Tingginya pertumbuhan industri kelapa sawit merupakan hal positif yang perlu dipertahankan dan ditingkatkan. Usaha untuk mempertahankan dan meningkatkan produktivitas tanaman dapat dilakukan melalui kegiatan pemeliharaan yang tepat. Salah satu unsur pemeliharaan kebun kelapa sawit pada periode tanaman menghasilkan (TM) adalah pengendalian gulma.
Gulma tumbuh hampir dimana saja dan keberadaannya sangat tidak diinginkan di perkebunan. Kehadiran gulma di perkebunan kelapa sawit dapat mengakibatkan penurunan kuantitas dan kualitas produksi tandan buah segar (TBS), persaingan berebut unsur hara dan pupuk, gangguan terhadap pertumbuhan tanaman, menyulitkan evakuasi hasil panen, peningkatan serangan hama dan penyakit, gangguan tata guna air, dan secara umum akan meningkatkan peningkatan biaya usaha tani. Pengendalian gulma menjadi topik penting yang untuk dilakukan karena memiliki pengaruh yang besar terhadap produksi TBS tanaman kelapa sawit.
Sekali pun kelapa sawit termasuk tanaman keras. Pohon sawit tetap memerlukan perawatan dan pemupukan. Perawatan di sini adalah teknik pembersihan piringan pada tanaman untuk membantu perakaran tanaman dalam menyerap unsur hara yang diberikan melalui pupuk, serta menghindari adanya gangguan hama maupun penyakit. Sehingga dengan dilakukan pembuatan piringan maka penyerapan pupuk akan lebih cepat dan maksimal.
Tiga teknik untuk membersihkan piringan
- Teknik pemeliharaan piringan secara manual yaitu dengan menggunakan cangkul, namun akan memakan waktu dan biaya yang cukup besar.
- Pemeliharaan piringan secara kimia dapat dilakukan dengan menggunakan herbisida. Menggunakan herbisida untuk membersihkan piringan merupakan teknik yang lebih cepat dibandingkan dengan manual, akan tetapi bahan bahan kimia ini secara perlahan akan merusak ekosistem tanah bahkan mematikan pertumbuhan akar, sehingga terlalu beresiko jika digunakan secara terus menerus pada areal piringan.
- Teknik pemeliharan piringan secara manual yaitu dengan menggunakan mesin babat (mesin rumput). Menggunakan mesin rumput ini dapat lebih menghemat waktu maupun biaya perawatan.
Hal yang perlu diperhatikan saat pengendalian gulma pada TBM dan TM
- Tanaman Belum Menghasilkan (TBM)
- Pemeliharaan Piringan, Piringan di kebun sawit harus dijaga agar selalu bersih dari gulma atau rambatan LCC ( Legume Cover Crop) 1,5 meter dari pangkal pohon. Rambatan ini harus ditarik lepas dan keluar dari area piringan.
- Pemeliharaan Gawangan (Inter-row), Pengendalian gulma secara teratur harus dilakukan pada 24 bulan pertama untuk memastikan bahwa LCC ( Legume Cover Crop) tumbuh dengan subur. Sedangkan anak kayu dan gulma seperti Mikania micrantha harus dibasmi .
- Tanaman Menghasilkan (TM)
- Pemeliharaan Piringan, Pemeliharaan piringan bertujuan agar meminimalisir persaingan unsur hara dengan tanaman serta memudahkan mengumpulkan brondolan yang jatuh. Pada umumnya, garuk piringan dengan radius 2,5 m dari pangkal batang pohon.
- Pemeliharaan Gawangan (Inter row), Pengendalian gulma secara selektif perlu dilakukan sama seperti pada areal TBM.
- Pemeliharaan Pasar Pikul, Pasar pikul dengan lebar kurang lebih 2 m harus selalu bersih terpelihara untuk memudahkan akses keluar masuk hasil panen TBS.
- Pemeliharaan Pelepah, Gulma yang merambat pada pelepah harus di cabut pada saat melakukan pengendalian gulma secara selektif. Tidak dibenarkan melakukan penyemprotan pada pelepah.
Bagi perusahaan yang memiliki masalah perkebunan seperti penurunan produksi dan serangan hama kelapa sawit, dapat mengunjungi website kami www.pkt-group.com atau menghubungi whatsapp kami 0821-2000-6888.
One Comment on “Pengendalian Gulma pada Piringan Kelapa Sawit”
Comments are closed.