Manfaat dan Dampak Pupuk Urea untuk Kelapa Sawit

Manfaat dan Dampak Pupuk Urea untuk Kelapa Sawit

Kelapa sawit merupakan hal penting di Indonesia. Tanaman ini juga termasuk tumbuhan yang cocok untuk pengelolaan perkebunan dataran rendah. Namun untuk memperoleh produksi kelapa sawit berkualitas tinggi, diperlukan sistem pemupukan yang menggunakan pupuk urea. Lantas, apa manfaat dan dampak pupuk urea untuk kelapa sawit?

Pupuk urea dianggap sebagai jenis pupuk yang sangat cocok untuk tumbuhan kelapa sawit. Pasalnya, pupuk urea ini merupakan pupuk tunggal dengan kandungan nitrogen yang cukup tinggi. Oleh karena itu, banyak orang yang menggunakan pupuk ini. Berikut ini adalah penjelasan pupuk urea, beserta manfaatnya. 

Opinione: ‘I Simpson’ hanno predetto l’ascesa di Kamala Harris – forse. Perché le vignette hanno una tale potenza politica? sildenafil tossine | testo completo gratuito | l’ampiezza della dieta media la specificità della preda della potenza del veleno nei serpenti

Manfaat Pupuk Urea untuk Tanaman Kelapa Sawit

Pupuk ini sering dipilih karena membantu pertumbuhan tanaman. Banyak pula yang bertanya-tanya mengapa pupuk urea memiliki peran penting untuk pertumbuhan sebuah tanaman. Hal ini karena kandungan nitrogennya yang tinggi sehingga memiliki beberapa keuntungan bagi tumbuhan. 

Lalu apa manfaat pupuk urea untuk tumbuhan kelapa sawit? Berikut adalah beberapa penjelasannya. 

Mengoptimalkan Pertumbuhan Tanaman Kelapa Sawit

Pupuk urea dengan kandungan nitrogen yang tinggi diyakini sangat cocok untuk melengkapi kebutuhan hara kelapa sawit selama proses pertumbuhannya. Perlu dicatat bahwa kelapa sawit tumbuh di lahan gambut dengan kandungan nutrisi dan mineral yang rendah. 

Dengan nutrisi yang cukup, maka tumbuhan kelapa sawit bisa tumbuh sangat optimal di areal tersebut.

Berperan dalam Proses Fotosintesis

Keunggulan pupuk urea selanjutnya adalah untuk membantu tanaman dalam menjalankan proses fotosintesis. Hal ini karena daun tanaman ini dapat menghasilkan klorofil. Selain itu, pupuk urea dapat membuat daun lebih hijau daripada biasanya akibat klorofil. 

Klorofil atau yang dikenal dengan sebutan zat hijau daun sangat diperlukan sebagai salah satu bahan fotosintesis pada tumbuhan.

Meningkatkan Produktivitas Kelapa Sawit

Produktivitas menjadi sebuah hal penting saat melakukan budidaya tanaman kelapa sawit. Dengan menggunakan pupuk urea, produktivitas kelapa sawit dapat ditingkatkan, dimulai dari jumlah tanaman dan kualitas buah kelapa sawit yang dihasilkan. 

Kelapa sawit dapat menghasilkan hasil yang melimpah karena dibantu oleh nitrogen yang ada dalam pupuk urea dan bisa dipercaya sebagai suplemen nutrisi tanah.

Dosis & Cara Pengaplikasian Pupuk Urea pada Tanaman Kelapa Sawit

Dengan berbagai manfaat pupuk urea untuk kelapa sawit, para pekebun harus memahami bahwa dalam hal aplikasi pemupukan, bukan hanya pemilihan pupuk yang bisa membuat buah kelapa sawit tumbuh dengan baik. Pemupukan harus dilakukan dengan benar agar tidak merusak tanah. 

Oleh karena itu, perlu diperhatikan bagaimana cara pemupukan yang tepat dan pemilihan dosis yang sesuai dengan umur tanaman. Selain itu pula, ada beberapa cara pemupukan untuk memaksimalkan manfaat pupuk urea untuk kelapa sawit

Bahkan pekebun  perlu untuk mematuhi dosis yang sesuai dengan usia tanaman kelapa sawit. Berikut dosis pupuk urea untuk tanaman kelapa sawit: 

Waktu Tanaman Belum Menghasilkan

Saat tanaman belum menghasilkan, petani perlu memberikan nutrisi tambahan untuk tanaman yang ditanam. Jumlah urea yang berbeda diperlukan untuk setiap perkembangan tanaman, berikut adalah dosisnya:

Tanah Podsolik

  • Saat tanaman masih berumur 1 bulan, berikan pupuk urea kepada tanaman sebanyak 0,0047 kilogram per tanaman.
  • Saat tanaman mulai berumur 3, 5, dan 8 bulan, pupuk urea diberikan masing-masing sebanyak 0,1175 kilogram per tanaman.
  • Kemudian saat tanaman mulai berumur 12, 13, 20, 24 bulan, diberikan pupuk urea masing-masing sebanyak 0,235 kilogram per tanaman.
  • Lalu saat tanaman mulai berumur 28 dan 32 bulan, diberikan pupuk urea masing-masing sebanyak 325 kilogram per tanaman.

Tanah Aluvial

  • Saat tanaman sudah berumur 12 bulan, diberikan pupuk urea sebanyak 0.1175 kilogram per tanaman.
  • Untuk jenis umur lainnya, diterapkan dosis yang hampir sama dengan tanah podsolik

Tanah Entisol

  • Saat tanaman baru berumur 1 bulan, diberikan pupuk urea sebanyak 0,070 kilogram per tanaman.
  • Kemudian saat tanaman mulai berumur 3 bulan, diberikan pupuk urea 0,1175 kilogram per tanaman.
  • Lalu saat tanaman sudah berumur 5, 8, 12, 14, 17, 20, 24, 28 bulan, diberikan pupuk urea masing-masing sebanyak 0,235 kilogram per tanaman.
  • Setelah tanaman sudah berumur 32 bulan, diberikan pupuk urea masing-masing sebanyak 325 kilogram per tanaman.

Waktu Tanaman Sudah Menghasilkan

Sementara itu, untuk tanaman kelapa sawit yang sudah menghasilkan, diberikan dosis dengan waktu sebagai berikut:

Tanah Gambut

  • Saat tanaman sudah berumur 3-8 tahun, diberikan pupuk urea sebanyak 2 kilogram per tanaman.
  • Saat tanaman sudah berumur 9-13 tahun, diberikan pupuk urea sebanyak 2,75 kilogram per tanaman.
  • Saat tanaman sudah berumur 14-25 tahun, diberikan pupuk urea sebanyak 1,75 kilogram per tanaman.

Tanah Gambut

  • Saat tanaman sudah berumur 3-8 tahun, diberikan pupuk urea sebanyak 2 kilogram per tanaman
  • Saat tanaman sudah berumur 9-13 tahun, diberikan pupuk urea sebanyak 2,5 kilogram per tanaman
  • Saat tanaman sudah berumur 14-20 tahun, diberikan pupuk urea sebanyak 1,5 kilogram per tanaman
  • Saat tanaman sudah berumur 21-25 tahun, diberikan pupuk urea sebanyak 1,5 kilogram per tanaman

Setelah menentukan dosis, hal selanjutnya yang perlu diperhatikan adalah cara pemupukan. Cara paling manjur untuk menerapkan pupuk urea pada kelapa sawit ialah dengan menaburkannya pada lingkaran datar yang ditempatkan di sekitar tanaman. 

Berikut ini langkah-langkah pemupukan agar manfaat pupuk urea untuk kelapa sawit lebih optimal: 

  • Sebelum pengaplikasian pupuk, hendaknya area pertanaman dibersihkan dari segala gulma dan tanaman rumput. Aplikasikan pupuk urea mulai dari pusat tanaman hingga ke bagian gulma. 
  • Pemupukan dianjurkan untuk diterapkan saat musim hujan. Hal ini karena pupuk mudah diserap oleh tanah dalam kondisi basah.

Dampak Penggunaan Pupuk Urea pada Kelapa Sawit

Pupuk urea memang memberikan nutrisi dengan lebih cepat ke tanaman. Akan tetapi, 30-40 persen pupuk urea yang diaplikasikan seringkali terbuang percuma karena penguapan akibat terik matahari dan/atau akibat hanyut karena hujan, menurut penelitian yang telah dilakukan.

Penggunaan pupuk urea secara berlebihan akan membuat tanaman rusak dan membangun konsentrasi garam beracun dalam tanah yang akhirnya akan menyebabkan ketidakseimbangan kimia pada tanah dan dapat mengubah pH alami tanah. Selain itu, penggunaan pupuk urea secara berlebihan juga akan menimbulkan berbagai masalah, seperti :

1. Tanaman mudah terserang hama dan penyakit 

Jika pemupukan urea dilakukan secara berlebihan, tanaman akan mudah terserang hama maupun penyakit.

2. Merusak kesuburan tanah 

Pupuk urea yang diberikan terlalu banyak pada tanah, maka tanah akan menjadi asam. Tanah yang asam mengakibatkan penyerapan unsur hara tertentu menjadi terhambat. Selain itu, terancamnya kelangsungan hidup mikroorganisme yang berada dalam tanah.

Untuk meminimalisir dampak tersebut, alangkah baiknya imbangi pemakaian pupuk urea dengan pupuk lain seperti pupuk organik dengan formulasi yang tepat. Keseimbangan pemakaian pupuk tentunya bukan hanya bertujuan untuk proses pertumbuhan saja, namun juga untuk produksi yang bagus karena seluruh kebutuhan tanaman terpenuhi serta dapat menetralisir sifat negatif dari pupuk urea.

Pemeliharaan Tanaman Kelapa Sawit

Tingginya produktivitas tanaman kelapa sawit tentu tidak bisa dicapai hanya dengan cara pertanaman biasa. Untuk menghasilkan kelapa sawit yang berkualitas tinggi, pemeliharaan perkebunan juga harus dilakukan secara tepat serta berkelanjutan agar pupuk bekerja secara optimal.

Selain itu, kegiatan ini dapat membantu pupuk lebih berdampak signifikan terhadap hasil produksi sawit. Ada beberapa cara perawatan agar tanaman kelapa sawit mendapatkan hasil yang memuaskan diantaranya sebagai berikut: 

  1. Tanaman sawit yang akan dipelihara tentu harus menggunakan bibit tanaman kelapa sawit yang memiliki kualitas terbaik dan bagus. 
  2. Untuk mendapatkan hasil yang terbaik, berhati-hatilah dalam memilih pupuk yang tepat untuk jenis tanah tempat kelapa sawit ditanam. 
  3. Aplikasikan pupuk kelapa sawit dengan dosis, cara, serta di waktu yang tepat.
  4. Melakukan upaya pengendalian hama dan gulma, agar sawit dapat terhindar dari kerusakan, terganggunya produktivitas, hingga kematian tanaman. 
  5. Melakukan penyiraman terhadap tanaman kelapa sawit dengan menyesuaikan kondisi cuaca saat kegiatan tersebut dilakukan.

Gunakan Pupuk Kelapa Sawit yang Tepat

Salah satu pupuk organik terbaik yaitu pupuk MOAF® yang diproduksi PT Propadu Konair Tarahubun (Plantation Key Technology/PKT) bergerak di bidang teknologi sawit yang tak hanya menciptakan pupuk organik, tetapi juga membasmi hama dan penyakit kelapa sawit, dan merangkap sebagai konsultan pertanian sawit. Pupuk MOAF® telah banyak digunakan oleh perusahan besar di Indonesia serta mendapat banyak pengakuan dari pengusaha dan pengelola bisnis kelapa sawit.

Kelebihan Pupuk MOAF® Dibandingkan Pupuk Konvensional Lainnya.

1). Pupuk MOAF® dapat meningkatkan pH tanah, sedangkan pupuk konvensional lainnya dapat menurunkan pH tanah menjadi asam, pH yang rendah dapat menciptakan lingkungan yang cocok untuk berkembang biak hama penyakit. Reaksi MOAF® jauh lebih cepat dan bersifat lebih tahan lama dan stabil.

2). Pelepasan nutrisi dalam pupuk MOAF® dapat terkontrol sehingga dapat diaplikasi pada saat musim hujan maupun musim kemarau, dimana pupuk dapat mengikat agregat tanah sehingga penyerapan unsur hara dapat lebih baik, struktur tanah lebih stabil dan dapat menyerap air secara maksimal. Pupuk konvensional lainnya cenderung lebih cepat menguap pada saat musim kemarau dan mudah terbawa air pada saat musim hujan, sehingga unsur hara yang seharusnya dapat diserap oleh perakaran secara maksimal menjadi berkurang.

3). Pupuk MOAF® ramah lingkungan pada cuaca yang ekstrem (1 – 2 musim kemarau) tidak merusak fungsi perakaran & tidak terjadi plasmolisis pada perakaran tanaman serta pupuk yang ditabur dalam piringan masih dapat diserap. Pupuk konvensional lainnya tidak ramah lingkungan, dimana dapat meninggalkan residu bahan kimia yang dapat mematikan. Pupuk kimia yang ditaburkan tidak bisa diserap secara maksimal oleh perakaran tanaman, sehingga terjadi defisiensi hara yang akut.

4). Pupuk yang diproduksi oleh PKT (Plantation Key Technology) memiliki formulasi yang berbeda-beda dalam setiap perkebunan, dikarenakan kebutuhan setiap tanaman pasti berbeda. Oleh karena itu PKT terlebih dahulu melakukan survey, analisa sampel akar, tanah dan daun, untuk mengetahui unsur hara yang dibutuhkan dan serangan hama penyakit yang ada pada tanaman. MOAF® menyesuaikan kebutuhan tanaman sehingga tepat nutrisi serta membuat akar lebih cepat menyerap nutrisi.

Sedangkan Pupuk konvensional diproduksi secara masal, tidak ada spesifikasi khusus kepada semua perkebunan. Semua jenis tanah dan jenis tanaman dianggap sama karena tidak ada kegiatan survey seperti analisa akar, tanah dan daun tanaman terlebih dahulu. 

5). Mempercepat dan meningkatkan hasil produksi panen sawit dengan kualitas bobot yang baik serta peningkatan rendemen atau ekstraksi minyak produksi panen. Teknologi MOAF® juga merupakan syarat mutlak bagi perkebunan yang ingin mengendalikan serangan hama dan penyakit.

Itulah ulasan serta penjelasan lengkap soal manfaat dan dampak pupuk urea untuk kelapa sawit dan bagaimana cara pengaplikasiannya yang tepat. Semoga bisa memberikan rekomendasi serta inspirasi bagi para pelaku budidaya tanaman kelapa sawit.