Terbukti! Ini Cara Merawat Bibit Sawit Agar Cepat Besar!

Terbukti! Ini Cara Merawat Bibit Sawit Agar Cepat Besar!

Bibit sawit bisa tumbuh sehat dan besar dengan penanganan dan pengetahuan khusus. Tidak semuanya mengetahui cara merawat bibit sawit biar cepat besar. Bagi Anda yang ingin tahu secara detail, proses dalam pemeliharaannya. Cek selengkapnya pada artikel ini.

Fitness & Sport tips, news and curiosities about Fitness & Sport where can i buy steroid adult man fitness training at home stretching muscles before workout stock photo – alamy

Cara Merawat Bibit Sawit Biar Cepat Besar

Budidaya tanaman memerlukan penanganan yang berbeda tergantung jenis tanamannya. Seperti halnya kelapa sawit, awal mula bibit yang ditanam harus bebas hama dan benar-benar unggulan. Dengan begitu pertumbuhan tanaman aman dan dapat tumbuh besar.

Bukan hanya itu, cara merawat bibit sawit biar cepat besar butuh banyak hal penting lainnya, antara lain:

1. Pilih Bibit Unggulan

Bibit kelapa sawit unggul menjadi hal utama saat memulai pembibitan. Pilih bibit legal dengan kualitas jaminan mutu. Adapun ciri bibit yang bagus adalah:

  • Tempurung kecambah sawit berwarna hitam gelap.
  • Benih kelapa sawit yang berkualitas tinggi mempunyai mata tunas (plumula) berwarna kuning gading.
  • Panjang akar (radikula) ukurannya <2 cm.
  • Bebas jamur serta bersih dari serabut dan dinyatakan sehat.

2. Kebutuhan Nutrisi Terpenuhi

Nutrisi penting untuk tanaman dengan unsur hara mencukupi. Unsur hara mencakup fosfor, kalium, magnesium dan nitrogen dalam jumlah banyak. Perlunya pengetahuan akan nutrisi dengan memperhatikan beberapa hal berikut:

  • Pupuk bibit sawit umur 1 bulan membutuhkan pupuk formulasi khusus MOAF® dari PKT dalam kadar sesuai dengan kebutuhan pohon sawit guna memperbaiki pertumbuhan akar dan batang. Begitu pula untuk pupuk bibit sawit umur 3 bulan.
  • Jika nitrogen dan kalium tak terpenuhi dengan baik, daun berubah kuning sehingga mengganggu fotosintesis tanaman. Jika fosfor kurang, bibit tumbuh akan menjadi kerdil dan keriput.
  • Kelapa sawit membutuhkan intensitas cahaya dan air mencukupi untuk tambahan nutrisi. Kebutuhan air mencapai 1700 mm setiap tahunnya.

3. Penyesuaian Lahan Tanam

Perawatan sawit selanjutnya dengan penyesuaian lahan tanam. Jenis lahan yang digunakan akan berpengaruh terhadap perlakuan pemeliharaan. Ada 3 jenis tanah yang cocok untuk menanam bibit kelapa sawit, yaitu:

  • Tanah alluvial, tingkat unsur hara tinggi dan penyerapan air bagus sehingga sawit tidak bakal kekurangan air. Tanah jenis juga ini bersifat subur sehingga cocok untuk pertanian. Tanah yang diakibatkan oleh proses pengendapan aliran sungai di dataran rendah atau lembah. Struktur tanah gembur dan mudah ditembus air.
  • Tanah latosol terbentuk dari pelapukan berbagai jenis batu dengan ciri tanah berwarna merah. Jenis latosol rentan kering sehingga perlu penyiraman tambahan dan pupuk yang bagus. 
  • Tanah organosol terbentuk dari pelapukan bahan organik dan mengandung banyak unsur hara. Jenis ini terbagi menjadi dua yaitu gambut dan humus sehingga cocok untuk jenis tanaman apa saja tanpa berlebihan dalam pengelolaan lahannya. 

Pemilihan tanah berhubungan erat dengan cara merawat bibit sawit dalam polybag. Masing-masing memiliki kekurangan dan kelebihan sehingga perlu menutup kekurangan yang ada sesuai jenisnya.

4. Jarak Antar Polybag

Cara merawat bibit sawit biar cepat besar berikutnya adalah memperhatikan jarak antar polybag. Polybag besar dibutuhkan untuk usia sawit hingga 2 tahun.

  • Jarak yang bagus adalah 80 x 71 cm sehingga dalam satu rante lahan ada 669 pohon (dalam satu hektar = 16.725 pohon).
  • Jika usia lebih dari 1 atau 2 tahun jarak antar polybag adalah 100 x 87 cm sehingga dalam satu rante berisi 436 pohon (dalam satu hektar = 10.916).
  • Penyiraman harus terus dilakukan agar tanahnya tetap lembab dan jenuh air agar bibit cukup kandungan air dalam menyerap unsur hara. 

5. Penyiraman pada Bibit 

Penyiraman pada bibit penting diketahui untuk cara merawat sawit baru tanam. Penyiraman dapat diatur sedemikian rupa sesuai kebutuhan bibit (pagi dan sore hari).

  • Lokasi pembibitan harus dekat dengan sumber air
  • Pola pengairan yang baik adalah membuat instalasi penyiraman 
  • Penyiraman dilakukan secara hati-hati agar kecambah tidak terbongkar atau akar-akar bibit muda muncul ke permukaan.
  • Setiap bibit memerlukan 0,10 – 0,25 liter air pada setiap kali penyiraman.

6. Pengendalian Gulma dan Hama

Tanaman yang tumbuh di sekitar piringan dan gawangan disebut dengan Gulma. Untuk mengendalikan Gulma di piringan dan gawangan, biasanya dilakukan dengan cara berikut: 

  • Secara Manual, 

Penyiangan piringan dilakukan secara manual memakai parang babat, cangkul, atau mesin rumput. 

  • Secara Kimiawi,

Untuk lebih maksimal dan efisien biaya pengendalian Gulma, biasanya dilakukan dengan herbisida, dimana piringan dan gawangan disemprot dengan herbisida dan memakai alat knapsack sprayer.

Menanggulangi hama dapat dengan beberapa cara, tergantung jenisnya. Misalnya saja tikus semak (Rattus fuscipes) yang makan buah mentah sehingga gagal panen. Cara mengatasinya dengan memberikan racun tikus, dan mengasapi lubang tikus serta memelihara burung hantu.

Sedangkan hama ulat api dapat ditanggulangi dengan pestisida kelapa sawit yaitu aplikasi pengendali hayati CHIPS® sebagai vaksin yang ramah lingkungan dan berfungsi untuk menekan laju perkembangan berbagai hama penyakit pada kelapa sawit, sehingga sawit tetap sehat saat akan ditanam.

7. Pengendalian Penyakit

Penyakit dapat menyerang kelapa sawit jika perawatan dan pemeliharaan tanaman kurang maksimal. Perlunya pengendalian penyakit guna menanggulangi dan mencegah sejak dini jika ada serangan busuk akar, busuk kuncup atau tajuk.

  • Menanggulangi busuk akar dengan memangkas bagian yang sudah terkena penyakit. Gejala yang muncul antara lain perubahan warna, kemunculan bercak dan makin lama tanaman kering lalu mati.
  • Perlunya pengolahan tanah yang baik dengan unsur hara tercukupi sehingga busuk akar tertanggulangi. Ini dapat dilakukan dengan menggunakan pupuk MOAF® dari PKT dengan dosis yang sesuai dan tepat sasaran untuk membantu pohon menyerap nutrisi secara maksimal, sehingga tidak menimbulkan kerusakan pada tanah. 
  • Untuk penyakit tajuk cara antisipasinya dengan memilih bibit unggulan kualitas terjamin. Bibit unggul akan meminimalisir penyakit dan tahan berbagai serangan penyakit.

Baik bibit umur 1 bulan atau 3 bulan, tetap membutuhkan perawatan yang baik. Seperti, olah lahan dan pemeliharaan juga menjadi kunci utama dalam penanganan penyakit pada kelapa sawit.

8. Pemupukan yang Tepat

Kelapa sawit membutuhkan pupuk tepat sesuai dengan usianya. Cara merawat bibit sawit biar cepat besar tidak lepas dari peran pupuk. Meskipun baru tanam, pupuk sudah harus disiapkan untuk tumbuh kembang kelapa sawit.

Pastikan pupuk memiliki kualitas bagus dan aman bagi tanaman seperti berikut: 

Pembibitan (1-12 bulan) dengan pupuk MOAF® yang diformulasikan secara khusus untuk tanaman dari tahap pembibitan, (Pre Nursery, dan Main Nursery) pada berbagai jenis kondisi lahan (mineral, gambut, berpasir, dan lainnya) dengan pengaplikasian pupuk MOAF® memiliki manfaat yang lebih tinggi dari pupuk lainnya, salah satunya guna memperbaiki pertumbuhan akar dan batang, sehingga mampu menghasilkan bibit yang berkualitas baik.

  • Tanaman belum menghasilkan (1-3 tahun) pengaplikasian pupuk MOAF® dengan dosis yang sesuai berguna untuk pertumbuhan vegetatif tanaman (batang dan daun).
  • Tanaman menghasilkan (4 tahun ke atas) menggunakan pupuk MOAF® dengan dosis yang sesuai untuk mendapatkan produksi maksimal (Kg/Ha) dan Berat Rata-Rata Tandan. 

Ingin Bibit Sawit Anda Cepat Besar?

Terapkan semua tahapan di atas agar bibit sawit cepat besar. Memilih sumber bibit yang baik, memilih lokasi atau tempat pembibitan areal yang bebas dari sumber hama dan penyakit kelapa sawit, dan mengatur jarak tanam antar polybag bibit sawit juga mempengaruhi pertumbuhan bibit. 

Cara merawat bibit sawit dan cara menanam kelapa sawit biar cepat besar adalah dengan tahapan yang sesuai dan pemupukan benar. Pola pemeliharaan ini akan mempengaruhi hasil dan produktivitas kelapa sawit akan mempengaruhi jumlah produktivitas kedepannya. Jadi bagaimana, tidak susah bukan? Semoga bermanfaat ya!

Bagi perusahaan yang memiliki pertanyaan dapat mengunjungi website kami www.pkt-group.com atau menghubungi whatsapp kami 0821-2000-6888.