Sebuah perkebunan kelapa sawit tidak akan mampu berkembang tanpa adanya bibit sawit bersertifikat. Masalahnya, belum tentu semua bibit sawit dapat Anda tanam di perkebunan sawit tersebut.
Ingin tahu ciri-cirinya serta manfaatnya dalam budidaya komoditas ini? Mari, simak artikel ini hingga selesai!
Ciri-Ciri Bibit Sawit Bersertifikat dan Unggul
Banyak petani kelapa sawit di Indonesia yang telah menggunakan bibit sawit palsu tanpa sadar. Bibit-bibit sawit palsu tersebut membawa banyak kerugian bagi petani, baik dari segi kualitas maupun keuntungan. Oleh karena itu, Anda wajib tahu seperti apa ciri bibit kelapa sawit yang unggul. Berikut rangkumannya:
1. Tunas Bibit Sawit Harus Berwarna Putih
Ciri bibit sawit bersertifikat pertama adalah tunas bibit (plumula) memiliki warna dominan putih bersih tanpa noda, serta berbentuk normal. Perhatikan tampilan tunas sawit tersebut, apabila ada tunas yang terlihat kotor atau bentuknya kisut. Kemungkinan, tunas tersebut sudah terinfeksi dengan jamur.
2. Anak Daunnya Tampak Mulus dan Lebar
Bibit kelapa sawit yang sudah bertunas memiliki anak daun yang sudah tumbuh. Diameter pada anak daun tersebut sebaiknya berbentuk lebar. Jangan sampai berdiameter sempit layaknya sebuah pita.
Tekstur daun juga perlu Anda periksa, baik dengan melihatnya menggunakan kaca pembesar atau menyentuhnya langsung. Anak daun tersebut seharusnya memiliki tekstur yang mulus tanpa lekukan atau lipatan. Apabila ada kisut pada anak daun, Anda wajib waspada.
3. Bebas dari Serangan Hama dan Gulma
Salah satu ciri bibit sawit bersertifikat yang sangat penting untuk Anda perhatikan adalah bibit terbebas dari serangan hama maupun gulma dalam bentuk apapun. Hama dan gulma tersebut bisa berupa kumbang, ulat, tonggeret, rumput setawar, serta rumput liar.
Belum lagi adanya penyakit seperti busuk pangkal batang, busuk kuncup, dan bercak jamur pada bagian daun atau batang kelapa sawit. Para petani sawit harus rajin membersihkan dan melindungi tanaman mereka agar nilai jualnya tinggi.
4. Panjang Akar Maksimal 3 cm
Ciri bibit kelapa sawit dengan mutu tinggi selanjutnya, yaitu akar sawit (radikula) yang tidak terlalu panjang. Karena, bibit terbaik biasanya tidak melebihi 2 cm sampai 3 cm dengan warna calon akar kuning yang mendekati hijau.
5. Ukuran Bonggol Wajib Pendek dan Gemuk
Adapun ciri bibit sawit bersertifikat berikutnya ialah sehatnya kondisi bonggol atau pangkal batang di bagian bawah tunas sawit. Kesehatan tunas kelapa sawit bisa Anda lihat dari bentuknya yang pendek tetapi gemuk, seperti mengandung air dan tidak lembek seakan-akan sudah busuk.
6. Bakal Akar Bibit Berwarna Kuning Kehijauan
Warna pada calon akar atau bakal akar untuk bibit sawit berkualitas adalah kuning kehijauan, bukan warna-warna gelap atau kusam. Warna dominan ini juga sebaiknya tampak cerah dan sehat, sebab warna calon akar yang kusam mungkin saja menjadi tanda adanya penyakit pada bibit.
7. Panjang Batang Tengah Bibit Sekitar 3 Meter
Ciri lain yang tidak boleh Anda lupakan, yaitu ukuran batang tengah pada bibit kelapa sawit yang siap untuk ditanam. Panjang batang tengah ideal untuk bibit berkualitas unggul adalah sekitar 2 meter sampai dengan 3 meter.
Panjang bakal batang di bagian tengah ini dapat Anda ukur menggunakan alat meteran khusus. Jika dia sudah mencapai ukuran rata-rata 2 hingga 3 meter, itu artinya bibit sudah siap untuk Anda tanam.
8. Bibit Kelapa Sawit Berbentuk Lonjong dan Mulus
Ciri nomor delapan dari bibit sawit bersertifikat adalah bentuk cangkangnya yang oval atau lonjong. Sebetulnya cangkangnya boleh juga berbentuk bulat, yang penting masih tampak segar, warnanya coklat gelap atau hitam, dan bertekstur mulus.
Hati-hati terhadap bibit kelapa sawit yang cangkangnya terlalu panjang atau pipih, bukannya bulat atau lonjong. Jika bibit memiliki lekukan pada cangkangnya atau terasa kasar di tangan, bisa jadi bibit tersebut palsu.
9. Sudah Mendapat Sertifikat Kelayakan dari Instansi Terkait
Ciri terakhir dari bibit sawit berkualitas tinggi, yaitu sudah terdaftar di Kementerian Pertanian Negeri atau instansi di bawah naungannya. Bibit sawit yang bagus dan layak jual akan mendapat sertifikat khusus sebagai bukti bahwa kualitasnya sudah terbukti dan memenuhi standar.
Manfaat Bibit Sawit Bersertifikat untuk Budidaya
Beberapa orang mungkin bertanya, mengapa bibit sawit yang legal dan punya sertifikat sebaiknya dipilih oleh para petani kelapa sawit? Oleh sebab itu, ketahuilah sejumlah keuntungan utama dari penggunaan bibit kelapa sawit berkualitas tinggi seperti berikut ini:
A. Mengembangkan Komoditas yang Bermutu Tinggi
Mutu suatu komoditas berperan utama dalam menentukan harganya di pasar. Apalagi kelapa sawit bermutu tinggi mempunyai ciri tampilan sehat, besar, isinya segar, dan cepat tumbuh. Sehingga bibit sawit bersertifikat dapat membantu Anda dalam mengembangkan komoditas bernilai jual tinggi dan bebas dari cacat.
B. Meningkatkan Keuntungan Petani Sawit
Bibit kelapa sawit yang bermutu rendah hanya akan menimbulkan kerugian serta menurunkan reputasi penanamnya di mata konsumen. Sementara itu, bibit sawit yang kualitasnya bagus akan mampu meningkatkan hasil produksi kebun sawit, sehingga keuntungan petani juga akan ikut naik.
C. Menghindari Terjadinya Aksi Kecurangan
Aksi kecurangan dapat terjadi jika Anda memakai bibit dari pohon kelapa sawit yang tidak terdaftar. Memilih bibit sawit bersertifikat akan melindungi petani kelapa sawit dari aneka kerugian. Contohnya kontaminasi penyakit, hasil produksi yang rendah, belum lagi konflik dengan instansi pertanian setempat.
Sudah Paham Ciri dan Manfaat Bibit Sawit Bersertifikat?
Itulah artikel yang menjelaskan tentang cara mengenali bibit kelapa sawit unggul dan bersertifikat untuk Anda, beserta manfaatnya. Mengingat perkebunan kelapa sawit dapat menghasilkan untung yang berlipat ganda sampai bertahun-tahun, Anda wajib tahu seluk-beluk budidaya komoditas ini. Semoga membantu!
FAQ
1. Adakah instansi lain yang bertugas untuk memeriksa kualitas kelapa sawit selain Kementerian Pertanian Republik Indonesia?
Tentu saja ada. Mereka adalah Balai Karantina Pertanian dan Dinas Perkebunan yang terdapat pada setiap kota dan kabupaten di Indonesia.
2. Warna pada cangkang bibit sawit apakah wajib gelap kehitaman atau boleh berwarna lain?
Ya, bibit sawit bersertifikat wajib berwarna kehitaman. Apabila ada warna lain, maka artinya bibit tersebut terkena jamur atau parasit. Sehingga tidak layak untuk Anda pakai.
3. Berapa berat ideal buah kelapa sawit yang tumbuh dari bibit sawit dengan kualitas tinggi?
Berat ideal tandan kelapa sawit, yaitu sekitar 10 kilogram hingga 50 kilogram per tandan. Jika kelapa sawit memiliki berat kurang dari 10 kilogram, bisa jadi bibitnya berkualitas rendah.
4. Apa artinya jika ada bibit kelapa sawit yang terasa lembek di tangan?
Tekstur yang lembek dapat menjadi salah satu tanda bahwa bibit kelapa sawit tersebut sudah busuk dan tidak layak pakai lagi.