Prospek sawit cukup cerah dari tahun ke tahun. Setiap tahunnya produksi akan meningkat apabila perawatan tanaman terus dilakukan. Merawat tanaman kelapa sawit saat ini tidak semudah semasa dahulu, karena saat ini kebanyakan lahan ditanami secara monokultur, maka hama penyakit pada sawit semakin banyak yang akhirnya merusak sawit bahkan menurunkan produksi tanaman. Lalu, penyakit apa saja yang sering menyerang sawit dan bagaimana cara pencegahannya? Berikut penjabarannya.
Penyakit Tanaman Kelapa Sawit dan Cara Pencegahannya
Petani kelapa sawit sering kali dihadapkan pada tantangan besar akibat serangan penyakit yang dapat mengganggu pertumbuhan dan produktivitas tanaman. Beberapa penyakit seperti busuk pangkal batang (BPB) akibat Ganoderma boninense, busuk Phytophthora, penyakit busuk buah, crown disease, serta gangguan lain seperti penyakit garis kuning dan bercak daun, merupakan ancaman serius yang kerap menghantui kebun kelapa sawit.
Jika tidak ditangani dengan tepat, penyakit-penyakit ini dapat menyebabkan penurunan hasil panen secara drastis, bahkan mengancam kelangsungan usaha petani. Oleh karena itu, pemahaman tentang jenis penyakit dan cara pencegahannya menjadi sangat penting agar tanaman tetap sehat dan produktivitas kebun tetap optimal. Berikut ini beberapa penyakit umum yang menyerang kelapa sawit beserta langkah pencegahannya.
Penyakit Busuk Pangkal Batang (Ganoderma)

Sudah banyak yang mengenal penyakit busuk pangkal batang dalam dunia perkebunan sawit. Ini adalah salah satu penyakit yang paling merusak pada tanaman sawit. Akan tetapi masih banyak juga para pekebun yang tidak mengetahui apa penyebab busuk pangkal batang dan sawitnya tiba-tiba bisa tumbang. Penyebabnya adalah Jamur Ganoderma BoninenseI, Ganoderma applanatum, Ganoderma lucidum, dan Ganoderma pseudofferum.
Ciri-ciri tanaman yang terinfeksi Ganoderma Boninense dapat dilihat secara visual dengan adanya warna daun hijau pucat, daun tombak lebih dari satu, pelepah berpatahan (menggantung pada batang), adanya basidiokarp (jamur) di pangkal batang bahkan sampai ke tengah batang, serta jaringan pangkal batang membusuk, kemudian akan disusul dengan pohon sawit tumbang.
Beberapa tindakan yang dapat mencegah penyebaran Ganoderma sawit penyebab penyakit busuk pangkal batang adalah sebagai berikut:
- Menggunakan bibit yang sehat dan berkualitas.
- Bersihkan lahan sisa pelapukan tunggul-tunggul kayu dengan cara dibongkar dan dibakar.
- Lakukan proses pengapuran atau penaburan dolomit pada lubang tanam untuk meningkatkan pH tanah yang rendah, terutama bekas lubang tanam yang terinfeksi.
Marasmius palmivorus (Busuk Buah)

Penyebab lain dari timbulnya busuk buah adalah tidak segera memanen buah matang (membiarkan buah menjadi busuk di pohon), serta kondisi areal yang lembab, dimana kelembaban udara yang cukup tinggi di sekitar buah dapat memicu pertumbuhan jamur Marasmius tersebut.
Cara-cara yang dapat dilakukan untuk mencegah penyakit busuk buah sawit ini adalah sebagai berikut:
- Gunakan bibit yang sehat dari indukan yang sehat pula
- Sesuaikan pH tanah pada kisaran 4-6,5 sebelum melakukan penanaman
- Cegah tumbuhnya jamur dan penyebaran hama dengan menggunakan pupuk CHIPS® yang aman bagi lingkungan
Crown disease (Penyakit Tajuk)

Penyakit tajuk atau Crown disease adalah penyakit keturunan atau yang disebabkan oleh gen tanaman induk. Penyakit ini harus segera disembuhkan karena mengakibatkan anakan tanaman menjadi tidak produktif. Gejala penyakit keturunan ini baru terlihat pada usia 2 – 4 tahun setelah tanam, dengan ciri ciri pelepah bengkok dan tidak memiliki helai daun (tidak ada helai daun dari tengah sampai ke ujung pelepah), serta tidak menghasilkan produksi layaknya tanaman seusianya.
Untuk melakukan pencegahan penyakit kelapa sawit ini, Anda bisa melakukan hal berikut ini
- Gunakan bibit yang sehat dari induk yang sehat dan sudah memiliki sertifikat
- Musnahkan tanaman yang memiliki keturunan penyakit tajuk
Penyakit Busuk Kuncup

Penyakit busuk kuncup atau spear rot ini adalah penyakit yang menyerang bagian kuncup atau pucuk kelapa sawit. Gejala penyakit busuk kuncup ini dapat dilihat dari kuncup yang membengkok dan busuknya jaringan pada kuncup, sehingga menyebabkan perubahan warna menjadi kecoklat-coklatan. Setelah dewasa biasanya kuncup akan tetap bengkok dan perlahan-lahan pohon sawit tumbang (mati).
Untuk mengatasi penyakit busuk kuncup, Anda bisa memotong kuncup yang telah terinfeksi, lalu menaburkan CHIPS® pada bagian yang telah dipotong. Hal ini dilakukan untuk melakukan pencegahan dan agar penyakit ini tidak menularkan tanaman lainnya.
Anthracnose

Penyakit Anthracnose ini umum dijumpai di berbagai jenis tanaman, termasuk tanaman kelapa sawit. Anthracnose ditandai dengan bercak-bercak coklat tua pada ujung dan tepi daun, dimana seluruh bercak tersebut dikelilingi dengan warna kuning. Gejala lain adalah warna coklat dan hitam di antara tulang daun, kemudian daun yang terserang menjadi kering dan rusak. Penyebab penyakit ini adalah jamur Melanconium sp, Glomerella cingulata, Botryodiplodia palmarum.
Untuk mencegah agar penyakit ini tidak menyerang tanaman kelapa sawit Anda, lakukanlah hal-hal berikut ini:
- Gunakan bibit yang sehat dari indukan yang sehat juga.
- Lakukan penyiraman dan pemupukan secara benar dan teratur.
- Tanam bibit dengan benar. Media semai jangan sampai rusak atau pecah saat menanam
- Atur jarak tanam dengan tanaman lain supaya tidak terlalu rapat.
Penyakit Akar (Blast Disease)
Penyakit akar, yang juga dikenal sebagai Blast Disease, merupakan salah satu penyakit penting pada tanaman kelapa sawit yang disebabkan oleh jamur tanah jenis Rhizoctonia spp. Jamur ini menyerang sistem perakaran tanaman, khususnya pada kelapa sawit muda atau bibit di pembibitan, dan dapat menyebabkan gangguan serius terhadap pertumbuhan dan daya tahan tanaman.
Jamur Rhizoctonia menyerang akar halus dan akar muda, menyebabkan busuk akar, sehingga akar tidak mampu menyerap air dan nutrisi dengan baik. Gejala awal biasanya tidak terlihat dari permukaan tanah, tetapi seiring perkembangan infeksi, tanaman menunjukkan tanda-tanda seperti layu, daun menguning, dan pertumbuhan yang terhambat. Jika akar diangkat, akan terlihat akar yang membusuk berwarna cokelat kehitaman dan terputus dengan mudah.
Penyakit ini menyebar melalui tanah yang lembap, drainase buruk, dan sisa media tanam yang tidak steril, terutama di pembibitan. Oleh karena itu, pencegahan dapat dilakukan dengan memastikan sanitasi media tanam, penggunaan fungisida sistemik yang sesuai, serta menjaga kelembaban tanah tetap ideal agar jamur tidak berkembang.
Penyakit Bud Rot (Busuk Umbut)
Bud Rot atau busuk umbut merupakan salah satu penyakit serius pada tanaman kelapa sawit yang disebabkan oleh infeksi jamur Phytophthora palmivora. Penyakit ini menyerang bagian umbut, yaitu titik tumbuh utama di tengah tanaman kelapa sawit, sehingga dampaknya sangat fatal. Jika tidak segera ditangani, serangan bud rot dapat menyebabkan kematian tanaman dan menimbulkan kerugian besar bagi petani dan pengelola kebun.
Gejala utama penyakit ini adalah pembusukan dan penghitaman pada bagian umbut. Umbut yang terinfeksi akan berubah warna menjadi kecoklatan hingga hitam, disertai bau busuk akibat pembusukan jaringan. Selain itu, daun-daun muda yang baru meregang juga akan menunjukkan gejala seperti kecoklatan pada tepi atau pangkal daun, dan dalam kasus yang parah, daun tersebut akan membusuk dan mati.
Tidak hanya bagian daun, infeksi juga dapat meluas ke bagian bunga kelapa sawit. Bunga yang terinfeksi mengalami pelebaran bentuk yang abnormal, kemudian membusuk sebelum sempat berkembang menjadi buah. Hal ini tentunya berdampak langsung pada penurunan produksi buah kelapa sawit.
Penyakit bud rot umumnya berkembang dengan cepat di kondisi lembap atau saat musim hujan. Oleh karena itu, pencegahan yang efektif meliputi pengelolaan drainase yang baik, pemangkasan daun secara teratur, serta penggunaan fungisida sistemik yang tepat untuk menghambat perkembangan jamur Phytophthora. Deteksi dini dan penanganan cepat sangat penting untuk mencegah penyebaran penyakit ini ke tanaman lain di sekitarnya.
Cara Pengendalian Penyakit Tanaman Kelapa Sawit Secara Umum
Berikut ini adalah pengendalian Ganoderma yang secara umum berlaku untuk semua penyakit tanaman kelapa sawit
- Menggunakan bibit yang berkualitas.
- Pemeliharaan/perawatan kebun yang sesuai dengan standar perkebunan.
- Aplikasi pupuk yang tepat sasaran, dimana dapat diserap oleh pohon secara maksimal dan juga tidak menyebabkan kerusakan tanah, serta membantu perkembangan mikroorganisme tanah seperti yang dilakukan PKT (Plantation Key Technology) dalam formulasi pupuk MOAF® yang sangat mendukung untuk pengendalian hayati berbagai jenis penyakit yang menyerang kelapa sawit.
- Aplikasi pengendali hayati CHIPS® sebagai vaksin ganoderma yang ramah lingkungan dan berfungsi untuk menekan laju perkembangan berbagai penyakit pada kelapa sawit, sehingga sawit tetap sehat dan berproduksi secara maksimal.
Bagi perusahaan yang ingin mencegah dan mengendalikan berbagai penyakit yang melanda kebun kelapa sawit, atau masih memiliki pertanyaan mengenai cara mencegah dan mengendalikan penyakit kelapa sawit dapat mengunjungi website kami www.pkt-group.com atau menghubungi whatsapp kami di 0821-2000-6888.
2 Comments on “7 Penyakit yang Sering Terjadi Pada Tanaman Kelapa Sawit”
Comments are closed.