Kenali Hama pada Tanaman Kelapa Sawit yang Bisa Merugikan Bisnis Anda!

Hama pada Tanaman Sawit yang Bisa Merugikan Bisnis Anda!

Bisnis kelapa sawit menjadi usaha menggiurkan dengan hasil yang maksimal. Tentunya, jika tanaman dapat tumbuh dengan baik dan hasil panennya bagus. Akan tetapi, perlu diwaspadai adanya hama pada tanaman kelapa sawit sedini mungkin supaya bisnis berjalan lancar dan tidak merugi.

Mengenali hama sawit membutuhkan pengamatan secara detail sehingga dapat meminimalisir serangan hama di kebun kelapa sawit. Hama apa saja yang sering menyerang? Baca penjelasannya dibawah ini. 

Hama pada Tanaman Kelapa Sawit

Kelapa sawit merupakan tanaman penghasil minyak sawit yang merupakan bisnis perkebunan dengan keuntungan berlipat. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dibutuhkan sistem tanam dan pemeliharaan secara berkelanjutan.

Terkadang hama kelapa sawit dan penyakit dapat menyerang tanpa bisa dicegah, karena hama dan penyakit pada pohon sawit kerap terjadi secara alamiah.

Meski demikian, Kemunculan hama atau penyakit jangan diabaikan begitu saja karena dapat menular dan menyebabkan kematian pada tanaman. Maka itu, sangat penting bagi praktisi perkebunan kelapa sawit mengetahui jenis hama dan penyakit tanaman kelapa sawit.

Terdapat beberapa jenis hama kelapa sawit yang sering menyerang kelapa sawit diantaranya adalah:

1. Ulat Api

Ulat api merupakan salah satu hama yang memakan daun dari ujung ke pangkal daun hingga habis dan hanya menyisakan tulang daun atau lidi. Dalam kondisi yang sangat parah, tanaman kelapa sawit akan kehilangan daun 50% sampai 90% dan dapat mempengaruhi kualitas serta kuantitas produksi tanaman kelapa sawit di masa yang akan datang. Sebab itu, keberadaan hama ulat api  ini tidak boleh dihiraukan, perlu teknik pengendalian hama pada tanaman kelapa sawit yang tepat terhadap hama ini. Berikut beberapa cara pengendalian hama ulat api yang dapat dilakukan:

  • Jika masih awal lebih mudah penanganan dengan mengambilnya dari daun secara manual. Teknik ini disebut hand picking atau pengendalian secara mekanik kemudian dimusnahkan.
  • Melakukan sensus secara rutin, yaitu dengan cara membuat titik sensus minimal 5% dari total areal tanaman, tetapi akan lebih baik jika presentasi ini dapat kita tingkatkan lebih luas lagi.
  • Melakukan penanaman tanaman inang ulat api, dengan membuat plot tanaman di pinggir jalan kebun dengan ukuran bervariasi (sesuai kondisi areal), namun umumnya ukuran plot antara 3 – 4 meter, dengan populasi tanaman inang 300 – 400 bibit.
  • Melakukan pengendalian hayati dengan menggunakan teknologi CHIPS® dari PKT (Plantation Key Technology) melalui perusahaan PT Propadu Konair Tarahubun.

Jangan sampai membiarkan hama ulat api ini mematikan tanaman. Bisnis yang dirintis dapat merugi jika pengendalian hama kurang maksimal.

2. Tungau

tungau kelapa sawit

Tungau adalah hama yang dapat menyerang bagian daun pohon kelapa sawit, tungau memiliki ukuran sekitar 0,5 mm dan kerap hidup di sepanjang tulang anak daun sambil mengisap cairan daun sehingga warna daun berubah menjadi mengkilap berwarna kecoklatan. 

Oligonychus adalah jenis hama tungau yang sering dijumpai oleh petani sawit. Pengendalian hama dan penyakit pada tanaman kelapa sawit khususnya tungau dapat dilakukan dengan beberapa cara berikut:

  • Melakukan sanitasi terhadap tanaman serta perkebunan kelapa sawit dengan cara membersihkan lahan kebun kelapa sawit, memantau perkembangan buah sawit dan pemeliharaan tanaman, serta melakukan pembuangan atau pemusnahan buah-buah yang telah terserang tungau. 
  • Pemberian pupuk yang tepat seperti pupuk MOAF® dengan takaran berimbang dapat meningkatkan unsur hara pada tanah. Hal ini pun membuat tanaman memiliki daya tahan yang tinggi terhadap serangan-serangan tungau. 
  • Melakukan karantina terhadap pohon kelapa sawit yang sedang tumbuh juga menjadi salah satu cara untuk mengatasi tungau. 

3. Hama Penggerek Tandan Buah

Hama Penggerek Tandan Buah sawit

Hama penggerek tandan buah atau Tirathaba mundella adalah jenis hama yang bisa membuat buah kelapa sawit berlubang. Hama ini pada  umumnya menyerang tanaman usia 3-4 tahun dan tanaman tua.

Gejala serangan hama penggerek tandan buah sawit ditandai dengan adanya gerekan pada buah dan bunga. Ditandai juga dengan adanya kotoran ulat berupa butiran-butiran berwarna merah tua kecoklatan kemudian mengering. Tirathaba mundella menggerek dari bagian pangkal buah (brondolan) kemudian masuk ke dalam kernel dan memakan seluruh isi kernel tersebut. Oleh karena itu, adanya serangan hama ini dapat menurunkan fruit set buah, berat tandan, maupun rendemen minyak.

Cara pengendali hama dilakukan dengan beberapa metode, diantaranya yaitu sebagai berikut:

  • Mengumpulkan buah busuk akibat hama pada satu lubang.
  • Melakukan sanitasi buah busuk.
  • Melakukan pengendalian gulma dengan menurunkan kelembaban.
  • Melakukan monitoring dengan cermat dengan mengamati intensitas tanaman tandan kelapa sawit.

4. Hama Nematoda Rhadinaphelenchus cocophilus

Hama Nematoda Rhadinaphelenchus cocophilus

Salah satu hama yang menyerang akar adalah hama nematoda yang mampu menghancurkan bisnis kelapa sawit Anda jika tidak ada penanganan khusus. Gejala yang biasanya muncul ketika hama ini menyerang adalah:

  • Daun muda yang mulai tumbuh akan tergulung.
  • Daun tumbuh tegak dan warna daun yang awalnya hijau mulai berubah.
  • Daun semakin lama berubah menjadi kuning.
  • Semakin lama daun akan mengering.
  • Tandan kelapa sawit mulai membusuk dan tidak membuka mengakibatkan gagal buah.

Solusi yang dilakukan untuk pengendalian hama pada tanaman kelapa sawit adalah dengan beberapa cara berikut ini:

  • Melakukan pemberantasan sumber infeksi dengan membongkar tanaman kering,
  • Pengendalian hama dapat dilakukan secara hayati dengan menggunakan teknologi CHIPS® dari PKT (Plantation Key Technology).

Kebanyakan praktisi kebun melakukan pembakaran sumber infeksi untuk memutus mata rantai hama yang mungkin masih bisa muncul mengganggu pertumbuhan kelapa sawit. Namun, hal ini tidak dibenarkan karena menyebabkan peningkatan emisi karbon yang berakibat meningkatnya intensitas efek gas rumah kaca pada atmosfer.

5. Hama Kumbang Oryctes rhinoceros

Hama Kumbang Oryctes rhinoceros

Tanaman berusia muda lebih mudah terserang Oryctes rhinoceros, hama ini akan menyerang pada bagian titik tumbuh. Penyerangan hama ini  mengakibatkan tanaman kelapa sawit tidak tumbuh optimal karena daya rusak yang dihasilkan hama ini berpotensi menunda masa produksi tanaman bahkan mematikan tanaman muda mencapai 25%. 

Melakukan pengendalian sejak dini dapat meminimalisir penyerangan  hama Oryctes rhinoceros dengan cara:

  • Menjaga  kebersihan kebun, tanaman liar sekitar kelapa sawit rutin dibersihkan agar pertumbuhan maksimal.
  • Sampah dan pohon mati segera dimusnahkan. Hal ini untuk mencegah timbulnya larva hama yang bisa saja menyerang sewaktu-waktu. Meskipun ada obat jamur Ganoderma ada baiknya diberantas sebelum terlambat.
  • Pengendalian kumbang menggunakan teknologi CHIPS® dari PKT (Plantation Key Technology) secara sistematik. Sistemik yang dimaksud adalah ketika kumbang tanduk terpapar dengan bahan aktif CHIPS® ini secara tidak langsung dan tidak sadar hama Oryctes tersebut akan membawa penyakit kembali ke habitatnya. Kumbang tersebut tidak mati ditempat secara langsung, melainkan akan menginfeksi kumbang ataupun larva lainnya yang berada di sarangnya. Tersebarnya bahan aktif CHIPS® tersebut akan menekan laju pertumbuhan telur, larva dan kumbang dewasa lainnya, sehingga dapat menghemat waktu, tenaga kerja, dan biaya aplikasi.

6. Hama Tikus

Hama Tikus

Bukan hanya menyerang palawija dan tanaman padi, hama tikus bisa pula menyerang kelapa sawit. Baik di kebun atau sawah, tikus dapat menjadi musuh utama tanaman. Biasanya penyerangan terjadi ketika kelapa sawit masih dalam masa pembibitan. 

Tikus mampu menghancurkan bisnis jika hanya dilakukan dengan solusi kurang optimal. Perlu adanya pemberantasan secara kontinu karena hama ini bisa menyerang di saat kondisi tertentu. 

Penyebab serangan hama tikus biasanya karena sanitasi perkebunan yang tidak baik. Pemberantasan hama pada tanaman kelapa sawit berupa tikus dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain: 

  • Sanitasi areal pertanaman dengan membersihkan kebun dari sampah dan kotoran terutama bekas daun dan pelepah kelapa sawit, rumput liar, serta gulma lainnya. Hal ini sangat penting dilakukan agar serangan hama tikus akan berkurang.
  • Mencari sarang persembunyian tikus dan diberantas.
  • Menggunakan predator alami yaitu burung hantu (Tytho alba) yang dapat menekan serangan hama tikus dalam areal pertanaman.
  • Memperbaiki sanitasi dengan baik agar hama dapat diminimalkan atau ditiadakan.

Membiarkan berbagai hama yang menyerang kelapa sawit akan berakibat fatal yaitu tanaman akan mati. Lebih baik dilakukan pencegahan, jika masih memungkinkan. Dapat pula saat awal gejala muncul langsung dilakukan pengendalian dengan optimal.

Kendalikan Hama Kelapa Sawit Anda!

Pertumbuhan kelapa sawit tidak lepas dengan adanya hama yang menyerang pada beberapa kondisi tertentu. Dapat berupa ulat, tikus, jamur hingga kumbang dengan gejala tertentu. Adapun yang diserang beragam, bisa daun, akar, dan dapat pula tandan buah.

Penyerangan hama dapat menghancurkan bisnis kelapa sawit dan merugikan banyak pihak baik petani atau pebisnis. Untuk itu membutuhkan solusi pengendalian hama pada tanaman kelapa sawit tepat guna sesuai kondisi di perkebunan. Semoga informasi di atas bermanfaat!

Bagi perusahaan yang memiliki masalah yang sama dan ingin bertanya lebih lanjut mengenai cara mengendalikan serangan hama dan penyakit lainnya, dapat mengunjungi website kami www.pkt-group.com atau menghubungi whatsapp kami 0821-2000-6888.