Penyebab Pelepah Sawit Mudah Patah dan Pengendaliannya

Penyebab Pelepah Sawit Mudah Patah dan Pengendaliannya

Frond base fracture (Crown Fracture) atau patah pangkal pelepah terjadi akibat akar tidak mampu menyerap air secara maksimal dikarenakan ada kerusakan jaringan akar sehingga jaringan tanaman mengalami defisit air dan hara. Jika dibiarkan akan mengganggu pertumbuhan vegetatif dan generatif yang akhirnya terjadi penurunan produksi secara signifikan. 

Tanaman kelapa sawit masuk ke dalam kategori sehat apabila di dalam setiap pohonnya terdapat jumlah pelepah sesuai dengan umur tanaman yaitu umur 3 sampai 6 tahun adalah 56 pelepah per pohon, 7 sampai 13 tahun adalah 48 pelepah per pohon, 14 sampai 25 tahun adalah 40 pelepah per pohon. Pelepah ini sendiri bermanfaat sebagai sarana untuk melakukan proses fotosintesis dalam translokasi asimilat guna kelangsungan hidup dan pertumbuhan tanaman kelapa sawit.

Lantas apa saja yang menjadi penyebab pelepah sawit patah? Simak uraianya di bawah ini!

Mengenal Patah Pangkal Pelepah (Frond Base Fracture/Crown Fracture)

Sebelum mengetahui apa yang menjadi penyebab pelepah sawit patah, ada baiknya Anda pahami dulu apa yang dimaksud dengan frond base fracture tersebut secara perlahan. Pelepah sawit patah (frond base fracture) biasanya juga dikenal dengan istilah crown fracture yaitu kondisi patah pada pangkal pelepah tanaman sawit yang umumnya terjadi pada saat kemarau panjang.

Akan tetapi patahan pelepah tersebut tidak akan jatuh langsung ke tanah. Patahan pelepah akan tetap menggantung pada sekeliling batang dan daunnya akan tetap berwarna hijau dalam waktu yang cukup lama. 

Patahan pelepah yang masih menggantung pada pohon tidak maksimal lagi menerima sinar matahari sehingga mengganggu proses fotosintesis dalam penyusunan asimilat di dalam jaringan pelepah dan anak daun. Pada kondisi ini, daun dan pelepah tanaman kelapa sawit mengalami defisit air dan unsur hara yang menyebabkan pelepah berpatahan tersebut menjadi kering dan mati. 

Faktor Penyebab Terjadinya Patah Pangkal Pelepah

Secara umum Anda pasti telah paham jika pertumbuhan serta produksi buah suatu tanaman sawit dipengaruhi oleh proses fotosintesis. Aktivitas tanaman ini juga merupakan faktor utama tersedianya energi bagi tumbuhan untuk menjalankan semua proses metabolisme.

Proses fotosintesis pada semua jenis tanaman, termasuk kelapa sawit terjadi pada bagian anak daun yang disebut pelepah. Nah, ketika pelepah ini berkurang, maka semua proses produksi, perkembangan serta pertumbuhan akan terganggu. Secara umum terdapat tiga faktor utama penyebab pelepah sawit patah, yaitu:

1. Cekaman Kekeringan

Pada lokasi perkebunan dengan curah hujan yang tidak mencukupi kebutuhan air tanaman kelapa sawit akan menyebabkan terjadi cekaman kekeringan. Keadan ini akan mempengaruhi proses fisiologis dan biokimia sawit. Cekaman kekeringan akan membuat kadar air tanah berkurang yang berpengaruh pada pertumbuhan vegetatif tanaman.

Akibatnya pembukaan pelepah pada daun muda menjadi terhambat. Selanjutnya sebagai bentuk adaptasi pada keadaan tersebut, tanaman sawit akan mengurangi sarana yang menyebabkannya kehilangan kadar air yaitu dengan mematahkan bagian pelepah. 

Jika kondisi lahan perkebunan sawit yang sedang mengalami cekam kekeringan dan tidak segera diatasi, maka produksi sawit akan menurun secara drastis. Alasannya karena water deficit akan berpengaruh pada sistem metabolisme tanaman. 

Sebaiknya untuk menjaga kelembapan tanah pada saat musim kemarau adalah dengan mempertahankan gulma lunak di gawangan, membuat rorak atau kantong-kantong air di setiap gawangan mati, dan sangat dilarang untuk pengendalian gulma secara total (clean weeding).

2. Kekurangan Unsur Hara Kalium (K)

Faktor penyebab pelepah sawit patah berikutnya adalah faktor asupan nutrisi. Jenis nutrisi yang sangat berpengaruh pada risiko terjadinya patahan pada pelepah adalah unsur K. Untuk itu pemberian dosis pupuk yang pas dan tepat sebagai salah satu proses perawatan sawit harus diperhatikan dengan seksama.

Unsur kalium (K) pada tanaman akan terkuras pada saat produksi puncak sehingga hanya terdapat sedikit pada bagian daun. Maka hal inilah yang menyebabkan terjadinya patah pelepah pada tanaman sawit.

3. Serangan Penyakit Ganoderma

Pada pohon sawit yang terinfeksi Ganoderma akan terjadi kerusakan jaringan akar, baik pembuluh xilem sebagai pengangkut air dan juga pembuluh floem sebagai pengangkut unsur hara. Kerusakan jaringan xilem dan floem akan menyebabkan akar tidak maksimal lagi menyerap air dan unsur hara yang akhirnya jaringan batang, daun, dan bakal buah menjadi defisit air yang sangat ekstrem. 

Akibat defisit air yang sangat ekstrem, muncul dua sampai tiga daun tombak tidak membuka bahkan pada serangan berat pelepah menjadi berpatahan. Pada spiral 3 sampai ke 6 pelepah tersebut menjadi kering dan mati yang menyebabkan tanaman kehilangan produksi, tumbang dan mati. 

Solusi Terbaik Mengatasi Patah Pelepah

Berikut beberapa langkah yang dapat para petani sawit aplikasikan guna mengatasi patah pada pelepah:

  • Selalu menjaga kelembapan kondisi lahan perkebunan dengan tidak melakukan pengendalian gulma secara masif (clean weeding).
  • Membuat tempat-tempat penampungan air (rorak) sebagai cadangan air bagi tanaman saat musim kemarau. 
  • Mengatur water management agar saat musim kemarau air berada di dalam main drain, collection drain, dan field drain. Serta, di musim penghujan air tidak menggenangi areal pertanaman. Semua ini diatur dengan mengendalikan pintu air atau watergate.

Dalam hal ini, Plantation Key Technology (PKT) sebagai pelopor industri teknologi perkebunan, memperkenalkan teknologi MOAF® (Multi Organic Alkali Fertilizer) yang bertujuan untuk mengatasi kendala atau permasalahan pekebun seperti patah sawit dan di bidang produksi panen kelapa sawit secara kuantitas dan kualitas.

Mengaplikasikan produk PKT akan membantu Anda mengelola perkebunan dengan berfokus pada solusi atas permasalahan yang ada. Dimana proses pengelolaan nantinya akan menggunakan teknologi perkebunan terbaru dan terbaik.

Penutup

Pelepah sawit yang mudah patah merupakan masalah yang sering dihadapi dalam perkebunan kelapa sawit. Dalam artikel ini, telah kita bahas beberapa penyebab umum dari kondisi ini serta langkah-langkah pengendaliannya. Faktor-faktor seperti faktor cuaca dan faktor asupan nutrisi. 

Untuk mengendalikan masalah ini, penting untuk menerapkan strategi yang komprehensif. Langkah-langkah seperti pemilihan varietas yang tahan kekeringan, pemupukan yang seimbang, pengendalian hama dan penyakit secara teratur, serta pemeliharaan yang baik untuk mengurangi risiko pelepah sawit patah.

Bagi perusahaan perkebunan yang memiliki pertanyaan lebih lanjut mengenai pupuk yang tepat untuk kelapa sawit agar tumbuh sehat dan memiliki produktivitas yang tinggi. Kunjungi website kami www.pkt-group.com atau menghubungi whatsapp kami 0821-2000-6888.

FAQ
1. Apakah Manfaat dari Pelepah Tanaman Sawit? 

Meski merupakan golongan limbah perkebunan, namun melalui pengelolaan yang tepat keberadaan pelepah sawit akan berfungsi ekonomis. Misalnya menjadikan pelepah sawit sebagai pupuk organik yang disusun di gawangan. 

2. Apa Manfaat Pelepah bagi Tanaman Sawit?

Manfaat utama pelepah adalah sebagai proses fotosintesis atau tempat melekatnya anak daun yang menjadi dapur utama berlangsungnya penyediaan energi bagi metabolisme tanaman sawit.