Penyakit busuk pucuk merupakan salah satu faktor penghambat dalam usaha meningkatkan produksi kelapa sawit. Penyakit ini dapat menyebabkan pertumbuhan yang tidak normal, menghambat proses pembentukan bunga dan buah sehingga mengalami kerugian hasil hingga mencapai 80%, juga dapat mengakibatkan kematian tanaman, terutama tanaman pada usia produktif.
Penyebab penyakit busuk pucuk pada kelapa sawit adalah Phytophthora palmivora, menjadi salah satu penyakit mematikan tanaman kelapa sawit. Tanaman yang terserang menginfeksi bagian titik tumbuh tanaman. Penularan penyakit kelapa sawit ini melalui spora dari tanaman sakit dengan perantaraan air hujan, angin, atau serangga, khususnya kumbang tanduk (Oryctes rhinoceros). Jika tidak ditangai dengan baik, penyakit ini akan menyebar dan mengancam seluruh pertanaman kelapa sawit di Indonesia. Untuk itu perlu diketahui gejala serangan dan cara pengendaliannya yang tepat.
Apa Itu Penyakit Phytophthora Palmivora?
Phytophthora palmivora adalah jenis jamur patogen yang menyebabkan penyakit busuk pada tanaman kelapa sawit. Jamur ini adalah salah satu penyebab utama dari penyakit busuk batang, juga dikenal sebagai busuk Phytophthora, yang bisa menyebabkan kerusakan serius pada tanaman kelapa sawit.
Karakteristik Phytophthora Palmivora
Phytophthora palmivora adalah spesies jamur patogen yang menyebabkan penyakit pada tanaman, termasuk kelapa sawit. Berikut adalah beberapa karakteristik utama dari Phytophthora palmivora:
1. Patogen Tanah
Jamur Phytophthora palmivora dapat bertahan dan berkembang dalam tanah yang lembap, terutama pada kondisi kelembapan tinggi.
2. Penyebaran Melalui Air
Penyakit yang disebabkan oleh Phytophthora palmivora sering kali menyebar melalui percikan air, hujan, atau genangan air yang terkontaminasi.
3. Mempengaruhi Bagian Tanaman
Jamur ini biasanya menyerang bagian akar, batang, hingga daun tanaman kelapa sawit, menyebabkan busuk pada jaringan tanaman.
Baca juga: Ciri dan Jenis Ulat Api yang Menyerang Kelapa Sawit
Faktor-faktor yang Memicu Penyakit pada Kelapa Sawit
A. Kelembapan Tinggi
Lingkungan yang lembap, terutama di sekitar akar dan pangkal batang, menciptakan kondisi ideal bagi pertumbuhan jamur Phytophthora palmivora.
B. Tanah Tidak Terkelola dengan Baik
Pengelolaan tanah yang buruk, terutama drainase yang tidak baik atau genangan air di sekitar tanaman, dapat meningkatkan risiko infeksi jamur.
C. Kondisi Lingkungan yang Tidak Sehat
Kondisi lingkungan yang tidak sehat, seperti kebersihan yang kurang, pengelolaan limbah yang tidak tepat, atau penanaman tanaman yang padat, dapat menyebabkan penyebaran penyakit lebih mudah.
Gejala Penyakit Busuk Pucuk
Serangan penyakit busuk pucuk dimulai dari daun tombak. Satu persatu helaian anak daun tombak mulai terkulai dan perlahan berubah warna menjadi kuning lalu kuning kecoklatan. Kemudian pembusukan akan menyebar luas hingga ke bagian lain di sekitarnya. Selanjutnya keseluruhan daun tombak akan patah dan terlepas dari pohon.
Apabila anak daun tombak telah terkulai maka hal itu menandakan tanaman tidak dapat diselamatkan lagi karena bagian titik tumbuh telah busuk dan hancur. Jika tanaman ditebang dan dibuka bagian pucuknya, maka akan terlihat jaringan berbercak coklat yang lembek dan berbau busuk yang merupakan ciri khas dari penyakit busuk pucuk.
Baca juga: Ini Penyebab Perkebunan Sawit Indonesia Berpenyakit
Cara Pengendalian
Ada beberapa cara pengendalian penyakit busuk pucuk, seperti berikut :
1. Kultur Teknis
Membuat saluran drainase didalam kebun agar tidak terjadi genangan air pada musim hujan, sehingga kelembaban berkurang. Melakukan pemupukan tanaman untuk meningkatkan kesehatan tanaman kelapa.
2. Sanitasi
Membersihkan kotoran atau sampah-sampah organik berupa bunga/buah dan seludang bunga kering di ketiak pelepah daun terutama sebelum musim hujan untuk mengurangi kelembaban.
3. Pengendalian Vektor
Membersihkan kebun dari sampah-sampah, pohon kelapa yang lapuk, sisa-sisa penggergajian, dan tumpukan kotoran ternak untuk mengurangi sarang perkembangbiakan kumbang tanduk (Oryctes rhinoceros) yang berperan sebagai serangga penyebar jamur penyakit.
4. Pengendalian Hayati
Penyakit ini dapat segera diatasi apabila lebih cepat diketahui dan juga tepat pengendalian Ganoderma secara hayati menggunakan CHIPS® formulasi khusus, dengan cara memotong kuncup yang terinfeksi kemudian menaburkan CHIPS® pada bagian yang telah dipotong, serta perlu diikuti dengan aplikasi pupuk MOAF® yang dapat membantu memperbaiki pertumbuhan tanaman agar normal kembali.
Bagaimana, Masih Mau Kompromi dengan Penyakit Ini?
Memikirkan strategi membasmi penyakit ini memang tak akan ada habisnya. Itu sebabnya lebih baik mencegah daripada mengobati, maka sebelum kebun Anda terjangkit, segeralah periksa pohon sawit Anda kepada PT Propadu Konair Tarahubun (Plantation Key Technology) dan pastikan dalam keadaan sehat dan lingkungan yang mendukung.
Bagi perusahaan yang memiliki masalah yang sama dan ingin bertanya lebih lanjut mengenai cara mengendalikan serangan hama penyakit lainnya, dapat mengunjungi website www.pkt-group.com atau menghubungi whatsapp +62 821 2000 6888.