Teknologi PKT Menjadi Solusi Hadapi Ketidakpastian Harga Industri Kelapa Sawit

Betapa besarnya peran industri sawit terhadap perekonomian Indonesia, akan tetapi saat ini bisnis perkebunan sawit sedang mengalami kesulitan, karena harga CPO yang anjlok. Dimana sering terjadi pada saat krisis seperti ini, pemilik perkebunan hanya panen buah tanpa melakukan perawatan dan pemupukan, hal inilah yang akan memperparah kondisi kebun.

“Harga komoditas bisa naik turun, sehingga pada situasi seperti ini kebun harus bijak dalam melakukan efisiensi agar produktivitasnya sustainable”, ujar Dr. Supeno Surija, Ph.D yang merupakan CEO dan Head of Research Plantation Key Technology (PKT) yang juga berpengalaman memimpin perkebunan selama puluhan tahun.

Karena jika kita tidak mempedulikan perawatan dan pemupukan, kedepannya  produksi akan turun dan kondisi pohon akan semakin memburuk, dimana untuk memperbaikinya juga akan membutuhkan waktu. Sehingga saat harga telah stabil kembali, sering perkebunan tidak mendapatkan keuntungan maksimal dari momentum tersebut.

Pada saat seperti ini dapat dilakukan efisiensi dengan teknologi dari Plantation Key Technology (PKT) yaitu dengan cara penentuan formulasi pupuk MOAF® melalui tahapan deep research dan disesuaikan dengan target perkebunan, sehingga pupuk yang dipakai di kebun dapat memberikan hasil yang lebih baik dengan biaya yang lebih murah.

Ancaman Mematikan

Selain harga sawit anjlok, penyakit busuk pangkal batang yang disebabkan oleh Ganoderma juga sebuah ancaman bagi perkebunan sawit. Jika pohon telah terinfeksi oleh Ganoderma tersebut, pohon akan tumbang lebih cepat. Seperti ungkapan “sudah jatuh, tertimpa tangga lagi”, sudah harga sawit anjlok, pohon juga berkurang.

Sehingga kita juga perlu pencegahan dan pengendalian terhadap Ganoderma ini. Selain teknologi mutakhir pupuk MOAF®, Plantation Key Technology (PKT) juga mempunyai penemuan CHIPS® yang merupakan vaksin pencegahan dan  pengendalian Ganoderma satu-satunya yang pada tahun 2016 menerima penghargaan dari MURI.

Dengan beragam teknologi dan riset mendalam yang tanpa henti di bidang perkebunan sawit, PKT ini menjadi one stop solution bagi pekebun yang ingin melakukan efisiensi dan menaikkan produktivitas sampai dengan pengendalian hama penyakit mematikan.

Dalam sebuah studi kasus pohon yang seharusnya sudah direplanting, malah menghasilkan produksi rendah. Seperti di daerah Jambi, milik sebuah perusahaan perkebunan kelapa sawit swasta dengan jenis tanah PMK & lempung berpasir, tahun tanam 2005.

Pada bulan Maret 2016 kebun ini diketahui adanya infeksi Ganoderma, dapat dilihat dari kondisi daun yang berwarna hijau kekuningan dan kusam, mengering bahkan berpatahan. Dapat dilihat juga akumulasi daun tombak yang tidak membuka serta terdapat basidiokarp Ganoderma pada pangkal batang pohon sawit sehingga penyerapan unsur hara menjadi terhambat. Kondisi tersebut mengakibatkan produksi rendahdimana banyak terdapat bunga jantan.

Setelah melalui proses analisa dan formulasi oleh PKT (Plantation Key Technology/Propadu Konair Tarahubun), maka pada bulan Mei 2016 diaplikasikan pupuk MOAF® untuk suplai unsur hara makro dan mikro, guna memperbaiki perkembangan vegetatif  dan produksi tanaman, kemudian dilanjutkan dengan aplikasi CHIPS® 2.1 untuk pengendalian Ganoderma. Setelah 4 bulan aplikasi, serangan Ganoderma terkendali, dimana pertumbuhan akar baru telah membaik sehingga penyerapan hara menjadi lebih optimal.

Pengamatan terakhir pada April 2019, pohon yang diaplikasi secara rutin dengan MOAF® menunjukkan pertumbuhan vegetatif dan memiliki produksi yang lebih baik dibandingkan blok kontrol lainnya. Seperti yang ditunjukkan pada tabel di bawah dapat dilihat perbandingan jumlah  produksi yang sangat berbeda dengan pohon tanpa penggunaan MOAF®  dan CHIPS®.

Bagi perusahaan yang memiliki masalah yang sama dan ingin bertanya lebih lanjut mengenai cara mengendalikan serangan Ganoderma dan hama penyakit lainnya, dapat mengunjungi website kami www.pkt-group.com atau menghubungi whatsapp kami 0821-2000-6888.