Targetkan dana Rp 2 Triliun, Perusahaan Sawit Ini Siap IPO

Targetkan dana Rp 2 Triliun, Perusahaan Sawit Ini Siap IPO

Sawit Notif – PT Sawit Nusantara Sejahtera (NSS) akan melepas 13,5 miliar saham sebelum akhir 2021, dengan menargetkan dana segar dari pasar modal sekitar Rp 1,6 triliun hingga Rp 2 triliun, disampaikan oleh Wakil Direktur Utama NSS, Kurniadi Patriawan secara virtual, Jumat (29/10) mengutip Kompas.com.

Penyaluran dana hasil IPO akan digunakan untuk meningkatkan kapasitas usaha, antara lain dengan pembangunan pabrik, pengolahan land bank yang saat ini masih ada sekitar 20.000 hektar, serta pengembangan bisnis lainnya. Kepada petani rakyat, NSS mengatakan akan sangat terbuka untuk bermitra. 

Hasil IPO atau dapat dikatakan tambahan modal yang ditargetkan NSS awalnya hanya senilai Rp 1,6 triliun, namun atas pertimbangan situasi dan perkembangan yang ada, nilai target bertambah menjadi range Rp 1,6 triliun hingga Rp 2 triliun. 

Penambahan lima unit pabrik telah menjadi rencana perseroan, yaitu berupa 3 PKS berkapasitas produksi 180 ton per jam, dan 2 PKS berkapasitas produksi 90 ton per jam. Pada akhirnya, penambahan TBS di atas 23 ton per hektare per tahun, COP sebanyak 240.000 ton pertahun, dan OER sebesar 24% menjadi tujuan utama.

Dari kacamata pengamat ekonomi, dalam hal ini Senior Technical Portfolio Advisor PT Samuel Sekuritas Indonesia, Muhammad Alfatih menilai bahwa momentum pelepasan saham NSS sudah tepat, mengingat harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) sedang mengalami tren kenaikan. 

Kurniadi mempertegas komitmen NSS dalam pengelolaan sumber daya alam Indonesia semaksimal mungkin dapat bermanfaat bagi masyarakat dalam negeri, sejalan dengan kebijakan pemerintah. Melalui IPO, diharapkan perusahaan dapat meningkatkan kemampuan dalam mengisi pasar dalam negeri dengan mengisi kekurangan sebelumnya, terkait dengan keterbatasan kapasitas pabrik. 

Sementara itu, dalam menghadapi persoalan umum industri sawit dunia, yaitu sentimen kampanye hitam, NSS mengatakan terus berupaya untuk memenuhi sertifikat penerapan program lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG), yaitu ISPO dan RSPO. 

Sumber: Kompas.com