Ketahui Pengaruh Keasaman pH Tanah Terhadap Pertumbuhan Tanaman Sawit

Ketahui Pengaruh Keasaman pH Tanah Terhadap Pertumbuhan Tanaman Sawit

Sejauh ini tingkat keasaman pH tanah memiliki peran penting yang berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman sawit. Jika Anda memiliki kebun sawit dengan pH tanah yang baik, pastinya pertumbuhan sawit akan menjadi lebih mudah. 

Lalu, apa saja pengaruhnya? Dapatkan informasi selengkapnya dengan membaca artikel ini secara menyeluruh. Yuk, simak!

Apa Itu pH Tanah?

Secara teknis, pH tanah berkaitan dengan pengukuran konsentrasi ion hidrogen dalam skala 0,0 sampai 14,0. Pasalnya, potential of hydrogen adalah derajat (ukuran) keasaman atau basa tanah Anda. 

Apabila tanah asam, maka akan memiliki nilai potential of hydrogen rendah yaitu kurang dari 5. Sedangkan, tanah basa memiliki nilai potential of hydrogen tinggi dengan skala lebih dari 6. Sementara itu, pH 7 adalah netral. Artinya, tanah Anda tidak asam ataupun basa. Maka itu, tanah dengan pH 7 (netral) unsur hara akan lebih mudah diserap oleh akar.

Ketika mengetahui tingkat keasaman atau basa pada tanah, Anda bisa menentukan tanaman yang cocok. Sebab, setiap tanaman memiliki kebutuhan kadar pH yang berbeda.

Mengapa pH Tanah Penting?

Pada dasarnya, bidang pertanian dan perkebunan sangat mengandalkan pH tanah. Apabila tanaman yang Anda tanam tidak cocok dengan derajat keasaman tanah, tentu saja pertumbuhannya tidak akan baik. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui apakah tanah asam atau basa. 

Tanah yang terlalu asam dapat menghambat pertumbuhan vegetatif dan generatif, serta dapat menciptakan lingkungan yang cocok untuk kembangbiak patogen yang merugikan tanaman. 

Pasalnya, herbisida, fungisida, dan pupuk organik lainnya yang Anda aplikasikan tidak bisa terserap oleh perakaran tanaman, akan tetapi diikat oleh logam-logam berat di dalam tanah. Sehingga, perakaran tanaman tidak bisa menyerap unsur hara atau pestisida yang diberikan. Sehingga, menjadi toksin bagi lingkungan tanah, air dan udara. Pemberian pupuk organik juga tidak akan berfungsi secara optimal.

Selain itu, derajat keasaman pada tanah berhubungan secara langsung dengan konsentrasi unsur hara utama serta komposisi unsur mikro yang nantinya akan diserap oleh tanaman.

Apabila keasaman terlalu rendah atau tinggi, makan akan berpengaruh pada tanaman. Bahkan, sangat mungkin tanaman yang tumbuh akan kekurangan unsur hara atau keracunan.

Mengatasi persoalan tersebut, Plantation Key Technology (PKT) memberikan pupuk MOAF® yang diformulasikan secara khusus untuk tiap areal perkebunan berbeda. Pupuk MOAF® yang kaya akan kandungan organik yang dibutuhkan oleh tanah dan tanaman, membuat pupuk MOAF® adalah pilihan yang tepat untuk membantu tanaman sawit Anda tumbuh optimal dan meberikan produktivitas maksimal. 

Lantaran pupuk ini mudah diserap oleh akar, dibandingkan dengan herbisida, fungisida, dan pupuk organik lainnya. Sebab, sebelum menaburkan pupuk MOAF® pada tanaman kelapa sawit, PKT sebagai perusahaan Biotechnology Research and Solution melakukan survey, analisa sampel akar, tanah dan daun, untuk mengetahui unsur hara yang dibutuhkan dan serangan hama penyakit yang ada pada tanaman. Sehingga pH tanah yang berbeda di tiap areal perkebunan sawit Anda bukan menjadi permasalahan yang besar dan ditakuti.

5 Pengaruh pH Tanah Terhadap Pertumbuhan Tanaman Sawit

Berikut 5 pengaruh pH tanah terhadap pertumbuhan tanaman yang perlu Anda perhatikan, yaitu:

1. Ketersediaan Unsur Hara

Pertama, pH sangat mempengaruhi ketersediaan dan kelarutan unsur hara bagi akar tanaman. Pada dasarnya, sebagian besar unsur hara lebih mudah larut atau tersedia di lahan dengan nilai pH netral.

Di samping itu, beberapa zat penting untuk tanaman tidak selalu tersedia dan mudah larut di tanah. Misalnya, fosfor yang tidak mudah larut. Meski begitu, zat tersebut paling banyak tersedia di tanah dengan pH di skala sekitar 6,5.

2. Aktivitas Mikroorganisme

Secara umum, aktivitas mikroorganisme dan bakteri yang hidup dalam tanah mampu membantu pertumbuhan tanaman. Sebab, mereka mengikat nutrisi dari dalam tanah. Sehingga, aktivitas tersebut sangat menguntungkan bagi tanaman.

Selain itu, mikroorganisme dapat menguraikan berbagai zat dalam tanah. Sehingga, unsur hara terus tersedia. Namun sayangnya, aktivitas bakteri pengurai bahan organik tersebut akan terhambat dalam tanah dengan tingkat keasaman kuat.  Pasalnya, bakteri dan mikroorganisme hanya mampu hidup di tanah dengan derajat keasaman yang sesuai.

Namun, tidak perlu khawatir. Pupuk MOAF® dari PKT dapat membantu mengatasi persoalan tersebut. Karena pupuk MOAF® memiliki kandungan yang dapat menetralisir tingkat keasaman tanah tanpa merusak kesuburan tanah. Serta, membantu perkembangan mikroorganisme dan cacing tanah yang bermanfaat.

3. Nutrisi Tanaman

Ketiga, pH juga berpengaruh pada tercukupinya nutrisi tanaman sawit. Lebih tepatnya, tanah mengandung berbagai unsur hara seperti nitrogen, kalium, dan fosfor. Dimana kandungan tersebut dibutuhkan tanaman dalam jumlah tertentu untuk tumbuh kembang dan melawan hama dan penyakit.

Tetapi, tidak semua tanah dengan derajat keasaman berbeda menyediakan unsur hara tersebut. Akibatnya, nutrisi tanaman tidak bisa terpenuhi. Tentu saja, hal itu menjadi kabar buruk bagi Anda karena tanaman sawit Anda tidak bisa tumbuh dengan baik ataupun berbuah optimal. Nah, untuk mengatasi masalah tersebut, Anda dapat mengaplikasikan pupuk MOAF® yang mengandung unsur mikro dan makro yang lengkap serta seimbang. Kemudian, diaplikasikan dengan teknologi terdepan CHIPS® dari PKT yang dapat membantu penyerapan pupuk secara optimal masuk kedalam tanah dan dapat bertahan lebih lama, sehingga tanaman mendapat suplai nutrisi yang cukup dalam waktu yang panjang. 

4. Kandungan Mineral pada Tanah

Selanjutnya, pH berpengaruh terhadap kandungan mineral pada tanah yang Anda gunakan untuk bercocok tanam. Perlu Anda pahami, tanah yang sangat asam dengan skala 4 – 5 bisa memiliki konsentrasi aluminium, nikel, besi dan mangan yang tinggi. 

Namun, zat tersebut justru berbahaya bagi proses pertumbuhan tanaman sawit. Sebaliknya, di tanah yang asam tanaman lebih mudah menyerap logam beracun. Selain itu, tingkat pH yang terlalu ekstrim bisa mengisyaratkan kandungan mineral tinggi pula. Seperti aluminum yang menjadi racun bagi tanaman. Sehingga, beberapa tanaman akhirnya mati karena toksisitas dan keracunan jaringan tanaman.

5. Kesuburan Tanah

Pada dasarnya, pH mampu mempengaruhi tingkat kesuburan lahan. Bagi beberapa tanaman, seperti blueberry atau azalea memang bisa tumbuh dengan baik di tanah asam. Sementara itu, kelapa sawit akan lebih cocok ditanam pada pH dengan 5,5 dengan optimum 6,5. 

Apabila Anda menanam tanaman tersebut di tanah yang sangat basa dengan skala 7,4 – 7,8. Tentu akan menyebabkan masalah, seperti klorofil yang tidak tercukupi pada daun serta membuat pohon stress. Sehingga, dapat menurunkan proses pertumbuhan vegetatif.

Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa tingkat kesuburan tanah untuk setiap tanaman juga dipengaruhi oleh tingkat keasamannya. Maka, untuk meningkatkan kesuburan tanah pada tanaman sawit, Anda perlu mengaplikasikan pupuk MOAF® pada setiap areal perkebunan sawit.

Sudah Tahu Pentingnya pH Tanah Bagi Tanaman?

Itulah pengaruh keasamaan pH tanah terhadap tanaman sawit yang perlu Anda ketahui. Kesimpulannya, menyesuaikan tingkat keasaman tanah dengan tanaman yang akan ditanam adalah aspek yang penting. Sehingga, tanaman mampu tumbuh secara optimal dan sehat.

Apabila Anda membutuhkan solusi untuk meningkatkan produktivitas kebun dan pengendalian hama penyakit, serta pengendalian pH Tanah, segera konsultasikan masalah Anda bersama PKT Group. Sebagai perusahaan Research & Solution yang memiliki jaringan riset dan lab produksi, PKT Group berkomitmen menyediakan solusi nyata untuk Anda!

FAQ
1. Berapakah pH tanah yang baik untuk tanaman kelapa sawit seperti apa?

pH tanah yang baik harus memiliki tingkat keasaman ideal untuk tanaman sawit dengan skala 5,5 dengan optimum 6,5.

2. Apa yang terjadi jika pH tanah tinggi?

Jika tanah atau media tanam yang digunakan mempunyai tingkat keasaman tinggi, bisa mengakibatkan unsur kalsium, magnesium, dan fosfor akan terikat secara kimiawi. Sehingga, tanaman tidak dapat menyerap unsur hara. Karena kondisi tersebut, unsur mangan dan aluminium bisa menjadi racun yang merugikan tanaman.

3. Bagaimana cara menetralisir pH tanah pada tanaman kelapa sawit?

Memberikan pupuk MOAF® yang sesuai dengan kebutuhan tanaman, bermanfaat untuk menetralisir tingkat keasaman pH tanah. Maka tidak dianjurkan bagi perkebunan untuk menggunakan pupuk bersifat asam yang bisa berbahaya dan merugikan tanaman.

4. Bagaimana cara menetralkan pH tanah asam dan basa?

Cara tepat adalah mengaplikasikan pupuk MOAF® yang bermanfaat untuk menetralisir tingkat keasaman pH tanah.