Ganoderma adalah jamur yang sangat ditakuti oleh petani kelapa sawit karena dapat menyebabkan penyakit busuk pangkal batang tanaman kelapa sawit. Apabila tanaman kelapa sawit sudah diserang oleh Ganoderma maka akan sangat sulit untuk disembuhkan. Ganoderma dapat menurunkan produktivitas buah kelapa sawit hingga yang terparah menyebabkan tanaman kelapa sawit menjadi mati. Ganoderma biasanya menyerang tanaman kelapa sawit generasi kedua dan ketiga bahkan beberapa kasus Ganoderma telah menyerang tanaman generasi pertama.
Oleh sebab itu, lebih baik mencegah tanaman kelapa sawit terinfeksi Ganoderma daripada mengobati tanaman kelapa sawit yang sudah terinfeksi Ganoderma karena belum tentu tanaman yang sudah diobati dapat pulih seperti semula.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi penyakit tanaman kelapa sawit terjangkit Ganoderma salah satunya adalah dengan vaksin Ganoderma dari PKT (Plantation Key Technology).
Vaksin Ganoderma pertama kali ditemukan oleh salah satu perusahaan Biotechnology Research and Solution yaitu PT. Propadu Konair Tarahubun (Plantation Key Technology/PKT). Atas penemuan Vaksin Ganoderma tersebut, founder PKT telah meraih piagam penghargaan Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) pada tahun 2016.
Dalam upaya mengatasi penyakit Ganoderma pada pohon kelapa sawit, PT PKT tidak hanya menyediakan solusi berupa pupuk MOAF® yang dirancang khusus untuk perawatan pohon kelapa sawit. PT PKT juga menerapkan pengendalian hayati melalui teknologi CHIPS® (Colony Highly Invasive Protection System) yang bertujuan untuk menghambat pertumbuhan Ganoderma.
Sebagai hasil dari penggunaan pupuk MOAF® dan teknologi CHIPS® dari PT PKT ini, diharapkan industri perkebunan kelapa sawit dapat tetap berjalan stabil di tengah situasi krisis dan mendapatkan keuntungan dari pohon kelapa sawit yang tetap sehat.
Penyebaran Ganoderma pada Sawit
Penyebaran penyakit Ganoderma pada tanaman kelapa sawit terjadi melalui kontak akar tanaman yang sehat dengan sumber inokulum berupa akar dan batang yang telah terjangkit penyakit Ganoderma. Akar kelapa sawit yang masih muda sangat tertarik dengan tunggul yang membusuk karena mengandung banyak unsur hara serta kelembabannya tinggi. Penyakit Ganoderma dapat menginfeksi akar tanaman kelapa sawit yang sehat apabila Ganoderma memiliki pasokan makanan yang cukup.
Kasus penyakit Ganoderma pada kelapa sawit akan meningkat pada lahan yang sebelumnya ditanam kelapa atau ditanam bersamaan dengan kelapa terutama pada lahan yang terdapat sisa tunggul kelapa yang telah terbenam tanah.
Penyakit Ganoderma pada tanaman kelapa sawit ini dapat hidup pada tunggul kayu oleh sebab itu apabila pada lahan tanaman kelapa sawit banyak tunggul karet, kelapa atau tanaman hutan lainnya maka kasus penyakit Ganoderma akan cenderung meningkat. Tunggul-tunggul yang dibiarkan atau tidak segera dibersihkan akan menjadi sumber inokulum oleh sebab itu sebaiknya lakukan eradikasi terhadap sisa-sisa tanaman yang telah terinfeksi Ganoderma.
Selain itu, penyakit Ganoderma dapat menular ke tanaman kelapa sawit yang sehat karena serangga vektor yang ditemukan di beberapa wilayah di Indonesia. Serangga vektor tersebut menjadi perantara penyebaran Ganoderma dari tanaman yang terinfeksi ke tanaman yang sehat.
Dampak Ganoderma pada Pohon Sawit
Dampak Ganoderma yang telah menyerang tanaman kelapa sawit dibagi menjadi dua yaitu dampak langsung dan dampak tidak langsung. Dampak langsung yaitu menurunnya produktivitas buah kelapa sawit bahkan menyebabkan tanaman kelapa sawit menjadi mati dan dampak tidak langsungnya adalah berat buah tanaman kelapa sawit yang akan menurun serta berat batang tanaman kelapa sawit akan berkurang.
Majalah Sawit Indonesia yang melakukan kunjungan ke Sumatera Utara, Riau, Jambi, Palembang, Sumatera Barat dan Lampung menemukan sebuah fakta bahwa terjadi kerugian yang sangat besar akibat serangan Ganoderma pada tanaman kelapa sawit ini. Bahkan beberapa perkebunan kelapa sawit generasi 3 serta 4 menunjukkan kondisi yang sangat mengkhawatirkan, yaitu serangan Ganoderma pada tanaman kelapa sawit telah mencapai 50 hingga 60 persen. Ini berarti populasi tanaman kelapa sawit hanya sisa 70 hingga 80 pohon. Kerugian akibat kondisi ini mencapai 210 miliar Rupiah per tahunnya untuk lahan kelapa sawit dengan luas 10.000 hektare.
Kerugian yang sangat tinggi disebabkan karena Ganoderma menyerang pada komponen produksi utama yakni penurunan bobot serta penurunan jumlah buah kelapa sawit yang akan dipanen setiap tahunnya. Jumlah buah kelapa sawit yang terus berkurang setiap tahun ini dipengaruhi oleh penundaan pembukaan daun, sedangkan penurunan bobot tandan terjadi akibat perkembangan daun yang pucat dan juga kerdil. Kedua faktor ini saling berkaitan erat dengan berkurangnya kemampuan tanaman kelapa sawit dalam menyerap air dan unsur hara dalam tanah. Lama kelamaan serangan Ganoderma akan terus berkembang pesat akibat tanaman yang mati serta produksi buah terhenti.
Maka daripada itu, penanggulangan terhadap serangan Ganoderma pada tanaman kelapa sawit harus dilaksanakan secepatnya agar dampak karena serangan tidak semakin meluas hingga merugikan petani kelapa sawit.
Cara Mengatasi Ganoderma pada Pohon Sawit
Pengendalian untuk tanaman kelapa sawit yang telah terjangkit Ganoderma terbilang cukup mahal. Oleh sebab itu lebih baik mencegah dibandingkan mengobatinya. Penyakit pada tanaman kelapa sawit yang disebabkan oleh Ganoderma ini terbilang sulit untuk dideteksi sejak awal dan sulit juga untuk dikendalikan apalagi jika sudah terlihat tanda-tandanya, biasanya sudah memasuki stadium lanjut sehingga tidak mungkin untuk ditanggulangi.
Ada beberapa hal yang perlu dilakukan untuk mencegah dan mengatasi penyakit Ganoderma pada tanaman kelapa sawit ini yakni sebagai berikut:
- Melakukan pembudidayaan tanaman kelapa sawit yang sesuai dengan SOP dimulai dari cara pembukaan lahan, proses pembibitan, penanaman dan menerapkan sistem perawatan tanaman kelapa sawit dengan baik. Hal ini bertujuan agar tanaman kelapa sawit dapat menghasilkan buah kelapa sawit yang berkualitas dan agar tanaman kelapa sawit terhindar dari penyakit yang sangat merugikan petani kelapa sawit yaitu Ganoderma.
- Secara rutin melakukan sensus pohon yang bertujuan untuk mengetahui serangan Ganoderma sejak dini, sehingga dapat dilakukan penanganan dengan baik dan tepat.
- Menggunakan teknologi canggih yang dapat mencegah penyakit Ganoderma pada kelapa sawit seperti teknologi fungisida untuk sawit yang bernama CHIPS®. CHIPS® merupakan produk hayati yang di dalamnya mengandung mikroorganisme yang memiliki berbagai macam fungsi.
Dengan kata lain, fungsi mikroorganisme tersebut dapat membantu proses pengendalian Ganoderma, membantu produksi enzim dan suplai makanan pada tanaman kelapa sawit. CHIPS® sebagai vaksin Ganoderma boninense yang merupakan generasi teknologi tertinggi yang ramah lingkungan, jadi penyakit busuk pangkal batang pada tanaman kelapa sawit dapat dikendalikan.
CHIPS® juga dapat mencegah perkembangan Ganoderma pada tanaman kelapa sawit. Banyak perusahaan sawit Indonesia yang sudah menggunakan teknologi PKT ini dan terbukti ampuh untuk mencegah dan mengendalikan penyakit Ganoderma sawit.
Produk CHIPS® merupakan hasil uji coba bertahun-tahun dari PT. PKT yang bertujuan untuk mengendalikan serta menghambat perkembangan Ganoderma, juga berfungsi untuk recovery (menyehatkan kembali) tanaman yang terserang. CHIPS® tidak mengandung bahan kimia sehingga aman untuk tanaman kelapa sawit dan lingkungan sekitarnya.
Bagi perusahaan yang memiliki masalah yang sama dan ingin bertanya lebih lanjut mengenai cara mengatasi masalah perkebunan kelapa sawit dan hama penyakit lainnya, dapat mengunjungi website kami www.pkt-group.com atau menghubungi whatsapp kami +62 821 2000 6888.
5 Comments on “Penemu Vaksin Ganoderma”
Comments are closed.