Sawit Notif – Seiring dengan harga sawit yang terus melonjak di pasar global, para pelaku pasar yang merupakan investor saat ini tengah memusatkan perhatian khusus pada industri sawit, terlebih dengan rencana IPO (Initial Public Offering) PT Nusantara Sawit Sejahtera (NSS) yang akan melepas saham di Bursa Efek Indonesia di akhir tahun 2021, mengutip Liputan6.com.
Untuk menentukan emiten kelapa sawit sebagai pilihan investasi, para investor mempertimbangkan beberapa faktor terkait dengan kepastian pemasaran produk, yaitu usia tanaman, lokasi kebun dan pabrik.
Menanggapi hal ini, Vice President/Senior Technical Portfolio Advisor PT Samuel Sekuritas Indonesia (Samuel Sekuritas), Muhammad Alfatih menilai PT Nusantara Sawit Sejahtera memiliki tanaman sawit yang sedang dalam puncak produksi mengingat perusahaan tersebut berdiri sejak tahun 2008.
Dengan perkiraan usia muda, Alfatih menilai perusahaan tersebut lantas terbebas dari faktor biaya peremajaan tanaman dan penurunan produksi akibat usia tanaman dalam jangka waktu yang relatif panjang. Selain itu, lokasi yang dekat dengan pelabuhan juga memungkinkan biaya lebih efisien.
Secara umum, berdasarkan prospek minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) yang harganya kian meningkat, Alfatih berpendapat saham perusahaan perkebunan sawit saat ini memang sangat menarik sebagai pilihan investasi atau sekedar transaksi di pasar saham.
Perlu tetap digarisbawahi, saham emiten sawit, termasuk diantaranya Laggard Stock di Bursa Efek Indonesia memiliki kinerja saham di bawah rata-rata benchmark, atau dapat dikatakan lambat dibandingkan pergerakan pasar. Namun, kondisi ini sebenarnya merupakan peluang rebound dan memberikan peluang besar kepada para investor untuk bertransaksi. Apalagi, dilihat dari sisi fundamental relatif baik.
Sumber: Liputan6.com