yang bermutu tinggi. 

Namun, tentu saja semua itu harus melalui perawatan yang baik. Seperti cara menanam kelapa sawit yang benar serta pemberian dosis pemupukan kelapa sawit yang tepat.

Pengetahuan seputar dosis pemupukan kelapa sawit adalah hal yang perlu diketahui oleh para pemilik pohon kelapa sawit.  Karena dengan dosis pemupukan yang tepat bagi kelapa sawit maka hasil panen yang maksimal akan diperoleh

Zat Hara Yang Harus Diperhatikan Dalam Pemilihan Pupuk

Tak hanya dosis pemupukan kelapa sawit yang tepat, namun pemilihan pupuk sesuai kebutuhan (tepat jenis) juga harus diketahui petani kelapa sawit. Agar tak salah pilih, berikut ini unsur dasar kebutuhan kelapa sawit yang wajib ada pada pupuk yang akan Anda gunakan.

A. Fosfor

Fosfor adalah unsur makro esensial yang berperan dalam merangsang pertumbuhan akar. Selain itu fosfor juga akan membantu untuk mempercepat pembungaan serta menjadi bahan pembentukan protein tertentu.

Akibat kekurangan fosfor, pohon kelapa sawit akan tumbuh mengecil seperti bentuk piramida dengan daun berwarna keunguan. 

B. Kalium

Kelapa Sawit juga membutuhkan kalium yang merupakan salah satu unsur hara yang sangat penting untuk pertumbuhan, karbohidrat, serta protein. Selain itu,  kalium juga dibutuhkan dalam jumlah banyak karena mempengaruhi kualitas dan kuantitas tandan serta resistensi terhadap penyakit dan stres kekeringan. Unsur K juga membantu mengatur fungsi stomata daun dan berperan penting dalam penyerapan fotosintesis, aktivasi enzim, serta sintesis minyak.

Kekurangan unsur ini akan menyebabkan timbulnya bercak transparan di bagian daun tua berwarna orange spot, white strip, sehingga daun mengering.

C. Magnesium

Unsur berikutnya adalah magnesium yang membantu kelapa sawit dalam proses fotosintesis. Akibat bagi kelapa sawit saat kekurangan unsur ini adalah menguningnya daun kelapa sawit yang terpapar sinar matahari langsung

D. Tembaga 

Sebagai unsur hara mikro esensial, tembaga berperan dalam pembentukan klorofil atau zat hijau daun, sekaligus mempercepat proses fisiologi. Sehingga saat kekurangan unsur ini sawit akan menunjukkan gejala kekeringan kemudian mati.

E. Boron

Sebagai unsur mikro, boron berperan menyusun gula, protein, dan karbohidrat serta pada perkembangan ujung berikut anak daunnya. Kekurangan boron yaitu akan memunculkan daun yang kecil dan berbentuk seperti sirip ikan.

F. Zink

Zink akan membantu sawit dalam pembentukan hormon pertumbuhan. Defisiensi zink akan dapat mematikan jaringan tanaman meski sawit hanya membutuhkan unsur hara mikro dalam jumlah sedikit.

G. Nitrogen

Nitrogen akan merangsang pertumbuhan pohon kelapa sawit secara keseluruhan, mulai dari akar, batang hingga ke bagian daunnya. Akibat kekurangan nitrogen, pertumbuhan pohon kelapa sawit akan terhambat. 

H. Mikroorganisme

Kandungan mikroorganisme pada pupuk MOAF® dapat membantu merusak dinding sel patogen Ganoderma, dan berperan menghasilkan energi untuk mikroorganisme lain yang sedang bekerja.

Hal Yang Harus Diperhatikan pada Pemupukan

Selain dosis pemupukan Kelapa Sawit yang tepat, agar hasil menjadi maksimal, petani juga harus memperhatikan cara pemupukan yang benar. Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemupukan.

Usia & Dosis

Dosis pemupukan kelapa sawit yang tepat adalah dengan memberikan pupuk sesuai umur dan kebutuhan tanaman, dengan ketentuan sebagai berikut: 

  • Sebelum pupuk MOAF® diaplikasikan, PKT melakukan survey dan research terlebih dahulu dalam agar dapat menentukan apa yang dibutuhkan oleh tanaman, yakni berupa formulasi khusus untuk tiap tanaman dan lahan yang berbeda.
  • Tanaman yang berusia 0 hingga 3 tahun dapat diberikan pupuk organik kelapa sawit MOAF® yang diformulasi khusus oleh PKT dengan dosis 1 hingga 2 kg per tanaman, sebanyak 2 kali dalam setahun.
  • Tanaman yang berusia di atas 3 tahun adalah sekitar 2 hingga 2.5 kg, sebanyak 2-3 kali dalam setahun.

Persiapan

Selain dosis pemupukan kelapa sawit, persiapan pemupukan juga sangat penting bagi para petani sawit untuk melakukannya. Persiapan pemupukan tersebut adalah membersihkan terlebih dahulu bagian piringan sawitnya.

Biasanya area berbentuk bulat yang terdapat pada sekitar pohon kelapa sawit terdapat banyak hama dan gulma. Selain itu, jangan lupa bersihkan juga rumput atau alang-alang liar yang ada di sekitar pohon, agar tak mengganggu proses pemupukan. 

Jarak Penyebaran

Memperhatikan jarak penyebaran pupuk yang memiliki unsur tertentu juga akan mempengaruhi tumbuh kembang tanaman kelapa sawit. Untuk itu silahkan cermati ketentuan penyebarannya sebagai berikut:

  • Untuk pupuk MOAF® jarak penyebarannya sejauh 50 cm bila Anda ukur dari pokok ke bagian luar piringan pada tanaman mengahasilkan (TM). Kemudian, jarak dengan 30 cm untuk tanaman belum menghasilkan (TBM).

Ukuran penyebaran pupuk yang tepat akan mempengaruhi hasil panen. Penyebaran yang terlalu dekat justru akan merusak tanaman kelapa sawit.

Area Penyebaran

Selanjutnya, perhatikan juga area penyebaran pupuk yang tepat. Meski terlihat sangat sepele akan tetapi telah banyak terbukti, bahwa petani kelapa sawit yang berhasil adalah yang memperhatikan hal ini.

Apabila menaburkan pupuk pada area tak tepat, misalnya pada bagian pangkal atau pada jalanan sekitar tanaman `1` maka pemupukan akan sia-sia. Yang tumbuh subur justru tanaman rumput liar, alang-alang atau berbagai tanaman hama lainnya.

Area penyebaran pupuk yang tepat adalah persis di bagian kepalan sawit, yaitu pada bagian yang terdapat banyak akar rambut. Jangan lupa pastikan juga sekali lagi untuk memberikan dosis pemupukan kelapa sawit yang sesuai dengan kebutuhan tanaman.

Cara menghitung dosis pupuk Kelapa Sawit yang benar adalah menggunakan takaran atau alat ukur. Namun jika tak memilikinya, karena pupuk berbentuk cair maka Anda dapat memanfaatkan tutup botolnya sebagai alat ukur takaran.

Ingat, pemupukan yang baik akan mampu merangsang pertumbuhan tanaman kelapa sawit secara maksimal, namun dengan dosis serta area penyebaran yang tepat.

Pemilihan Waktu

Faktor pemilihan waktu juga akan sangat mempengaruhi hasil kegiatan pemupukan. Pemilihan waktu pemupukan yang tepat adalah pada saat awal musim penghujan, berikut penjelasannya:

  • Pupuk akan dapat terserap dengan baik pada kondisi tanah yang lembab.
  • Pada awal musim penghujan tiba, curah hujan yang turun belum terlalu intens sehingga kelembaban tanah ideal.
  • Ketika musim hujan telah sampai pada pertengahan masa, maka curah hujan akan tinggi sehingga berpotensi terjadi genangan air.
  • Pupuk yang tersebar pada genangan air tak akan terserap oleh tanaman kelapa sawit namun justru akan hanyut ke lokasi lainnya.

Dampak Bagi Lingkungan

Hal lain yang juga petani kelapa sawit harus perhatikan adalah dampak pemupukan pada lingkungan sekitar perkebunan. Berikut ketentuan pemupukan yang harus Anda perhatikan terkait dengan dampak lingkungan:

  • Proses pemupukan harus menghitung dengan cermat jarak antara perkebunan dengan lokasi sumber air terdekat.
  • Jangan melakukan pemupukan tepat di pinggir sungai, sebab air sungai akan tercemari.  
  • Jarak minimal pemupukan dari pinggir sungai adalah adalah sekitar 10 meter.  Semakin jauh jarak pemupukan dari lokasi sumber air semakin baik karena akan mengurangi dampak pencemaran akibat proses pemupukan tanaman kelapa sawit.
  • Pertimbangkan penggunaan pupuk organik karena manfaat pupuk organik yang tidak mencemari lingkungan.

Sudah Siap Melakukan Pemupukan?

Semoga penjelasan mengenai dosis pemupukan kelapa sawit dan cara pemupukan yang baik dan benar diatas dapat membantu untuk memaksimalkan hasil panen kelapa sawit Anda. Sebagai ahli dalam pemupukan kelapa sawit, PKT telah berhasil mengembangkan produk unggulan yang terbukti memberikan hasil yang luar biasa selama bertahun-tahun: MOAF dan CHIPS.

MOAF, dengan formulasi khususnya, telah terbukti meningkatkan produktivitas dan kualitas buah kelapa sawit. Sementara itu, CHIPS, dengan teknologi inovatifnya, memastikan penyerapan nutrisi optimal oleh tanaman. Penggunaan produk-produk teruji dari PKT tidak hanya menjamin hasil yang lebih baik dalam panen, tetapi juga mendukung keberlanjutan lingkungan dengan meminimalisir limbah kimia yang dapat merusak ekosistem. Jadi, bagi para petani kelapa sawit yang menginginkan hasil terbaik dan berkomitmen pada praktik pertanian yang ramah lingkungan, MOAF dan CHIPS dari PKT adalah pilihan yang tepat untuk meningkatkan hasil panen Anda.

Pertanyaan Umum

1. Berapa kali dosis pemberian pupuk satu tahun dan kapan waktunya?

Pemberian pupuk kelapa sawit setahun selama dua kali. Tahap pertama pada akhir musim hujan, yaitu sekitar bulan Maret hingga April. Sedangkan dosis kedua dapat dilakukan pada saat awal musim hujan datang, yaitu sekitar bulan September hingga Oktober.

2. Apa arti istilah 4T dalam kegiatan pemupukan?

Istilah 4T merupakan kepanjangan dari tepat jenis, tepat dosis, tepat cara, serta tepat waktu pemupukan. Istilah 4T dalam kegiatan pemupukan ini adalah sebuah patokan bagi para petani agar dapat melakukan kegiatan pemupukan dengan benar.

4T ini sendiri merupakan rekomendasi manajemen pemupukan untuk hasil maksimal yang berasal dari lembaga penelitian pengembangan perkebunan.

3. Apa tujuan pemupukan pada tanaman Kelapa Sawit?

Pemupukan bertujuan untuk meningkatkan kesuburan tanah dengan cara memperbaiki kondisi unsur hara di dalamnya. Selain itu pemupukan juga bertujuan untuk memberi asupan nutrisi pada tanaman kelapa sawit agar dapat tumbuh secara maksimal. Kemudian, tujuan lainnya adalah menggantikan unsur hara yang hilang pada proses panen.

Dengan melakukan hal tersebut, tentu saja tujuan akhir pemupukan adalah terjadinya perbaikan kualitas serta kuantitas tanaman maupun hasil panen kelapa sawit.

4. Mengapa pemupukan tidak dilakukan dengan dosis tinggi agar hasil lebih baik?

Di dalam tanah terdapat mikroorganisme yang sangat membantu kesuburan tanaman. Ketika dosis pemupukan dilipat gandakan, maka tanah menjadi asam sehingga teksturnya menjadi keras. Hal ini membuat mikroorganisme terganggu karena sifat tanah yang menjadi asam.