Pencegahan serangan Ganoderma haru menjadi perhatian serius bagi pengelola perkebunan kelapa sawit. Meskipun Ganoderma merupakan jenis cendawan patogen lemah, tetapi Ganoderma cukup merepotkan dan merugikan pengusaha perkebunan. Keberhasilan pengendalian Ganoderma sangat tergantung dari komitmen pengelola perkebunan kelapa sawit.
Ketika dilakukan replanting di lahan kelapa sawit, pertumbuhan Ganoderma di lahan replanting bisa meningkat pesat. Kebun kelapa sawit yang tidak dikelola dengan baik dan adanya Ganoderma dapat menghambat produktivitas tanaman.
Replanting Perkebunan Kelapa Sawit
Perkebunan kelapa sawit merupakan industri yang sudah ada sejak lama dan tetap menjanjikan hingga saat ini. Hal ini karena tanaman kelapa sawit dapat menghasilkan minyak yang bisa diolah menjadi berbagai jenis produk olahan untuk berbagai bidang kehidupan.
Umumnya kelapa sawit dapat dimanfaatkan sampai berusia 25 tahun sejak penanaman. Jika usianya sudah melebihi 25 tahun, potensi terjadinya busuk pangkal batang kelapa sawit mengalami peningkatan.
Oleh karena itu, perlu dilakukan replanting agar usaha perkebunan tetap dapat beroperasi secara optimal. Replanting dapat diartikan sebagai upaya penanaman kembali komoditi tanaman kelapa sawit.
Tujuannya untuk mengganti tanaman yang sudah tidak produktif lagi sehingga perkebunan kelapa sawit tetap akan menguntungkan dari segi ekonomi. Proses pengendalian Ganoderma dimulai dari pengolahan tanah, bongkar tunggul, dan penumbangan, serta chipping pohon sawit yang sudah tua atau tidak produktif lagi. Kemudian, lahan akan dibersihkan untuk ditanami bibit baru.
Tahap ini memerlukan upaya pengendalian Ganoderma dengan benar. Hal ini karena biasanya serangan jamur Ganoderma boninense mengalami peningkatan.
Cara Penyebaran Ganoderma pada Tanaman Kelapa Sawit
Ganoderma merupakan jamur yang banyak ditemukan di hutan-hutan primer. Jamur ini juga merupakan cendawan patogen tular tanah yang kerap menyerang aneka ragam tanaman hutan, termasuk tanaman kelapa sawit. Penyebaran Ganoderma pada tanaman kelapa sawit dapat terjadi melalui spora dan kontak akar.
Spora Ganoderma dapat menyebar melalui angin, air, dan alat-alat pertanian. Spora yang terbawa oleh angin dapat menempel pada akar tanaman yang sehat dan menginfeksi tanaman tersebut. Spora yang terbawa oleh air dapat menyebar melalui aliran air dan menginfeksi tanaman yang berada di dekat sumber air. Alat-alat pertanian yang digunakan untuk mengolah tanah juga dapat menjadi media penyebaran spora Ganoderma.
Kontak akar antar tanaman kelapa sawit yang terinfeksi Ganoderma dapat menyebabkan penyebaran penyakit ini. Akar yang terinfeksi akan mengeluarkan miselial yang dapat menginfeksi akar tanaman yang sehat. Penyebaran Ganoderma dapat terjadi dengan cepat, terutama pada kebun kelapa sawit yang memiliki kondisi lingkungan yang mendukung, seperti tanah yang lembab dan kaya akan bahan organik.
Ganoderma dapat bertahan hidup di dalam tanah untuk rentang waktu yang lama sehingga membuat petani sawit kesulitan. Indikasi awal terjadinya serangan Ganoderma dapat dideteksi secara visual dengan melihat keseluruhan daun berwarna yang kuning dan terlihat pucat. Kemudian, ditemukannya pertumbuhan kelapa sawit yang mulai terhambat seperti pelepah bagian bawah mulai berpatahan dan mengering, munculnya daun tombak dua atau lebih yang tidak membuka, dan pada serangan berat tumbuh basidiokarp Ganoderma yang menyebabkan jaringan batang mengalami busuk dan keropos yang bisa menyebabkan patah batang.
Tanaman kelapa sawit yang belum menghasilkan akan mati lebih cepat ketika terkena Ganoderma. Pada tanaman yang sudah menghasilkan, penyakit ini menyebar cepat melalui kontak akar sehat dengan yang terinfeksi, serangga vektor, dan angin. Dalam 6-8 tahun, banyak tanaman tumbang. Ketidakseimbangan ekosistem dan kurangnya predator alami di perkebunan memungkinkan serangan massif Ganoderma. Penggunaan herbisida dan pupuk kimia berlebihan memperburuk kondisi tanah di perkebunan.
Baca juga: Penyebab Sawit Busuk
Pentingnya Upaya Pencegahan dan Penanganan Ganoderma
Ketika replanting dilakukan, tingkat serangan jamur Ganoderma akan menjadi lebih tinggi. Tentunya ini memberikan dampak ekonomi yang signifikan karena berpotensi mengurangi kapasitas produksi. Imbasnya, biaya perawatan kelapa sawit juga ikut meningkat.
Oleh karena itu, upaya pencegahan dan penangan Ganoderma sangat penting untuk segera dilakukan oleh pengelola perkebunan kelapa sawit. Tujuannya agar tanaman kelapa sawit tidak rusak dan menyebabkan kerugian besar lainnya bagi pihak pengelola maupun petani kelapa sawit.
Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan jika ingin menjaga produktivitas perkebunan sawit dan sembuh dari penyakit Ganoderma. Berikut ini beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam upaya pencegahan dan penanganan Ganoderma, yaitu:
- Lingkungan bebas dari inokulum Ganoderma, dan tanaman inang yang mampu mendukung pertumbuhan dan perkembangan tanaman sawit secara sehat.
- Persediaan unsur hara yang cukup dan sesuai dengan kebutuhan tanaman agar tanaman mampu menyerap unsur hara secara maksimal, sehingga tanaman memiliki ketahanan yang baik terhadap penyakit Ganoderma.
- Memperhatikan penggunaan pupuk kelapa sawit, salah satunya adalah dengan menggunakan pupuk MOAF® yang diformulasikan secara khusus untuk tiap areal perkebunan berbeda. Pupuk MOAF® bermanfaat meningkatkan pertumbuhan vegetatif dan generatif.
Upaya Pencegahan, Penanganan, dan Pengendalian Ganoderma
Dibutuhkan komitmen kuat untuk memberantas Ganoderma di lahan replanting kelapa sawit. Tindakan apa saja yang harus dilakukan? Berikut beberapa tindakan yang tepat dalam rangka mengendalikan hama penyakit agar perkebunan tetap produktif.
1. Menggunakan Bahan Tanaman yang Toleran Ganoderma
Penyakit Ganoderma pada kelapa sawit dapat diatasi dengan mengandalkan perkembangan teknologi dan ilmu terapan pada bidang rekayasa genetika. Sejumlah penelitian mampu mengatasi serangan Ganoderma berkat ditemukannya varietas kecambah sawit yang baru.
Ketahanan bibit sawit terhadap jamur Ganoderma bisa ditingkatkan dengan menggunakan varietas yang telah direkayasa secara genetik. Pengelola perkebunan sudah semestinya beralih pada bibit kelapa sawit unggul yang bebas dari inokulum Ganoderma dan mampu menghadapi serangan patogen ini.
2. Memusnahkan Inokulum Ganoderma
Pengendalian Ganoderma adalah serangkaian usaha nyata untuk memperhatikan lahan perkebunan sawit secara serius.
Meskipun bibit yang dipilih merupakan varietas unggul dan relatif tahan Ganoderma, tetapi jika tanah perkebunan telah terinfeksi Ganoderma maka tidak tertutup kemungkinan tanaman juga bisa diserang oleh penyakit Ganoderma melalui tular tanah.
Perlu dilakukan sanitasi pada lahan replanting sebelum ditanami kelapa sawit. Caranya dengan membongkar tunggul-tunggul sumber infeksi Ganoderma, kemudian di chipping dan dibakar agar sumber makanan Ganoderma tidak tersedia lagi pada lahan perkebunan tersebut.
Jika populasi tanaman yang terinfeksi masih rendah, buatlah parit isolasi untuk mencegah kontak akar tanaman yang terinfeksi Ganoderma dengan akar tanaman yang sehat. Sehingga penyebaran Ganoderma dapat diminimalisir.
3. Aplikasi Pengendali Hayati
Cara membasmi Ganoderma yang paling optimal yaitu menggunakan jenis pengendalian terpadu. Teknik ini akan mengkombinasikan teknik pengendalian internal maupun eksternal. Misalnya, membangun parit isolasi untuk tanaman terinfeksi, melakukan pengendalian hayati, memusnahkan sumber inokulum Ganoderma, dan berbagai upaya lainnya.
CHIPS® adalah vaksin Ganoderma ramah lingkungan dan berfungsi untuk menekan laju perkembangan Ganoderma yang ada di pohon maupun segala serangan infeksi dari luar pohon di areal kebun, sehingga sawit tetap sehat dan berproduksi secara maksimal.
Pemakaian mikroorganisme seperti Trichoderma, Hendersonia, Mikoriza, Actinomycetes, dan mikroorganisme lainnya yang tidak tepat sasaran akan memperburuk keadaan dimana Ganoderma dapat berkembang biak lebih cepat. Sehingga beberapa jenis strain mikroorganisme pada CHIPS® dipersiapkan dengan sistem Colony Complex, dimana mikroorganisme ini akan membentuk koloni yang dilengkapi dengan logistik sehingga dapat bekerja sama dalam mencegah dan menyerang patogen.
Keadaan inilah yang akan membuat Ganoderma dapat dikendalikan, karena beragam koloni mikroorganisme berkualitas baik ini mampu beradaptasi dengan kondisi lingkungan yang keras. Strain – strain mikroorganisme pada CHIPS® berbeda dengan produk lain, dimana dapat berfungsi efektif di lapangan dan tidak hanya pada laboratorium.
Setiap fungsi mikroorganisme itu dapat membantu proses pengendalian Ganoderma, produksi enzim dan suplai makanan. CHIPS® dapat dikategorikan sebagai vaksin Ganoderma boninense. Vaksin jamur ini merupakan generasi teknologi tertinggi dan ramah lingkungan sehingga penyakit Busuk Pangkal Batang (BSR/Basal Stem Rot) dapat disembuhkan.
Simpulan
Pengendalian Ganoderma dapat dilakukan dengan menerapkan upaya pengendalian secara internal, eksternal, maupun terpadu. Selain itu, upaya pengendalian penyakit tanaman kelapa sawit ini juga harus didukung oleh pihak pengelola perkebunan kelapa sawit.
Upaya pengendalian Ganoderma di lahan replanting harus dilakukan secepatnya agar tidak menimbulkan kerugian yang lebih banyak. Sebaiknya dilakukan juga upaya pencegahan agar Ganoderma tidak menyerang perkebunan kelapa sawit.
Selama bertahun-tahun, PKT berhasil menangani pencegahan serangan Ganoderma di lahan replanting kelapa sawit. Lindungi perkebunan kelapa sawit Anda melalui metode yang telah kami kembangkan untuk hasil yang lebih optimal dengan cara hubungi PKT sekarang.
FAQ
1. Kenapa Ganoderma dapat Muncul di Kebun Kelapa Sawit?
Penyebab penyakit Ganoderma pada dasarnya adalah karena pada tanaman menghasilkan terjadinya kontak akar antara tanaman yang terinfeksi dengan tanaman yang sehat, tidak dilakukan pengendalian hama vektor penyebab penyakit Ganoderma, sedangkan pada tanaman replanting, tidak diterapkan teknis replanting yang baik seperti membongkar tunggul batang sawit, melakukan cincang batang (chipping) dan sumber-sumber inokulum Ganoderma disingkirkan dari areal pertanaman. Sehingga sumber infeksi dapat diminimalisir. Lahan gambut ataupun lahan mineral akan terinfeksi jika tidak ada dilakukan teknis pengendalian Ganoderma yang baik dan benar.
2. Bagaimana Cara Pengendalian Ganoderma?
Geoderma di perkebunan kelapa sawit dapat dikendalikan dengan mengaplikasikan teknologi pengendali hayati yang menggunakan fungisida Ganoderma seperti CHIPS® 2.1 dari PKT.