Cara Melakukan Pemupukan Agar Sawit Tidak Mengalami Penurunan Produktivitas

Cara Melakukan Pemupukan Agar Sawit Tidak Mengalami Penurunan Produktivitas

Cara pemberian pupuk agar sawit tidak mengalami penurunan hasil panen sangat penting dipahami bagi petani yang sedang menjalankan budidaya tanaman sawit. Karena jika tanpa melakukan tindakan dan metode pemupukan yang tepat beserta antisipasi maka tingkat produktivitas akan menurun sehingga berdampak pada pendapatan pihak perkebunan sawit.

Budidaya tanaman kelapa sawit memang termasuk budidaya unggulan karena besarnya nilai keuntungan yang diraup. Namun dibalik itu semua, ada banyak sekali kendala atau permasalahan yang harus dihadapi oleh petani.

Diantara banyaknya masalah yang harus dihadapi petani, musim trek adalah salah satu hal yang sangat ditakuti.  Lalu apa yang dimaksud dengan menurunnya produktivitas pada kelapa sawit? Langkah apa harus dilakukan agar produktivitas sawit tidak menurun? Silahkan simak uraian dibawah ini.

Apa Itu Penurunan Produktivitas?

Penurunan produktivitas adalah suatu kejadian pada tanaman kelapa sawit yang tidak mampu berproduksi secara maksimal atau dengan kata lain merupakan sebuah musim dimana perkebunan dan lahan tanaman kelapa sawit tidak menghasilkan hasil panen seperti biasanya. 

Hasil brondolan dan buah juga menurun drastis, bahkan tidak menghasilkan buah sama sekali. Akibatnya pengusaha sawit akan mengalami kerugian yang besar. Akan tetapi dengan teknologi industri perkebunan, saat ini telah hadir berbagai jenis pupuk agar sawit mampu berproduksi secara maksimal tanpa mengenal musim. Namun, hal ini juga harus dibarengi dengan pemberian dosis pemupukan kelapa sawit yang benar dan perawatan yang sesuai kebutuhan tanaman.

Cara Tepat Menghadapi Penurunan Produktivitas pada Tanaman Kelapa Sawit

Ada beberapa langkah tepat yang dapat petani lakukan dalam menghadapi penurunan produktivitas pada tanaman kelapa sawit, yaitu:

a. Pengelolaan Kebutuhan Air

Langkah pertama merupakan langkah antisipasi bagi petani agar tak mengalami musim trek pada budidaya sawit miliknya. Caranya adalah dengan melakukan pengelolaan kebutuhan air yang baik pada perkebunan sawit.

Para petani atau pengelola perkebunan sawit harus selalu menjaga agar asupan kebutuhan air pada tanaman seimbang dan cukup.

Pada perkebunan kelapa sawit tata kelola air dapat dilakukan dengan cara membuat main drain, collection drain, serta field drain. Selain dapat mengendalikan banjir, fungsi dari parit ini juga digunakan sebagai cadangan air bagi tanaman kelapa sawit pada saat musim kemarau.

b. Pemberian Pupuk yang Tepat

Langkah selanjutnya aplikasikan pupuk yang tepat, dengan pupuk MOAF® agar produktivitas meningkat. Pemberian pupuk juga bermanfaat membuat sawit tidak trek dan tanaman kelapa sawit selalu terjaga kesuburan pertumbuhannya.

Tentunya dengan pemberian pupuk yang tepat akan membantu pengkondisian lahan perkebunan menjadi ideal. Untuk itu, sebaiknya petani sawit menggunakan pupuk sawit berbahan dasar organik seperti pupuk MOAF® dari PKT.

Penggunaan pupuk organik sawit terbaik seperti pupuk MOAF®  tidak hanya membantu mengatasi permasalahan trek buah namun juga sangat ramah lingkungan. Pupuk MOAF®  adalah pupuk yang diformulasi khusus sesuai dengan kebutuhan masing-masing tanaman. Sehingga para petani tidak perlu khawatir hasil perkebunan untuk jangka waktu yang panjang. 

Maka itu, dalam menjaga keseimbangan dan kelengkapan unsur hara makro dan mikro yang dibutuhkan oleh tanaman, para petani dapat mengaplikasikan pupuk MOAF® dari PKT yang memiliki kandungan unsur hara makro dan mikro seimbang yang juga dapat menetralisir tingkat keasaman tanah tanpa merusak kesuburan tanah.

Cara Aplikasi Pupuk Agar Produktivitas Melimpah

Secara umum setiap tahun petani sawit akan mengalami yang namanya musim trek sehingga produksi buah berkurang dan pendapatan petani menurun. Untuk mengatasinya petani bisa mengaplikasikan pupuk MOAF® dengan memperhatikan ketentuan berikut:

1. Lakukan Pemupukan Secara Teratur

Penurunan produktivitas sawit biasanya akan muncul pada bulan-bulan tertentu setiap tahunnya yang tergantung daerah perkebunan kelapa sawit di Indonesia. Maka petani harus melakukan pemupukan dengan durasi dua hingga tiga kali dalam setahun. Tujuannya adalah agar tanaman sawit terpenuhi oleh kebutuhan unsur hara makro dan mikro sehingga produksi produktivitas akan meningkat.

2. Pilih Pupuk Sesuai Kebutuhan 

Bagi petani sawit saat menghadapi penurunan produktivitas pasti akan timbul pertanyaan, pupuk apa yang cocok agar tanaman tidak mengalami penurunan produktivitas? Pupuk terbaik agar tanaman tidak mengalami trek adalah pupuk MOAF® yang berasal dari material-material organik. 

Alasannya karena pupuk organik ini memiliki harga yang terjangkau, memiliki kandungan unsur hara dan mineral yang lengkap. Selain itu, pupuk MOAF® juga memiliki kemampuan untuk memperbaiki sifat baik pada tanah dan diformulasi sesuai kebutuhan masing-masing tanaman sehingga produktivitas tanaman kelapa sawit tetap terjaga. 

3. Lakukan Pemupukan Tepat Guna 

Selain memilih jenis pupuk agar sawit tidak trek adalah dengan melakukan pemupukan tepat guna sehingga tanaman kelapa sawit tidak mengalami defisiensi hara. Oleh karena itu, petani sawit harus mengaplikasikan rumus 5T, yaitu:

1) Tepat Jenis 

Pupuk kelapa sawit yang tepat adalah pupuk yang komposisi formulanya memenuhi kebutuhan masing-masing tanaman baik unsur hara maupun mineral tanaman kelapa sawit.

2) Tepat Dosisnya 

Setiap pemberian pupuk harus memperhatikan ketepatan dosis agar hasil jadi maksimal. Dosis pemupukan tanaman kelapa sawit yang tepat adalah dengan memberikan pupuk sesuai umur dan kebutuhan tanaman, dengan ketentuan sebagai berikut: 

  • Sebelum pupuk MOAF® diaplikasikan, PKT melakukan survey dan research terlebih dahulu yaitu dengan cara mengambil sampel akar, daun, tanah, dan sampel lainnya yang diperlukan agar dapat menentukan apa yang dibutuhkan oleh tanaman, yakni berupa formulasi khusus untuk tiap tanaman dan lahan yang berbeda. 
3) Tepat Waktu Pemberiannya 

Pemilihan waktu pemupukan yang tepat adalah pada saat awal musim penghujan, berikut penjelasannya:

  • Pupuk akan dapat terserap dengan baik pada kondisi tanah yang lembab.
  • Pada awal musim penghujan tiba, curah hujan yang turun belum terlalu intens sehingga kelembapan tanah ideal.
  • Ketika musim hujan telah sampai pada pertengahan masa, maka curah hujan akan tinggi sehingga berpotensi terjadi genangan air.
  • Pupuk yang tersebar pada genangan air tak akan terserap oleh tanaman kelapa sawit namun justru akan hanyut ke lokasi lainnya.
4) Tepat Cara 

Cara mengaplikasikan pupuk MOAF® agar sawit tidak trek harus sesuai dengan petunjuk penggunaan. Cara pemupukan sawit yang benar masuk pada tahapan pemupukan tahap satu. Pada tahapan ini, Anda harus memperhatikan juga penyebaran dan pertumbuhan tanaman sawit tersebut.

Pemilihan tempat penyebaran sangat mempengaruhi produksi dari tanaman sawit nantinya. Jika Anda menyebarkannya terlalu dekat, maka pupuk justru malah merusak tanaman sawit yang Anda tanam. Oleh karena itu, pertimbangan jarak penyebaran pupuk ini benar-benar harus Anda perhatikan secara detail, agar hasil buah sawit memiliki kualitas yang super. 

Kemudian, proses penaburan tahap dua dengan cara memberikan pupuk MOAF®  secara rutin setiap satu minggu sekali. Lalu, menaburkan pupuk MOAF® tersebut pada polybag yang berisi tanaman sawit atau piringan tanaman menghasilkan (TM).

Tahap terakhir adalah proses pemupukan menuju pertumbuhan vegetatif yang baik. Setelah bibit kelapa sawit sudah berusia 1 setengah tahun, maka Anda bisa memindahkannya ke area perkebunan. 

Pada tahapan ini, Anda harus melakukannya dengan hati-hati, agar tanaman sawit tidak mati pada saat proses pemindahan. Kemudian, setelah proses pemindahan selesai, pastikan Anda secara rutin menyiram tanaman sawit. 

5) Tepat Sasarannya 

Pemberian pupuk guna mencegah terjadinya penurunan produktivitas harus tepat sasaran. Maka itu, sebelum mengaplikasikan pupuk MOAF®, PKT terlebih dahulu melakukan survey, untuk menganalisa akar, tanah dan daun, agar mengetahui unsur hara yang dibutuhkan. Sehingga tanaman yang menyerap pupuk MOAF® mendapatkan nutrisi yang tepat sasaran.

Kunjungi website kami www.pkt-group.com jika memiliki pertanyaan lebih lanjut mengenai pupuk yang tepat untuk tanaman kelapa sawit di lahan mineral maupun lahan gambut, atau menghubungi whatsapp kami 0821-2000-6888

Sudah Paham Cara Melakukan Pemupukan Agar Sawit Tidak Trek?

Dalam menjaga keberlanjutan perkebunan kelapa sawit, pemupukan yang tepat merupakan kunci utama agar tanaman tetap sehat dan produktif. Dengan mengikuti langkah-langkah yang telah dijelaskan di atas, tanaman kelapa sawit Anda dapat tumbuh dengan baik tanpa mengalami penurunan produktivitas.

Ingatlah untuk selalu memperhatikan dosis dan jenis pupuk yang digunakan sesuai terhadap kondisi tanah dan kebutuhan tanaman di setiap areal perkebunan. Dengan perawatan yang tepat, Anda  dapat memberikan kontribusi positif bagi industri sawit dan menjaga lingkungan agar tetap lestari.