Kenali Gejala Ganoderma pada Kelapa Sawit

Kenali Gejala Ganoderma pada Kelapa Sawit

Penyakit yang disebabkan oleh Ganoderma pada kelapa sawit dapat dilihat berdasarkan gejala pada tanaman yang terserang. Maka itu, agar Ganoderma tidak menyebar dan mengakibatkan pohon sawit mati. Sangat penting untuk mengetahui gejala yang muncul. Dengan begitu, para petani dan pengusaha perkebunan sawit dapat meminimalisir serangan Ganoderma sebelum lebih parah lagi.

Mengenal Lebih Jauh Tentang Ganoderma

Berbagai cara mengatasi jamur Ganoderma pada kelapa sawit sudah banyak dilakukan oleh pelaku bisnis sawit. Namun, masih banyak pelaku bisnis mengeluh karena belum menemukan pengendalian yang tepat. Biasanya tanaman pada usia 20 hingga 25 tahun, tingkat serangan Ganoderma akan semakin tinggi.

Namun, serangan Ganoderma bukan hanya bisa muncul pada tanaman menghasilkan (TM) maka itu perlu pengendalian yang tepat.

Ganoderma merupakan patogen yang dapat menyebabkan penyakit busuk pangkal batang. Sebagai patogen tular tanah, Ganoderma juga banyak sekali ditemukan pada hutan primer atau perkebunan kelapa sawit pada lahan gambut dan lahan mineral.

Patogen Ganoderma juga bisa menyebabkan produktivitas sawit menurun drastis. Bahkan, dapat menginfeksi seluruh areal pertanaman yang bakal menimbulkan kerugian bagi petani dan pengusaha sawit.

Gejala Ganoderma pada Kelapa Sawit

Infeksi Ganoderma pada kelapa sawit dapat menyebar melalui kontak akar dan spora Ganoderma yang diterbangkan oleh angin ataupun serangga vektor. Infeksi tersebut menyebabkan pohon kelapa sawit mudah tumbang dan mati. Maka, perlu untuk melakukan pengendalian sedini mungkin agar serangan Ganoderma dapat dikendalikan.

Berikut ini beberapa gejala Ganoderma pada kelapa sawit yang sering muncul yaitu:

1. Munculnya 3 atau Lebih Daun Tombak 

Gejala awal sebagai identifikasi pertama adalah munculnya 3 daun tombak yang tidak membuka. Jika 3 daun tombak sudah tidak membuka, biasanya diikuti dengan pelepah bagian bawah daun akan berpatahan dan menguning. Warna daun terlihat kusam, tidak mengkilat, warna daun hijau pucat, dan layu seperti kekurangan air.

Maka, tanaman sawit tersebut telah terinfeksi Ganoderma. Jika, tidak segera dilakukan pengendalian dengan CHIPS® dari PKT sebagai Biofungisida Ganoderma maka tanaman akan mengalami gejala yang lebih parah.

2. Terdapat Jamur Ganoderma di Pangkal Batang

Identifikasi selanjutnya dari gejala penyakit Ganoderma adalah munculnya badan buah atau fruiting body di pangkal batang atau di bagian tengah batang. Biasanya diikuti keroposnya bagian pangkal batang hingga bagian tengah batang. 

3. Munculnya Pelepah Kering dan Patah 

Bersamaan dengan munculnya fruiting body dan keropos batang, maka gejala lain yang muncul adalah pelepah spiral terbawah akan mengering dan patah. Bahkan, pada kondisi yang lebih parah pelepah spiral ke 2 dan ke 3 juga akan berpatahan. Pada fase ini tanaman tidak mampu lagi menghasilkan produksi dan bunga betina yang sudah terbentuk akan membusuk dan gugur.

4. Tumbang

Identifikasi gejala Ganoderma pada kelapa sawit selanjutnya, setelah daun tombak tidak membuka, pelepah kering dan patah, munculnya fruiting body, dan batang menjadi keropos, akhirnya patah pinggang sawit dengan sendirinya. 

Strategi Meminimalisir Gejala Ganoderma pada Kelapa Sawit

Dalam menghadapi serangan Ganoderma, PKT yang merupakan perusahaan Biotechnology Research and Solution melalui penelitian mendalam terkait penyakit Ganoderma sejak belasan tahun memiliki formulasi pengendali Ganoderma yang terbukti efektif, sehingga bahaya jamur untuk kelapa sawit ini dapat dicegah sedini mungkin.

Plantation Key Technology (PKT) juga terbukti memiliki strategi pengendalian Ganoderma yang paling ampuh yakni dengan melakukan pengendalian terpadu yang merupakan kombinasi dari pengendali Ganoderma CHIPS® dan nutrien pupuk MOAF® yang diformulasi spesifik untuk hal ini.  

Pupuk MOAF® memiliki manfaat dan keunggulan yang efektif yaitu: 

1. Menetralisir tingkat pH Tanah

Berbeda dengan pupuk konvensional lainnya, pupuk MOAF® memiliki kelebihan dapat menetralisir pH tanah, sedangkan pupuk lainnya dapat menurunkan pH tanah menjadi asam dan membuat pH menjadi basa, dan menciptakan lingkungan yang cocok untuk berkembang biak hama penyakit. Maka itu, reaksi pupuk MOAF® akan jauh lebih cepat sehingga bersifat lebih tahan lama dan stabil.

2. Memaksimalkan Penyerapan Unsur Hara

Pupuk MOAF® juga memiliki kelebihan yakni dapat mengikat agregat tanah sehingga penyerapan unsur hara dapat lebih baik, struktur tanah lebih stabil dan dapat menyerap air secara maksimal.

Sedangkan, pupuk konvensional lainnya mudah terbawa air pada saat musim hujan, sehingga unsur hara yang seharusnya dapat diserap oleh perakaran secara maksimal menjadi berkurang. Terlebih pada jenis tanah spodosol dapat mengakibatkan tanah menjadi keras dan padat, penyerapan air kurang maksimal, serta dapat merusak mikroorganisme yang bermanfaat bagi tanaman.

3. Ramah Lingkungan

Jika pupuk konvensional tidak ramah lingkungan, dimana dapat meninggalkan residu bahan kimia yang dapat mematikan perakaran bahkan koloid tanah dapat mengikat logam berat menyatu dengan pupuk kimia yang ditaburkan sehingga tidak bisa diserap unsur hara secara maksimal oleh perakaran tanaman, sehingga terjadi defisiensi hara yang akut.

Maka, pupuk MOAF® memiliki kelebihan ramah lingkungan yang tidak merusak fungsi perakaran dan tidak terjadi plasmolisis pada perakaran tanaman sehingga pupuk yang ditabur dalam piringan masih dapat diserap.

4. Memiliki Formulasi Khusus untuk Tiap Daerah Berbeda

Pupuk MOAF® memiliki formulasi yang berbeda-beda dalam setiap perkebunan, dikarenakan kebutuhan setiap tanaman pasti berbeda. Oleh karena itu PKT terlebih dahulu melakukan survey, analisa sampel akar, tanah dan daun, untuk mengetahui unsur hara yang dibutuhkan dan serangan hama penyakit yang ada pada tanaman. Pupuk MOAF® diformulasi secara khusus sesuai kebutuhan tanaman sehingga tepat nutrisi serta membuat akar lebih cepat menyerap nutrisi.

5. Meningkatkan Produktivitas

PKT mengaplikasikan pupuk MOAF® formulasi khusus yang memiliki manfaat mempercepat dan meningkatkan hasil produksi panen sawit dengan kualitas bobot yang baik serta peningkatan rendemen atau ekstraksi minyak produksi panen. 

Selain itu, PKT juga memiliki pengendalian terpadu berupa kombinasi teknologi pengendali Ganoderma CHIPS® dengan pupuk MOAF® yang merupakan syarat mutlak bagi perkebunan jika ingin mengendalikan serangan hama dan penyakit sekaligus meningkatkan produktivitas.

Penutup

Munculnya gejala Ganoderma pada kelapa sawit harus segera dikendalikan, jika tidak akan merugikan pihak perkebunan sawit. Maka itu, pihak perkebunan sawit memerlukan strategi pengendali terpadu berupa teknologi pengendali hayati CHIPS® dan pupuk MOAF®.

Bagi perusahaan perkebunan sawit yang ingin mendapatkan pengendalian terpadu Ganoderma dari PKT, dapat mengunjungi website kami www.pkt-group.com atau menghubungi whatsapp kami 0821-2000-6888.

FAQ

Beberapa pertanyaan tentang gejala ganoderma pada kelapa sawit yaitu:

1. Apa Itu Ganoderma?

Ganoderma adalah patogen yang dapat menyebabkan penyakit pangkal busuk yang sangat berbahaya dan merugikan perkebunan. Ada yang menyebut penyakit ini sebagai kanker kelapa sawit karena dapat mempengaruhi tingkat produktivitas dan kematian pohon.

2. Apa Gejala dan Tanda Penyakit Ganoderma Kelapa Sawit?

Gejala dari infeksi Ganoderma pada tanaman kelapa sawit adalah munculnya 2 atau lebih daun tombak, terdapat jamur Ganoderma di pangkal batang, munculnya pelepah kering dan patah, serta pada kondisi yang parah akan mengakibatkan tumbangnya pohon.

3. Bagaimana Cara Mengatasi Ganoderma pada Kelapa Sawit?

Cara mengatasi serangan Ganoderma adalah dengan perawatan kebun dan teknologi pengendali hayati CHIPS® terbaik. Dengan menerapkan strategi pengendali terpadu berupa teknologi pengendali hayati CHIPS® dan pupuk MOAF® dari PKT. Selain itu, mengurangi penggunaan bahan kimia secara terus menerus agar tanah dapat menyerap nutrisi unsur hara secara optimal.