Cara Tepat Pengendalian Ganoderma pada Kelapa Sawit

Cara Mencegah Jamur Ganoderma

Pengendalian Ganoderma adalah sesuatu yang krusial bagi perkebunan kelapa sawit. Banyak yang beranggapan penyakit Ganoderma tidak dapat ditanggulangi karena serangannya yang begitu cepat. Tingginya serangan jamur Ganoderma telah diantisipasi oleh PKT (Plantation Key Tecnology) melalui riset penelitian mendalam terkait penyakit ini sejak belasan tahun lalu. Vaksin jamur ini merupakan generasi teknologi tertinggi dan ramah lingkungan sehingga penyakit Busuk Pangkal Batang dapat diatasi.

Ganoderma dapat menyerang berbagai tahap masa pertumbuhan sawit dari main nursery, TBM dan TM, apabila sudah terjadi kerusakan maka biaya yang dikeluarkan untuk mengendalikannya akan lebih tinggi, sehingga alangkah lebih baiknya kita dapat mencegah dengan pupuk kelapa sawit yang tepat dan vaksin Ganoderma.

Dengan memberikan pupuk yang tepat sasaran dimana dapat diserap oleh pohon secara maksimal dan juga tidak menyebabkan kerusakan tanah serta membantu perkembangan mikoorganisme tanah, seperti dilakukan PKT (Plantation Key Technology) dalam formulasi pupuk MOAF® yang sangat sesuai dalam pengendalian Ganoderma.

Sangat penting bagi praktisi perkebunan menyadari bahwa “mencoba-coba” pupuk kelapa sawit yang tidak tepat malah akan memperkuat daya tahan Ganoderma sehingga masalah tersebut tidak akan pernah terselesaikan.

CHIPS® merupakan vaksin Ganoderma yang ramah lingkungan dan berfungsi untuk menekan laju perkembangan Ganoderma yang ada di pohon maupun segala serangan infeksi dari luar pohon di areal kebun, sehingga sawit tetap sehat dan berproduksi secara maksimal.

Berikut cara untuk penanggulangan Ganoderma dimulai dari pembibitan Pre-Nursery & Main-Nursery, tanaman baru (replanting), tanaman belum menghasilkan (TBM) dan tanaman menghasilkan (TM).

1. Pembibitan Pre-Nursery & Main-Nursery

  • Siapkan tanah yang bebas dari inokulum Ganoderma (tidak diambil sumber tanah galian dari lahan endemik Ganoderma). Ayak tanah dengan benar hingga tanah terbebas dari sampah dan akar-akar tanaman.
  • Sebanyak satu meter kubik tanah yang sudah diayak dicampur dengan 6,5 Kg pupuk MOAF®, untuk mengisi 1.250 babybag (0,8 Kg campuran tanah & pupuk MOAF®/babybag).
  • Saat penanaman kecambah pada pembibitan Pre-Nursery, permukaan tanah dalam babybag di lubangi terlebih dahulu menggunakan telunjuk jari sedalam 7 cm. Taburkan CHIPS® sebanyak 5 gram di dalam lubang tersebut. Setelah itu, tanam kecambah di atas lubang yang sudah diberi CHIPS®, lalu padatkan tanah disekitar kecambah agar plumula dan radikula tumbuh dengan normal.
  • Untuk pembibitan MN, campurkan satu meter kubik tanah yang sudah diayak dengan 1,2 Kg pupuk MOAF® untuk mengisi 56 polybag (18 Kg tanah + pupuk MOAF®/polybag). Setelah tanah diisi ke dalam polybag, kemudian lubangi permukaan tanah dalam polybag menggunakan alat pelubang sedalam bola tanah babybag. Dilanjutkan dengan pemberian CHIPS® di dasar lubang sebanyak 100 gram/polybag, kemudian bibit PN yang berumur 3 bulan ke dalam lubang tersebut. Pada saat bibit berumur 9 bulan, lakukan aplikasi ulang CHIPS® di bibir polybag sebanyak 150 gram, benamkan ke dalam tanah polybag agar bibit tersebut terbebas dari infeksi Ganoderma.
  • Perlu diperhatikan, sistem penyiraman saat pembibitan sebaiknya menggunakan sprinkler, agar CHIPS® yang diberikan ke dalam polybag tidak berhamburan keluar akibat penyiraman yang kurang baik.

2.  Aplikasi CHIPS® pada tanaman di areal replanting (Tanaman Baru)

  • Setelah areal replanting melewati tahap penumbangan (chipping) dan pengolahan tanah, berikutnya geser titik pancang tanaman di jalur pasar pikul dan gawangan mati.
  • Buat lubang tanam berukuran 90 cm x 90 cm x 50 cm, biarkan lubang selama 6 bulan sembari menunggu pertumbuhan kacangan Mucuna bracteata hingga menutupi seluruh permukaan tanah di dalam areal
  • Setelah 6 bulan dan kacangan telah tumbuh menutupi permukaan tanah, tanamkan bibit sawit berumur 16 – 18 bulan. Namun sebelum bibit sawit ditanam, berikan CHIPS® terlebih dahulu di dalam dasar lubang tanam sebanyak 500 gram, dan di samping lubang tanam sebanyak 700 gram (dosis 1,2 kg/bibit).
  • Gemburkan tanah disekitar bola tanah polybag, lalu isikan ke dalam lubang tanam sambil dipadatkan. Hindari mengikutsertakan bongkahan-bongkahan tanah pada lubang tanam karena dapat merusak dan membuat tanaman menjadi stres. Upayakan bonggol bibit sawit telah tertanam ¾ bagian, agar pertumbuhan bibit optimal dan tidak menjadi kerdil.
  • Selesai tahap penanaman, selanjutnya bentuk piringan dengan meratakan tanah di sekitar lingkaran batang bibit sawit, untuk memudahkan penaburan pupuk MOAF® lebih merata dan bertahan di piringan tanpa tercuci atau terbawa oleh air hujan.
  • Sebagai pendorong pertumbuhan yang lebih optimal, dilakukan pemupukan MOAF® kembali di semester II, agar pertumbuhan batang dan daun lebih sempurna.

3.  Aplikasi CHIPS® pada TBM II

  • Saat tanaman telah memasuki umur 2 tahun, lakukan aplikasi ulang pengendali hayati CHIPS® dengan dosis 1,2 Kg/pohon. Namun sebelum pengaplikasian, tanaman dikastrasi dan sanitasi terlebih dahulu agar lingkungan disekitar pangkal batang bersih dari sampah-sampah bunga betina, bunga jantan dan pelepah kering.
  • Setelah tindakan kastrasi dan sanitasi, kemudian dilanjutkan dengan aplikasi CHIPS® dengan cara mengorek tanah di sekitar pangkal batang sampai terlihat akar baru.
  • Untuk pertumbuhan vegetatif, lebih baik kastrasi dilakukan sejak umur 18 bulan setelah tanam s.d umur 29 bulan, agar pertumbuhan pangkal batang bisa lebih besar untuk menumbuhkan pelepah besar yang menghasilkan buah yang besar juga. Agar pertumbuhan vegetatif optimal, dilakukan pemupukan ulang di semester II sebagai pemicu pertumbuhan batang dan daun yang lebih sempurna.

4.  Aplikasi CHIPS® pada tanaman menghasilkan (TM I)

  • Dalam rangka menjaga kondisi tanaman tetap sehat dan terbebas dari infeksi Ganoderma sawit di areal endemik Ganoderma, aplikasikan CHIPS® pada tanaman sebanyak 2 tahun sekali secara berulang.
  • Namun jika ingin menghemat biaya aplikasi CHIPS®, lakukan sensus produktivitas tanaman terlebih dahulu, jika terdapat pohon yang abnormal, tidak berbuah, dan cenderung lebih banyak ditumbuhi oleh bunga jantan harus segera dibongkar pada umur 36 bulan supaya tanaman lain yang tumbuh dengan normal dapat menghasilkan produksi yang tinggi sehingga biaya perawatan untuk tanaman tidak produktif bisa berkurang.
  • Sebagai langkah optimalisasi pertumbuhan vegetatif dan generatif, diperlukan pemupukan lanjutan di semester II agar menghasilkan TBS yang rendemennya tinggi dan memiliki berat tandan yang ideal.

Dalam melakukan pemantauan kondisi tanaman pada setiap blok, diperlukan adanya sensus pengamatan Ganoderma setiap 4 bulan sekali, untuk lebih memaksimalkan pendeteksian ada atau tidaknya gejala serangan Ganoderma baik yang ringan maupun berat, agar kemudian dapat segera dilakukan pengobatan dan pengendalian. Bila ditemukan inokulum Ganoderma di dalam areal pertanaman, segera singkirkan agar Ganoderma tidak segera menyebar ke pohon-pohon sawit yang masih sehat dan produktif.

Memikirkan strategi membasmi penyakit ini memang tak akan ada habisnya. Itu sebabnya lebih baik mencegah daripada mengobati, maka sebelum kebun Anda terjangkit, percayakan pengendalian Ganoderma kebun kelapa sawit Anda kepada PT. Propadu Konair Tarahubun (Plantation Key Technology) dan pastikan dalam keadaan sehat dan lingkungan yang mendukung. Karena PT. PKT sudah berpengalaman bertahun-tahun dalam pengendalian Ganoderma.

Bagi perusahaan yang memiliki masalah yang sama dan ingin bertanya lebih lanjut mengenai cara meningkatkan produksi dan pengendalian penyakit, dapat mengunjungi website www.pkt-group.com atau menghubungi whatsapp +62 821 2000 6888.