Pemupukan yang Efektif dan Efisien Untuk Tanaman Kelapa Sawit (TM dan TBM)

Pemupukan yang Efektif dan Efisien Untuk Tanaman Kelapa Sawit (TM dan TBM)

Pertumbuhan kelapa sawit yang baik tergantung dari budidaya dan pemeliharaannya. Kebutuhan pupuk sawit baru tanam tentu berbeda dengan pupuk setelah sawit siap panen. Metode pemupukan yang digunakan terkait dengan biaya dan investasi dari kelapa sawit itu sendiri. Pemupukan membutuhkan biaya kurang lebih 20% hingga 25% dari seluruh biaya produksi.

Defisiensi Unsur Hara Tanaman Kelapa Sawit

Produktivitas maksimal tanaman kelapa sawit tergantung dari banyak indikator. Dua hal yang paling penting adalah kecukupan hara pada tanaman sawit dan metode pupuk sawit terbaik yang sesuai dosis dan tiap fase pertumbuhannya.

Pada tiap tumbuh kembang tanaman kebutuhan unsur hara berbeda dengan dosis tersendiri. Karena, untuk dosis pupuk sawit baru tanam berbeda dengan fase kelanjutannya. Hal ini berhubungan dengan defisiensi unsur hara kelapa sawit. Defisiensi unsur hara adalah kekurangan salah satu atau lebih hara yang dibutuhkan sawit.

Penjelasan kekurangan unsur hara tersebut adalah sebagai berikut:

1. Defisiensi Nitrogen (N)

Nitrogen menjadi salah satu hara penentu pertumbuhan tanaman dengan ketersediaan yang harus mencukupi. Jika kurang tanaman tidak akan tumbuh optimal dan gulma bisa muncul di sekeliling tanaman inti.

Ciri-ciri kekurangan unsur nitrogen antara lain:

  • Daun pada sawit warnanya hijau pucat, kemudian kekuning-kuningan.
  • Lama-lama daun tersebut akan menggulung dan jika tidak diatasi akan mati.
  • Pelepah dan tulang daun akan berubah warna menjadi kuning kecoklatan.
  • Tanaman kekurangan unsur N, biasanya dijumpai pada areal rendahan (tergenang).

2. Defisiensi Fosfor (P)

Fosfor atau unsur P menjadi penentu sebagai pupuk sawit baru tanam untuk akar dan batang yang kuat. Penyebab dari kekurangan fosfor biasanya karena kurangnya unsur P dalam tanah, unsur P tercuci akibat aliran permukaan (Run off), dan pH tanah asam. 

Tanaman kekurangan fosfor memiliki ciri yang mudah terlihat, yaitu:

  • Pertumbuhan batang seperti piramid, meruncing ke atas.
  • Indikasi kurangnya hara P dalam tanah adalah muncul gulma alang-alang, pakis kawat, serta senduduk pada sekitar tanaman yang semakin membuat tanaman tidak tumbuh dengan subur.

3. Defisiensi Kalium (K)

Unsur ketiga pada pupuk terbaik memiliki kandungan unsur K. Jika kekurangan maka hara penentu mutu dan kuantitas akan mempengaruhi produktivitas sawit. Ciri defisiensi dari K yaitu:

  • Muncul bintik kuning (orange spoting)pada daun yang akan terus membesar. Bintik akan menyatu dan menimbulkan bercak besar.
  • Daun terlihat tua dan tajuk makin lama berubah warna oranye. dan makin lama akan menjadi kering, dan mati. 
  • Rentan terhadap serangan penyakit

4. Defisiensi Magnesium (Mg)

Unsur Mg berfungsi sebagai hara pendukung pembentukan minyak dalam biji terbaik. Jika terjadi kekurangan pada sawit biasanya untuk daerah dengan curah hujan tinggi di atas 3.500 mm/tahun. 

Ciri dari tanaman sawit yang kekurangan Mg, yaitu:

  • Daun yang terkena sinar matahari terus menerus akan berubah menjadi kuning cerah secara keseluruhan (pelepah bawah
  • Semakin lama menjadi coklat dan mengering.

5. Defisiensi Boron (B)

Boron berguna sebagai pupuk sawit baru tanam pendukung kesehatan akar dan keberhasilan pembungaan dan berkecambah biji. 

Ciri tanaman yang defisiensi Boron antara lain:

  • Helai daun bagian ujung berlipat dan jika sudah defisiensi parah ujung daunnya menjadi keriting dan mengering.
  • Rentan terhadap crown disease yaitu daun ujungnya tidak normal dengan warna hijau gelap.

Penggunaan pupuk kimia secara berlebihan dapat merugikan pohon sawit Anda. Maka itu, praktisi perkebunan harus lebih peka untuk memilih pupuk organik, karena manfaat pupuk organik lebih baik, tanaman juga dapat memenuhi unsur hara. 

Memerlukan metode yang tepat untuk melakukan budidaya kelapa sawit. Salah satunya menggunakan jenis pupuk MOAF® yang tepat dosis dari Plantation Key Technology (PKT).

Pemupukan Efektif dan Efisien untuk Kelapa Sawit Baru Ditanam

Kebutuhan pupuk sawit baru tanam memiliki dosis tersendiri. Pada rentang waktu tertentu dengan kebutuhan sesuai fase pertumbuhannya.

1. Tanaman Belum Menghasilkan 

TBM atau tanaman belum menghasilkan pada usia 1-3 tahun. Penggunaan jenis pupuk sawit dengan pupuk MOAF® harus tepat dosis dan sesuai dengan kebutuhan tanaman, yang berfungsi sebagai peningkatan pertumbuhan vegetatif tanaman.

Adapun cara menghitung dosis pupuk kelapa sawit bisa langsung dengan 2 hingga 2,5 kg per pohon, menjadi 2 hingga 3 kali pemupukan dalam setahun. Cara pemupukan disebarkan merata pada piringan tanaman dengan jarak 30cm hingga 50cm dari pangkal batang (sesuai usia tanaman).

2. Tanaman Menghasilkan

Tanaman menghasilkan disebut pula TM dengan usia tanaman 4 hingga kurang dari 25 tahun. Penggunaan pupuk MOAF® bertujuan untuk peningkatan jumlah janjang dan peningkatan berat janjang.

Dosis penggunaan pupuk MOAF® adalah 2 hingga 3 kg per pohon untuk tanaman sesuai dengan  kebutuhan dari tanaman. 

Cara pemupukan dengan menaburkan di sekeliling piringan dengan jarak 2 m hingga 2,5 m dari pangkal batang.

Pemupukan yang benar sebagai salah satu cara sawit berbuah banyak untuk peningkatan produktivitas. Unsur hara yang terserap dengan baik secara otomatis membuat tanaman lebih optimal pertumbuhan dengan hasil buah sesuai keinginan.

Hasil Produktivitas Lebih Baik Bersama Plantation Key Technology

Metode pemupukan kelapa sawit harus benar agar efektif dan efisien dan hasil lebih baik dari sebelumnya. Untuk lebih jelasnya dapat langsung mengunjungi website kami www.pkt-group.com. Plantation Key Technology (PKT) merupakan perusahaan Research and Solution yang terintegrasi. 

Mulai dari diagnosa masalah sebenarnya hingga menyediakan solusi praktis secara nyata. Terdapat jaringan riset, laboratorium produksi untuk hasil berteknologi tinggi yang sangat tepat untuk meningkatkan produktivitas kebun.

Terdapat 7 langkah keberhasilan dalam PKT ini, yaitu:

  • Survey
  • Analysis and problem identification
  • Formulation and solution
  • Report to customer
  • Production and logistic
  • Field control
  • Evaluation

Tahapan di atas yang akan membantu peningkatan produktivitas dalam pengendalian hama penyakit. Tak terkecuali dalam tumbuh kembang kelapa sawit.

Dengan mengetahui jenis pupuk sawit baru tanam yang baik maka tanaman bisa tumbuh subur dan sehat. Produktivitas akan meningkat dan keuntungan didapat karena pemupukan sangat efektif dan efisien. Semoga pembahasan di atas bermanfaat ya.

FAQ

1. Mengapa kelapa sawit harus dipupuk?

Karena unsur hara yang tersedia dalam tanah tidak cukup untuk menunjang pertumbuhan tanaman kelapa sawit, sehingga harus diberikan unsur hara tambahan melalui pupuk. 

Seperti tanaman lain, kelapa sawit membutuhkan pupuk dengan takaran tepat dan waktu tertentu. Dengan pemupukan dapat menunjang pertumbuhan batang, daun hingga akar. Selain itu pupuk berguna untuk memperbaiki kesuburan tanah.

2. Pupuk apa yang direkomendasikan untuk tanaman sawit?

Pupuk yang paling tepat untuk kelapa sawit antara lain pupuk makro dengan kandungan N (nitrogen), P (Fosfor), K (Kalium) dan Mg (Magnesium). Kemudian, pupuk mikro dengan kandungan B, Cu, Zn, dan Fe yang sudah ada di dalam pupuk MOAF® dari PKT dengan dosis yang sesuai.

3. Berapa jarak waktu untuk pemupukan pada tanaman sawit?

Jarak waktu dalam pemupukan kelapa sawit diatur dua kali dalam setahun atau satu kali setiap semester.

4. Apa arti 5T dalam pemupukan?

5 T adalah singkatan dari tepat jenis, tepat dosis, tepat waktu, tepat cara dan tepat tempat. Istilah ini merupakan cara pemupukan efektif dan sangat efisien untuk tumbuh kembang tanaman.

5. Masalah apa yang sering terjadi pada pengolahan kelapa sawit?

Masalah yang biasa muncul saat  pengolahan sawit adalah kurang dan terbatasnya pada investasi dalam peremajaan. Produktivitas rendah dengan kualitas hasil juga rendah. Selain itu perkembangnya industri hilir belum maksimal sehingga produk turunan sawit terbatas.