Pupuk

Para praktisi perkebunan kelapa sawit disarankan untuk menggunakan pupuk organik berkualitas seperti pupuk MOAF® yang dikombinasikan dengan pemberian pengendalian hayati CHIPS® pada tanaman yang terserang hama dan penyakit Ganoderma. Dengan begitu, para praktisi perkebunan akan memperoleh hasil produksi dari pohon sawit yang sehat.

Pupuk MOAF® dapat menjadi solusi yang berkelanjutan untuk meningkatkan ketahanan tanaman kelapa sawit terhadap stres lingkungan. Penerapannya dapat memberikan beberapa manfaat, terutama dalam hal meningkatkan kesuburan tanah, ketahanan tanaman dari serangan hama dan penyakit, dan mengurangi dampak negatif terhadap stres lingkungan.

Pupuk MOAF® telah menjadi solusi terbaru dalam upaya meningkatkan produktivitas kelapa sawit di sektor perkebunan kelapa sawit. Melalui inovasi dan penelitian yang mendalam, pupuk ini dihasilkan dengan tujuan utama untuk meningkatkan kualitas dan hasil panen kelapa sawit.

Lahan gambut adalah salah satu jenis tanah yang terbentuk dari material organik Di Indonesia, lahan dengan karakteristik tanah gambut banyak dimanfaatkan sebagai lahan perkebunan sawit. Lahan gambut terbentuk akibat penumpukan material organik pada suatu lahan, sehingga dekomposisi atau penguraiannya tidak sempurna lalu mengalami pelapukan. 

Seperti tanaman lainnya, sawit juga membutuhkan unsur hara dengan jumlah sesuai kebutuhan tanaman di dalam tanah agar pertumbuhan tanaman menjadi maksimal. Maka itu, agar kebutuhan unsur hara tercukupi petani sawit harus memperhatikan jenis pupuk dan metode pemupukan yang tepat. Lantas, bagaimana metode pemupukan yang tepat bagi untuk tanaman kelapa sawit?

Cara pemberian pupuk agar sawit tidak mengalami penurunan hasil panen sangat penting dipahami bagi petani yang sedang menjalankan budidaya tanaman sawit. Karena jika tanpa melakukan tindakan dan metode pemupukan yang tepat beserta antisipasi maka tingkat produktivitas akan menurun sehingga berdampak pada pendapatan pihak perkebunan sawit.

Pemupukan adalah salah satu tahapan yang harus ada di dalam proses budidaya tanaman kelapa sawit. Melalui pemupukan, tanaman akan tercukupi secara nutrisi dan unsur hara. Khusus tanaman belum menghasilkan (TBM) maka petani harus menggunakan jenis pupuk sawit yang tepat dosis. 

Menentukan jenis pupuk sesuai dengan kebutuhan tanaman kelapa sawit menjadi langkah terdepan dalam mencapai hasil panen yang maksimal. Sebab, pupuk tidak hanya menyediakan nutrisi esensial bagi tanaman, tetapi juga dapat membantu meningkatkan kekebalan tanaman terhadap serangan hama dan penyakit.

Jarak tanam kelapa sawit merupakan faktor penting dalam pengelolaan perkebunan kelapa sawit. Jarak tanam ditentukan berdasarkan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi produktivitas dan kualitas buah sawit. Maka itu, jarak tanam tidak bisa diabaikan dalam pengelolaan perkebunan kelapa sawit. Sebab, jarak tanam yang tepat memainkan peran penting untuk memastikan pertumbuhan tanaman secara optimal, produktivitas yang tinggi, dan menjamin mutu buah sawit.