Mengenal Jenis Parasit Nematoda yang Menyerang Perkebunan Kelapa Sawit

Mengenal Jenis Parasit Nematoda yang Menyerang Perkebunan Kelapa Sawit

Nematoda adalah parasit organisme pengganggu tumbuhan (OPT) yang menyerang berbagai jenis tanaman budidaya termasuk kelapa sawit. Kerusakan pada tanaman oleh Nematoda dapat menyebabkan kerugian ekonomi. Jika dikaitkan dengan tanaman kelapa sawit, maka Nematoda dikenal sebagai hama kelapa sawit

Hal tersebut tak lain karena keberadaannya memang banyak merugikan bagi perkembangan tanaman kelapa sawit. Hama kelapa sawit yang satu ini membutuhkan penanganan yang cukup serius karena jika tidak maka akan mempengaruhi kualitas perkembangan tanaman sawit. 

Bagi Anda yang penasaran mengenai apa itu parasit Nematoda yang menyerang tanaman kelapa sawit, silahkan simak uraian di bawah ini.

Apakah Nematoda Itu?

Seperti yang disinggung secara singkat di atas, parasit Nematoda sebenarnya adalah salah satu organisme kecil yang hidup di bawah tanah. Nama lengkap parasit yang menyerang tanaman kelapa sawit ini adalah Nematoda Rhadinaphelenchus cocophilus.

Nematoda dapat menyerang akar tanaman kelapa sawit. Gejala serangan yang ditimbulkan yaitu daun muda terbuka, tergulung dan tumbuh tegak kaku. Terjadi perubahan warna daun menjadi kuning dan kering. Tandan bunga sawit akan membusuk sehingga tidak dapat menghasilkan buah. 

Serangan parasit ini mampu menimbulkan kerusakan dahsyat pada lahan perkebunan sawit. Bagaimana tidak? Serangan Nematoda bisa menyeluruh, mulai dari akar hingga ke batang tanaman kelapa sawit. Akibatnya tentu saja sangat fatal karena menyebabkan kerusakan mekanis.

Memiliki bentuk fisik yang sangat kecil, membuat parasit Nematoda tidak mudah terlihat tanpa bantuan alat khusus (mikroskop). Serangan hama tanaman berukuran mikro akan membuat daun muda rusak dan mengering hingga akhirnya pohon tidak dapat menghasilkan buah.

Meski ada cara untuk mengendalikannya namun hal tersebut membutuhkan usaha yang sangat besar. Karena tanaman yang terserang tidak dapat diselamatkan jadi harus diracun. Setelah itu area bekas tanaman kelapa sawit harus dibongkar dan dibuang dari areal pertanaman.

Mekanisme Serangan Nematoda

Ciri fisik tanaman kelapa sawit yang terserang oleh parasit Nematoda bisa dilihat pada perubahan fisik tanaman yang mirip dengan serangan jenis hama lainnya. Misalnya pertumbuhan tanaman yang terhambat sehingga tanaman menjadi kerdil dan warna daun menguning bahkan mengering (seperti terbakar).

Tentunya butuh pengalaman serta pengamatan yang intensif bagi para petani sawit untuk memahami jika tanamannya terserang Nematoda. Apalagi parasit ini juga memiliki ukuran yang sulit ditangkap dengan indera mata langsung.

Akan tetapi serangan parasit Nematoda dapat digambarkan dengan melihat alur kejadian sebagai berikut:

  • Parasit mulai menyerang area akar serta batang dari tanaman sawit yang terpendam di dalam tanah. Pada fase ini, wujud tanaman belum mengalami perubahan sehingga serangan awal ini tak dapat terdeteksi.
  • Nematoda akhirnya akan terus bergerak ke bagian tanaman sawit di atasnya yang menyebabkan kerusakan secara mekanis.
  • Tanaman sawit pun akan terlihat kerdil karena pertumbuhannya terhambat. Daun primer sawit akan mulai mengecil (terutama daun baru). Tahap berikutnya warna daun menguning dan perlahan berpatahan.
  • Karena tak mampu menjalankan metabolismenya, maka tanaman sawit pun akhirnya akan busuk dan mati.

Ciri Tanaman Kelapa Sawit Terserang Nematoda

Di bawah ini adalah ciri fisik tanaman kelapa sawit yang mengalami serangan parasit Nematoda.

1. Gejala pada Akar Tanaman

Pada akar tanaman sawit akan ditemukan hal-hal berikut:

a. Puru Akar

Puru akar adalah membengkaknya area perakaran tanaman. Pembengkakan akar ini terjadi karena Nematoda melakukan pembelahan sel pada jaringan akar tanaman. 

b. Busuk Akar

Serangan Nematoda akan menimbulkan luka pada area akar tanaman sawit. Luka akibat tusukan Nematoda ini kemudian menimbulkan infeksi yang mengakibatkan jaringan akar menjadi busuk dan mati sehingga tidak bisa menyerap unsur hara dan air dari dalam tanah.

c. Nekrosis di Permukaan Akar

Ciri lain serangan Nematoda pada bagian tanaman yang terletak di dalam tanah adalah permukaan akar tanaman mengalami nekrosis yaitu sel-sel yang berada pada area permukaan akar tanaman mati.

d. Akar Terluka 

Ciri lain yang umum ada pada bagian akar dari tanaman yang terserang Nematoda adalah terdapat luka pada bagian perakarannya. Luka ini timbul akibat gigitan atau tusukan hama Nematoda.

e. Terjadi Percabangan Akar secara Berlebihan 

Excessive root branching juga menjadi konsekuensi fisiologis pada tanaman yang terserang Nematoda yaitu munculnya akar-akar kecil pada bagian ujung akar tanaman.

f. Matinya Ujung Akar

Ciri fisik bagian akar tanaman akibat serangan Nematoda adalah bagian ujung akar menjadi mati sehingga pertumbuhan ujung akar akan terhenti. Berikut beberapa gejala spesifik ketika hal ini terjadi, yaitu:

  • Stubby Root

Stubby Root adalah terhentinya pertumbuhan pada bagian cabang akar kecil yang kemudian menyebabkan terbentuknya ikatan akar.

  • Coarse Root

Coarse Rose adalah membesarnya sistem perakaran utama tanpa timbulnya akar-akar kecil. Selain itu bagian akar samping juga terhenti pertumbuhannya, atau tetap tumbuh namun ukurannya sangat pendek.

  • Curly Tipe

Curly Tipe yaitu terjadinya luka pada bagian ujung akar yang dapat menghambat pertumbuhan akar untuk bertambah panjang. Sebagai akibatnya akar tanaman akan terlihat memuntir. 

2. Gejala pada Bagian Atas Tanaman 

Pada bagian yang tak tertutup tanah, maka serangan parasit Nematoda akan menimbulkan gejala fisik sebagai berikut:

a. Luka di Bagian Tunas

Serangan Nematoda akan menyebabkan luka pada bagian titik tumbuh, primordial bunga serta di bagian tunas. Selanjutnya tanaman pun akan mengalami hal berikut:

  • Bagian tunas akan mati.
  • Selanjutnya batang serta daun mengecil dan terjadi pembengkakan pada biji. 
  • Nantinya ketika bunga terbentuk, maka parasit ini akan menyerang bagian bunga hingga Nematoda tumbuh dewasa dan bekembang biak. 
  • Hal tersebut mengakibatkan bunga akan membesar karena berisi larva Nematoda.

b. Luka di Dalam Batang & Daun

  • Nematoda yang hidup lalu memakan jaringan batang serta daun akan menyebabkan nekrosis. 
  • Nematoda menyerang bagian daun melalui stomata yang kemudian merusak bagian parenkim. 

Cara Pengendalian Hama Tanaman Nematoda

Metode umum yang biasanya dilakukan oleh para petani dalam mengendalikan serangan parasit Nematoda adalah sebagai berikut:

  1. Melakukan penanaman tanaman secara bergantian.
  2. Melakukan penerapan pola tumpang sari atau polikultur.
  3. Memilih bibit yang berkualitas bebas Nematoda.
  4. Meningkatkan sanitasi pada area tanaman yang pernah terinfeksi.
  5. Melakukan pengolahan lahan secara baik dan benar.
  6. Mengaplikasikan nematisida, yaitu pestisida kimia untuk Nematoda.

Sudah Paham Mengenai Parasit Nematoda?

Dalam artikel ini, telah kita bahas tentang parasit Nematoda yang merupakan ancaman serius bagi perkebunan kelapa sawit. Nematoda dapat menyebabkan kerusakan pada akar tanaman, menghambat pertumbuhan, dan mengurangi produktivitas kelapa sawit. Penting bagi petani dan pekebun kelapa sawit untuk memahami cara pengendalian serangan Nematoda, gejala yang muncul, dan dampak serangan Nematoda terhadap tanaman. 

Bagi perusahaan sawit yang ingin mengetahui keterangan lanjut mengenai pengendalian hama dan penyakit pada tanaman sawit dapat mengunjungi website kami www.pkt-group.com atau menghubungi whatsapp kami +62 821 2000 6888.

FAQ

1. Mengapa Nematoda disebut sebagai hama yang dapat mengundang munculnya penyakit busuk akar?

Nematoda dianggap sebagai hama karena mampu menyerang tanaman dari dalam permukaan tanah. Lantas Nematoda juga tergolong sebagai penyakit karena mampu mengakibatkan penyakit busuk akar. 

2. Faktor apa yang berperan di siklus hidup hama Nematoda?

Suhu adalah faktor utama yang berperan pada panjang atau pendeknya umur Nematoda. Semakin tinggi suhu udara maka secara umum akan semakin memperpendek siklus hidup Nematoda. Akan tetapi pada batas tertentu, suhu juga seringkali membawa pengaruh besar akan jumlah telur yang dihasilkan Nematoda betina.