Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) menyatakan perluasan mandatori biodiesel 20% (B20) mampu meningkatkan jumlah serapan minyak kelapa sawit hingga 1 juta ton. Peningkatan serapan minyak sawit, diharapkan pula bisa turut memicu naiknya harga minyak sawit dunia.
“Mandatori B20 bakal membuat tambahan permintaan sawit sampai 1 juta ton,” kata Wakil Ketua Umum Bidang Perdagangan Gapki Togar Sitanggang di Jakarta, Rabu (8/8).
Peningkatan permintaan hingga 1 juta ton sampai akhit tahun 2018 pun diharapkan bisa berdampak pada peningkatan harga minyak kelapa sawit minimal US$ 50 per ton. Dia juga sepakat dengan pernyataan Presiden Joko Widodo yang sebelumnya mengatakan ada potensi peningkatan harga minyak sawit dunia bisa sampai US$ 100 per ton jika matori B20 dijalankan. Adapun hingga semester I 2018, harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) dunia masih melemah di bawah US$ 700 per ton.
Menurut Togar, dengan peningkatan harga minyak sawit bisa berpengaruh positif terhadap neraca perdagangan Indonesia. Sebab, sawit saat ini tercatat sebagai salah satu penyumbang ekspor terbesar.
Tahun lalu, nilai ekspor minyak sawit Indonesia mencapai US$ 22,97 miliar, naik 26% dibandingkan 2016 sebesar US$ 18,22 miliar. Volume ekspor juga tercatat tumbuh 23,6% menjadi 31,05 juta ton pada periode yang sama.
Gapki pun berharap kondisi perdagangan global bisa lebih tenang sehingga permintaan sawit bisa meningkat. “Supaya mampu membantu transaksi perdagangan yang sekarang defisit,” ujar Togar.
Sebelumnya, Presiden Jokowi meminta industri otomotif mendukung penerapan kebijakan yang mewajibkan penggunaan B20 terhadap seluruh kendaraan bermesin diesel. Dia menilai kebijakan ini akan mampu mengerek harga minyak kelapa sawit (CPO) sebesar US$ 100 per ton menjadi sekitar US$ 700 per ton tahun ini.
Selain bisa memperbaiki harga sawit, Jokowi juga memperkirakan kebijakan mandatori biodiesel 20% dapat menghemat devisa hingga US$ 5,9 miliar per tahun. Penghematan penting dilakukan saat ini, di tengah defisit neraca pembayaran yang terus membesar dan nilai tukar rupiah yang sedang tertekan.
Inilah yang menjadi beberapa alasan pemerintah akan lebih serius dan tegas dalam menjalankan Program B20 saat ini. “Sehingga kami konsentrasi menerapkan kebijakan ini,” kata Jokowi di hadapan para pengusaha otomotif, saat membuka pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2018 di BSD, Tangerang Selatan, pekan lalu.
sumber: katadata.co.id