Mengenal Jamur Ganoderma Boninense, Gejala dan Cara Penyebaran Ganoderma Sawit

Mengenal Jamur Ganoderma

Ganoderma merupakan momok yang menyeramkan dalam dunia persawitan, petani sawit akan merasa terganggu jika penyakit ini sudah menyerang tanaman mereka. Betapa tidak, begitu terjangkit jamur Ganoderma sawit, maka selain produksi Tandan Buah Segar (TBS) mengalami penurunan drastis, pembentukkan bunga dan buah berkurang serta dalam kurun waktu 6 sampai 12 bulan pohon akan mati total serta meninggalkan inokulum Ganoderma yang siap menyerang sawit sehat di sekitarnya dalam jarak radius 200 meter.

Serangannya pada kelapa sawit menjadi dominan karena terjadi ketidakseimbangan agroekosistem di perkebunan kelapa sawit. Ketidakseimbangan tersebut merupakan akibat dari tidak adanya mikroorganisme kompetitor dalam tanah dan hilangnya predator yang dapat membantu menyeimbangkan agroekosistem tanah. Hilangnya predator tersebut disebabkan karena penggunaan pupuk kimia, herbisida, dan pestisida Ganoderma secara berlebihan sehingga terjadinya residu bahan kimia yang dapat merusak lingkungan air dan tanah.

Morfologi dan Taksonomi Ganoderma Boninense

Secara makroskopis, awalnya tampak sebagai salah satu bonggol kecil berwarna putih dan berkembang menjadi berbentuk seperti kipas, tebal dan keras. Terkadang tubuh buah seperti mempunyai tangkai. Letaknya sendiri berdekatan, saling menutup atau saling bersambungan sehingga menjadi sebuah susunan besar. Warna permukaan atas tubuh buah bervariasi. Mulai dari cokelat muda sampai cokelat tua, biasanya tampak mengkilat, khususnya pada waktu masih muda.

Pada permukaan paling luar berwarna putih kekuningan, permukaan bawahnya berwarna putih. Uniknya, ada beberapa jenis jamur sawit ini jika disentuh akan segera berubah menjadi kelabu kebiruan dan lapisan bawah tubuh buah terdiri atas lapisan pori, tempat terbentuknya basidium dan basidiospora

Agar gambaran jamur ini semakin jelas, berikut adalah taksonomi (berdasarkan Agrios [1996]) jamur penyebab penyakit Busuk Pangkal Batang (BPB) pada sawit.

  • Kingdom : Fungi
  • Phylum : Basidiomycota
  • Classis : Basidiomycetes
  • Subclass : Agaricomycetidae
  • Ordo : Polyporales
  • Family : Ganodermataceae
  • Genus : Ganoderma
  • Spesies : Ganoderma sp.

Gejala Tanaman Sawit Terkena Jamur Ganoderma Boninense

Lebih baik mencegah daripada mengobati, lebih baik mengenal 7 tanda Jamur Ganoderma berikut, siapa tau memang pohon Anda sudah terjangkit penyakit Busuk Pangkal Batang akibat jamur Ganoderma.

1. Lihat Daunnya

Sudah dipupuk kok daunnya kelihatan buram dan kusam? Pohon sehat pasti memiliki pertumbuhan vegetatif tanaman lebih baik, di mana warna daun lebih hijau mengkilat. Akan tetapi jika Anda menemukan warna daun yang buram tidak mengkilat, layu seperti kekurangan air, warna daun menguning, serta terdapat bercak-bercak kuning pada daun (nekrosis), kemungkinan besar tanaman sawit tersebut terinfeksi jamur Ganoderma stadium 1, jika tidak segera diakukan pengendalian dengan CHIPS®, sebagai fungisida Ganoderma, maka dipastikan tanaman mengalami peningkatan stadium. Ciri-ciri tersebut dapat ditemui pada tanaman belum menghasilkan (TBM) maupun tanaman menghasilkan (TM).

Gejala Tanaman Sawit Terkena Jamur Ganoderma

2. Muncul Miselia Benang-Benang Putih

Gejala ini sudah memasuki stadium 2 dari penyakit Busuk Pangkal Batang. Munculnya bisa dilihat dari tumbuhnya benang-benang putih pada pangkal batang dan akar. Pertumbuhan miselia juga menjadikan keadaan daun menjadi kering (nekrosis pada ujung daun).

Muncul Miselia Benang-Benang Putih - mengenal jamur ganoderma

3. Munculnya Basidiokarp di Akar dan Pangkal Batang

Hati-hati ketika melihat daerah seputar akar dan pangkal batang menemukan bentuk menyerupai basidiokarp jamur. Kalau basidiokarp muncul, maka penyakit pangkal busuk pada tanaman sawit Anda sudah mencapai stadium 3. Ibarat penyakit kanker, cukup mengerikan bukan? Apabila tidak segera diakukan pengendalian dengan CHIPS®, maka dipastikan tanaman memasuki stadium 4 dan pohon akan tumbang.

Munculnya Basidiokarp di Akar dan Pangkal Batang - Mengenal jamur Ganoderma

4. Munculnya Tiga (3) Daun Tombak

Seramnya serangan jamur Ganoderma ini semakin parah kalau Anda menemukan tiga (3) daun tombak yang tidak membuka pada pucuk serta berpatahannya pelepah dan anak daun yang mengering.

Munculnya Tiga (3) Daun Tombak akibat Jamur Ganoderma

5. Pelepah Berpatahan

Tingkatkan kewaspadaan Anda kalau sudah menemukan pelepah pada tingkat 4, 5, dan 6 sudah berpatahan, baik untuk tanaman belum menghasilkan (TBM) maupun tanaman menghasilkan (TM). Seluruh daun juga akan berpatahan dan menggantung di pohon. Biasanya pada tahap stadium tersebut, pohon sawit Anda sebenarnya tinggal menunggu matinya saja. Kalau gejala ini muncul, dan tidak segera diakukan pengendalian dengan CHIPS®, maka dipastikan tanaman sudah memasuki stadium 4 ini akan mati.

Pelepah Berpatahan akibat jamur ganoderma

6. Pohon Tumbang

Pohon sawit tumbang menandakan bahwa serangan infeksi Ganoderma ini sudah cukup lama. Jika sudah ada yang terjadi seperti ini, maka perlu dilakukan tindakan lebih cepat pada pohon yang berada diareal perkebunan tersebut. Tindakan ini bertujuan agar tidak mengalami percepatan serangan Ganoderma terhadap pohon lainnya yang akhirnya akan memperbanyak jumlah pohon yang tumbang di areal perkebunan tersebut.

Pohon Tumbang akibat jamur ganoderma

Beginilah secara kasat mata gejala yang dapat anda lihat dan perhatikan pada tanaman sawit Anda. Namun dapat terjadi juga kejadian dimana pohon tumbang tetapi tidak ditemukannya basidiokarp dipangkal batang, artinya kita harus sangat waspada terhadap serangan dari penyakit ini, walaupun tidak terlihat tanda-tanda atau gejala seperti poin-poin di atas.

Berdasarkan riset lapangan yang sudah dilakukan oleh PT Propadu Konair Tarahubun (PKT/Plantation Key Technology), tanaman dengan stadium 1 Ganoderma saja dapat menyebarkan penyakit ini ke tanaman sekitarnya dalam waktu 6 bulan dan tentunya tanaman yang terinfeksi tersebut akan semakin parah dan mengalami peningkatan stadium.

Penyebaran Penyakit Ganoderma Boninense Pada Sawit

Ada beberapa model penyebaran infeksi ketika ingin menumbangkan tanaman penghasil CPO ini. Ganoderma cukup lihai dan ahli dalam menyusun strategi untuk melumpuhkan pohon tempat mereka tinggal. Silakan disimak model penyerangan penyakit ini.

1. Kontak Akar ke Akar

Awal ceritanya, pohon yang sebelumnya terinfeksi Ganoderma menularkan jamur ini pada pohon yang sehat melalui kontak akar di dalam tanah. Model ini menjadi metode penyebaran sebagian besar penyakit busuk pangkal batang. Mekanisme yang dipakai adalah kontak akar pohon sehat dengan sumber infeksi yang ada di dalam tanah seperti potongan akar dan batang yang mengandung patogen Ganoderma.

Selanjutnya perkembangan infeksi Ganoderma ini semakin cepat ketika populasi sumber penyakit (inokulum) semakin banyak di area perkebunan kelapa sawit. Akibatnya, kelapa sawit muda yang baru saja ditanam juga terancam terinfeksi karena dukungan daerah asal dari satu inokulum.

Kontak Akar ke Akar

2. Penyebaran Melalui Spora

Spora merupakan alat perkembangbiakan jamur. Biasanya basidiospora akan disebarkan paling banyak antara pukul 22.00 – 06.00. Spora jamur ini berkembang pada tunggul atau kayu-kayu, yang selanjutnya dapat menjadi sumber infeksi bagi kelapa sawit. Anginpun menjadi agen penyebaran penyakit ini. Tak ketinggalan serangga juga.

Itu sebabnya jangan mengambil keputusan terlalu lama dalam hal ingin mengendalikan penyakit ini. Makanya saat ini sering sekali di daerah lahan baru, pada planting hole (lubang tanam) dapat ditemukan adanya Ganoderma, padahal secara teoritis untuk lahan baru sangat tidak dimungkinkan untuk terserang Ganoderma, tapi hal ini terjadi.

Penyebaran Ganoderma Melalui Spora

3. Penyebaran dari Inokulum Sekunder

Pohon sawit yang dulunya sudah mati ternyata menjadi sumber inokulum Ganoderma. Kecenderungannya adalah bahwa semakin tua umur tumbuhan, maka semakin besar pula kerusakan yang terjadi. Peningkatan ini sejalan dengan bertambahnya daur pertanaman dalam suatu kebun. Ini berarti substrat bagi Ganoderma akan semakin tersedia dan inokulum semakin tinggi populasinya.

Penyebaran dari Inokulum Sekunder

Memikirkan strategi membasmi penyakit ini memang tak akan ada habisnya. Itu sebabnya lebih baik mencegah daripada mengobati, maka sebelum kebun Anda terjangkit, segeralah periksa pohon sawit Anda kepada PT. Propadu Konair Tarahubun (Plantation Key Technology). Karena PT. PKT sudah memiliki pengalaman bertahun-tahun dalam mengatasi permasalahan jamur Ganoderma pada sawit. 

Bagi perusahaan yang memiliki masalah yang sama dan ingin bertanya lebih lanjut mengenai cara pengendalian jamur Ganoderma dan hama penyakit lainnya, dapat mengunjungi website www.pkt-group.com atau menghubungi WhatsApp +62 821 2000 6888.