Pengelolaan Kelapa Sawit di Tanah Sulfat Masam  

tanah-sulfat-masam

Sawit Notif – Lahan berupa tanah memiliki peranan yang penting dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman sawit. Selain itu, peran tanah dalam penularan ganoderma juga sangat penting untuk dipahami. Tanah sulfat masam pun dapat diandalkan untuk menyokong hidup tanaman kelapa sawit hingga mengendalikan hama/ penyakit dengan baik. Namun, pengelolaan tanah sulfat masam harus dilakukan dengan tepat

Tanah sulfat masam adalah jenis tanah mineral yang memiliki lapisan pirit atau sulfida besi dan terbentuk di area pasang surut air. Ciri-ciri tanah sulfat masam adalah memiliki pH tanah kurang dari 4, berwarna bercak merah/ kuning, menimbulkan bau belerang sulfida, dan lainnya.

Kondisi tanah seperti ini terlihat sekilas memang kurang cocok sebagai tempat tumbuh tanaman sawit. Namun, kelapa sawit di tanah sulfat masam tetap dapat tumbuh dengan baik meskipun pengelolaannya akan menghadapi banyak tantangan.

 

Potensi Bahaya Senyawa Pirit pada Lahan Sulfat Masam

Tantangan kelapa sawit di tanah sulfat masam adalah menghadapi ancaman bahaya dari senyawa pirit. Mengapa lapisan pirit sangat berbahaya bagi tanaman? Hal ini karena lapisan pirit yang teroksidasi akan berubah menjadi asam sulfat dan jarosit atau besi.

Asam sulfat dan besi inilah yang bisa mengganggu pertumbuhan tanaman sawit bahkan meracuninya. Ciri sawit yang terpapar asam sulfat dari oksidasi pirit adalah pelepah tua akan kering dan pelepah muda akan berubah warna menjadi kekuningan serta kering.

Namun, oksidasi lapisan pirit sebenarnya tidak selalu terjadi dan membahayakan tanaman sawit. Lapisan pirit akan tetap aman dan tidak berbahaya bagi tanaman ketika dalam kondisi stabil dan tidak teroksidasi udara.

Kondisi lapisan pirit yang stabil dapat dijaga dengan memastikan bahwa lapisan pirit tetap tergenang oleh air. Oleh karena itu, pengaturan drainase dan tata kelola lahan sulfat masam untuk budidaya sawit harus dilakukan dengan ketat.

Ancaman dan Risiko Kekeringan Lahan Sulfat Masam

Banyak orang memiliki pertanyaan seperti “Kelapa sawit bisa ditanam di mana?”. Nah, tanaman kelapa sawit dapat ditanam di berbagai kondisi tanah bahkan pada tanah sulfat masam. Tanah sulfat masam untuk kelapa sawit memang memiliki risiko lebih besar karena memiliki lapisan pirit di dalamnya.

Kelapa sawit di tanah sulfat masam juga harus menghadapi ancaman kekeringan. Kekeringan akan menyebabkan kelapa sawit tidak dapat tumbuh dengan baik. Cirinya berupa pelepah daun yang kering bahkan patah, tombak tidak membuka, gejala busuk batang, dan lainnya.

Selain itu, tanaman kelapa sawit yang ditanam di lahan sulfat masam juga lebih berisiko keracunan ketika menghadapi kekeringan. Hal ini terjadi karena kekeringan berpotensi membuat lapisan pirit pada lahan sulfat masam tidak lagi terendam oleh air.

Lapisan pirit yang tidak terendam oleh air karena kekeringan akan membuatnya teroksidasi dengan udara. Akibatnya, lapisan pirit akan berubah menjadi senyawa asam sulfat dan besi yang bisa meracuni tanaman kelapa sawit.

Oleh karena itu, kekeringan pada lahan sulfat masam sangat berisiko mengancam kehidupan tanaman kelapa sawit.

Cara Pengelolaan Kelapa Sawit di Tanah Sulfat Masam

Tanah sulfat masam dapat menjadi media yang cocok untuk menanam kelapa sawit dalam kondisi keterbatasan kesediaan lahan. Namun, jenis tanah ini harus dikelola dengan tepat agar tetap optimal dalam mendukung pertumbuhan hingga perkembangan sawit.

Berikut ini beberapa cara mengolah tanah sulfat masam sebagai lahan tanaman kelapa sawit, yaitu:

  1. Water Management

Pengaruh curah hujan dan ketersediaan air di lahan kelapa sawit sangat mempengaruhi pertumbuhan hingga produktivitasnya. Ketersediaan air di lahan sulfat masam sangat penting dikelola agar kondisi lahan tetap optimal untuk tanaman sawit.

Pengelolaan tanah sulfat masam pun dapat dilakukan melalui water management. Caranya dengan melakukan pengaturan drainase dan tata kelola air. Air harus dipertahankan pada kedalaman 60 hingga 75 cm pada lahan sulfat masam.

Tindakan ini dilakukan dengan tujuan mencegah terjadinya over drain, luapan air pasang, maupun genangan air dari hasil oksidasi pirit lahan.

Selain itu, mempertahankan air pada ketinggian tertentu dapat membantu melindungi lapisan pirit dari proses oksidasi.

  1. Konservasi Tanah

Kelapa sawit di tanah sulfat masam dapat tumbuh dengan baik setelah pengelola melakukan konservasi tanah. Konservasi tanah pada lahan sulfat masam dapat dilakukan dengan membuat zeeper.

Zeeper adalah sistem drainase khusus yang bisa mengurangi genangan air dan mencegah oksidasi pirit, mengurangi keasaman, dan mengalirkan air tanah yang lebih netral. Di lahan sulfat masam, sistem drainase yang baik sangat penting agar tanah tidak terlalu basah atau kering sehingga tanaman kelapa sawit dapat tumbuh dengan optimal.

  1. Pencucian Parit

Tindakan lainnya yang dapat dilakukan dalam pengelolaan lahan sulfat masam adalah pencucian parit. Pencucian parit dilakukan pada blok tanam secara berkala. Tujuannya untuk menurunkan kadar larutan besi dan meningkatkan pH tanah.

  1. Pemberian Bahan Organik

Tanah masam dapat dinetralkan dengan cara pemberian bahan organik. Begitu pula lahan sulfat masam juga sebaiknya diberi bahan organik sebagai salah satu cara pengelolaannya.

Pemberian bahan organik pada lahan sulfat masam juga mampu menetralkan racun pada tanah. Contoh bahan organik yang bisa ditambahkan berupa abu boiler, abu janjang, janjang kosong, dan lainnya.

Selain itu, bahan organik juga bisa ditambahkan pada lahan sulfat masam melalui pemberian pupuk organik secara konsisten.

 

FAQ
Tanah Apa yang Cocok untuk Tanaman Kelapa Sawit?

Tanaman kelapa sawit cocok dibudidayakan pada lahan dengan tanah subur, drainase baik, dan memiliki pH tanah kurang lebih 5 hingga 7. Selain itu, tanah sulfat masam juga cocok untuk kelapa sawit ketika dikelola dengan tepat.

Apa Itu Tanah Sulfat Masam?

Tanah sulfat masam sebenarnya merupakan jenis tanah mineral terbentuk dari pada daerah yang sering mengalami pasang surut. Ciri utama tanah sulfat masam adalah memiliki kandungan pirit  atau sulfida besi.

Kapan Kondisi Pirit akan Berbahaya?

Pirit pada tanah sulfat masam dapat berbahaya dan bersifat racun bagi tanaman ketika teroksidasi atau terkena udara. Hal ini karena ketika terkena udara, pirit akan berubah bentuk menjadi asam sulfat dan besi.

Bagaimana Cara Supaya Kelapa Sawit Berbuah Lebat?

Pupuk MOAF tidak hanya memiliki manfaat dalam menambah unsur hara di dalam tanah. Secara tidak langsung, komposisi pupuk MOAF dari PKT tersebut juga dapat membuat tanaman kelapa sawit tumbuh dengan optimal dan berbuah lebat. (DK)(AD)(SD)

 

Penutup

Kelapa sawit di tanah sulfat masam dapat tumbuh dengan baik ketika lahan dikelola dengan tepat. Misalnya, dengan melakukan water management, pencucian parit, hingga pemberian bahan organik melalui pupuk organik MOAF dari PKT.

Bagi kalian para petani kelapa sawit yang ingin memperoleh hasil panen berlimpah dengan kualitas baik. Maka kalian perlu memberikan nutrisi kelapa sawit secara cukup. Salah satunya dengan mengaplikasikan pupuk MOAF® dari PKT.

Bagi Anda yang tertarik untuk menggunakan pupuk MOAF dengan harga yang terjangkau, ramah lingkungan, dan tepat dosis guna merawat tanaman kelapa sawit. Anda dapat mengunjungi website kami www.pkt-group.com atau menghubungi whatsapp kami 0821-2000-6888.