Pengaruh Biofungisida dalam Pengendalian Ganoderma pada Perkebunan Kelapa Sawit

Pengaruh Biofungisida dalam Pengendalian Ganoderma pada Perkebunan Kelapa Sawit

Ganoderma adalah patogen tular tanah yang dapat mematikan tanaman kelapa sawit dan dapat merugikan pendapatan ekonomi negara secara signifikan. Penggunaan Biofungisida telah menjadi pilihan yang menarik dalam mengendalikan serangan Ganoderma karena lebih ramah lingkungan, efektif dan efisien.

Apa itu Biofungisida? Jenis Biofungisida ini merupakan bahan mikroba alami yang digunakan untuk mengendalikan dan menekan pertumbuhan patogen pada tanaman. Mikroba yang ada dalam Biofungisida ini bersifat lebih ramah lingkungan dan memiliki tingkat risiko lebih rendah daripada fungisida sintetik.

Dampak Serangan Ganoderma Terhadap Perkebunan Kelapa Sawit

Ganoderma adalah patogen tular tanah yang dapat menyebabkan kerusakan serius pada tanaman kelapa sawit. Pada tingkat serangan penyakit Ganoderma yang tinggi akan terjadi kematian tanaman secara bertahap bahkan dapat menurunkan produksi secara signifikan karena berkurangnya SPH tanaman (Standar Pokok per Hektar) Berikut beberapa dampak dari serangan Ganoderma terhadap perkebunan kelapa sawit:

1. Kematian Tanaman Sawit

Serangan Ganoderma dapat menyebabkan kematian pada tanaman kelapa sawit yang terinfeksi. Jamur Ganoderma akan menyerang akar dan batang tanaman, menyebabkan pembusukan, dan kerapuhan pada jaringan tanaman. Serangan Ganoderma juga akan mengganggu transportasi air dan nutrisi yang diperlukan oleh tanaman untuk diangkut ke jaringan titik tumbuh sebagai proses metabolisme (pembentukan karbohidrat menjadi sumber energi). Selain itu, apabila jaringan perakaran banyak mati, maka akar tidak berfungsi lagi menjalankan aktivitas untuk pertumbuhan dan penyerapan hara. 

2. Penurunan Hasil Produksi

Serangan Ganoderma sawit juga menyebabkan penurunan hasil produksi pada kebun kelapa sawit. Sebab, tanaman yang terinfeksi oleh Ganoderma cenderung akan mengalami penurunan pertumbuhan dan perkembangan secara signifikan.

Penurunan yang dimaksud adalah menurunnya jumlah tandan (RJT) dan berat tandan (RBT) yang  akan mengurangi produktivitas panen. Selain itu, infeksi Ganoderma juga dapat mengganggu pembentukan dan perkembangan tandan buah sawit yang sehat, dan menyebabkan penurunan kualitas rendemen minyak kelapa sawit.

Ketika serangan Ganoderma terus berlanjut dan menjadi parah, akan berdampak pada penurunan jumlah populasi tanaman sehingga hasil produksi minyak kelapa sawit menjadi berkurang. Hal ini bisa berdampak pada berkurangnya pendapatan petani dan pengusaha perkebunan, serta industri kelapa sawit.

3. Penurunan Efisiensi Pengolahan Kebun Sawit

Selain dampak langsung pada tanaman dan hasil produksi, serangan Ganoderma juga berdampak terhadap efisiensi pengolahan kebun sawit. Tanaman kelapa sawit yang terinfeksi Ganoderma menjadi lebih rentan terhadap serangan patogen lainnya.

Serangan patogen tambahan dapat memperburuk kondisi tanaman dan menyebabkan lebih banyak kerugian bagi petani. Kualitas buah sawit yang terinfeksi Ganoderma cenderung akan memiliki kualitas rendah sehingga bisa mengurangi efisiensi proses pengolahan di pabrik kelapa sawit.

Perkebunan yang telah terinfeksi Ganoderma kemudian akan lebih sulit untuk diolah kembali. Serta, banyak proses yang harus dilalui untuk memulihkan kondisi tanah di perkebunan setelah diserang oleh Ganoderma.

4. Penurunan Kualitas Tanah

Serangan Ganoderma pada kebun kelapa sawit dapat menyebabkan efek kerusakan tanah yang signifikan dimana banyak inokulum Ganoderma yang berkembang biak di dalam lapisan top soil sehingga inokulum ini akan menularkan penyakit Ganoderma pada tanaman di areal replanting sehingga menimbulkan perkembangan penyakit secara berkelanjutan yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman. 

Pengaruh Biofungisida dalam Pengendalian Ganoderma

Biofungisida bisa mengendalikan serangan Ganoderma dengan menggunakan bahan-bahan alami, seperti ekstrak tumbuhan dan mikroorganisme pengendali infeksi jamur. Simak uraian berikut untuk mengetahui lebih dalam tentang peran Biofungisida!

1. Menghambat Pertumbuhan Jamur Ganoderma

Biofungisida dari bahan-bahan alami memiliki sifat antimikroba yang dapat menghambat perkembangan Ganoderma. Mekanisme kerjanya melibatkan penghancuran membran sel jamur atau penghambatan sintesis protein untuk menekan pertumbuhan jamur penyebab Ganoderma.

2. Meningkatkan Resistensi Kelapa Sawit

Beberapa Biofungisida dapat meningkatkan resistensi tanaman sawit terhadap serangan Ganoderma. Biofungisida ini merangsang produksi senyawa pertahanan alami dalam tanaman sawit, seperti enzim dan fitohormon, yang membantu tanaman melawan infeksi jamur.

3. Membunuh Patogen secara Selektif

Biofungisida dari bahan alami juga cenderung memiliki aktivitas selektif terhadap patogen sehingga tidak merusak mikroorganisme yang bermanfaat di dalam tanah. Sifat selektif ini bisa membantu menjaga keseimbangan ekosistem tanah dan mencegah dampak negatif jangka panjang.

4. Memperbaiki Kualitas Tanah

Beberapa fungisida tanaman kelapa sawit, seperti ekstrak daun mimba, memiliki efek positif pada struktur dan kualitas tanah. Biofungisida ini dapat meningkatkan ketersediaan nutrisi, menjaga aktivitas mikroba tanah yang menguntungkan, dan membantu memulihkan kesuburan tanah.

5. Meningkatkan Pertumbuhan Tanaman

Tanaman yang lebih sehat dan kuat memiliki kemampuan lebih baik untuk melawan penyakit. Maka itu, dibutuhkan Biofungisida yang efektif agar dapat membantu meningkatkan pertumbuhan tanaman kelapa sawit dengan mengurangi stres akibat infeksi Ganoderma.

6. Membantu Pertanian Berkelanjutan

Penggunaan Biofungisida kelapa sawit mendukung praktik pertanian berkelanjutan. Biofungisida dari bahan-bahan alami memiliki profil risiko yang lebih rendah dan tidak mencemari lingkungan seperti fungisida sintetik. Ketergantungan petani pada bahan kimia berbahaya juga bisa berkurang dengan menggunakan fungisida organik.

7. Menyediakan Alternatif Pengendalian yang Efektif

Biofungisida menawarkan alternatif yang efektif dalam pengendalian Ganoderma pada tanaman kelapa sawit. Sejumlah penelitian telah membuktikan bahwa Biofungisida memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi dalam mengendalikan Ganoderma.

Biofungisida dipercaya mampu mengurangi keparahan penyakit kelapa sawit akibat serangan Ganoderma. Dikarenakan bisa juga untuk melindungi tanaman sawit dari kerusakan lebih lanjut.

8. Memperbaiki Perakaran Tanaman Sawit

Biofungisida dari bahan organik dapat memperbaiki perakaran tanaman sawit setelah terinfeksi Ganoderma. Senyawa organik ini terbukti meningkatkan kualitas dan aktivitas akar yang akhirnya memperkuat sistem pertahanan tanaman terhadap serangan patogen.

9. Menghambat Pembentukan Tubuh Buah Ganoderma (Fruiting Body Ganoderma)

Biofungisida juga dapat menekan perkembangbiakan fruiting body Ganoderma setelah terinfeksi Ganoderma

10. Merangsang Membukanya Daun Tombak

Daun tombak merupakan organ yang penting dalam pertumbuhan kelapa sawit. Jika Biofungisida mampu merangsang pembukaan daun tombak yang terpengaruh oleh infeksi Ganoderma, tentu tanaman sawit yang terserang penyakit bisa dipulihkan. 

Sudah Siap Menggunakan Biofungisida dalam Pengendalian Ganoderma

Penting untuk mengikuti petunjuk penggunaan dan dosis Biofungisida kelapa sawit yang disarankan untuk memastikan efektivitasnya. Penggunaan Biofungisida sesuai petunjuk bisa mengurangi dampak negatif perkebunan kelapa sawit terhadap lingkungan.

Sesuai namanya, fungisida hayati Ganoderma pada dasarnya dibuat untuk melindungi tanaman kelapa sawit dari serangan Ganoderma atau patogen lainnya. Senyawa alami ini bisa meningkatkan produktivitas hasil panen dan mewujudkan pertanian sawit yang berkelanjutan!

Bagi perusahaan perkebunan yang memiliki masalah sama dan ingin bertanya lebih lanjut mengenai cara mengendalikan serangan Ganoderma pada sawit yang tepat, Anda dapat mengunjungi website www.pkt-group.com atau menghubungi whatsapp +62 821 2000 6888.

FAQ

1. Apa itu Ganoderma?

Ganoderma adalah sejenis patogen yang dapat menyerang tanaman kelapa sawit dan menyebabkan penyakit busuk pangkal batang.

2. Bagaimana cara mengendalikan serangan Ganoderma dengan tepat?

Cara mengendalikan serangan Ganoderma dapat menggunakan Biofungisida dari PKT yakni teknologi pengendali CHIPS®. Sebab, jika infeksi Ganoderma dibiarkan tanpa antisipasi pencegahan dan pengendalian maka dapat dipastikan jamur Ganoderma akan memperluas serangannya dengan menggerogoti populasi sawit yang pada akhirnya menimbulkan kerugian besar secara finansial. 

Dalam menghadapi serangan jamur Ganoderma, Plantation Key Technology (PKT) yang merupakan perusahaan Biotechnology Research and Solution melalui penelitian mendalam terkait penyakit Ganoderma sejak belasan tahun ini memiliki formulasi pengendalian Ganoderma CHIPS® yang terbukti efektif. 

Pengendali Ganoderma CHIPS® yang diformulasi khusus untuk mengendalikan Ganoderma sudah disesuaikan dengan kondisi perkebunan dan ramah lingkungan sehingga penyakit busuk pangkal batang dapat diatasi.

3. Bagaimana Ganoderma dapat merusak perkebunan kelapa sawit?

Ganoderma akan menyerang akar dan pangkal batang kelapa sawit, menjadikannya sebagai penyebab sawit busuk pada jaringan tanaman. Hal ini dapat menghambat pertumbuhan dan mengurangi hasil panen kelapa sawit.

4. Apa manfaat menggunakan Biofungisida dalam pengendalian Ganoderma?

Penggunaan Biofungisida dalam pengendalian Ganoderma secara hayati memiliki manfaat utama, yaitu mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, meningkatkan keamanan pangan, dan memperoleh hasil yang lebih sehat dan berkualitas bagi tanaman kelapa sawit.

5. Bagaimana cara kerja Biofungisida dalam pengendalian Ganoderma?

Biofungisida bekerja dengan cara menghambat pertumbuhan dan perkembangan Ganoderma, serta meningkatkan ketahanan tanaman kelapa sawit terhadap serangan jamur tersebut.