Sawit Notif – Serangan hama oryctes rhinoceros menjadi salah satu tantangan utama bagi petani sawit di beberapa wilayah. Kehadiran hama ini kerap menyebabkan penurunan hasil panen yang signifikan.
Petani sawit dengan lahan yang kecil maupun besar perlu mewaspadai kehadiran hama pengganggu tanaman sawit. Selain mengetahui gejala hama ini, petani sawit juga perlu memahami upaya pengendalian hama oryctes rhinoceros.
Apa Itu Oryctes Rhinoceros (Kumbang Tanduk)?
Oryctes rhinoceros adalah salah satu jenis hama yang sering kali menyerang tanaman kelapa sawit. Hama ini juga populer dengan sebutan kumbang tanduk. Jika ditelusuri lebih lanjut, serangga kumbang tanduk tergolong dalam famili Scarabaeidae.
Tanduknya yang khas membuat tampilan ini terlihat berbeda dengan jenis kumbang lain. Bahayanya, kumbang ini menjadi vektor penyebaran jamur ganoderma yang mengakibatkan penyakit busuk pangkal batang.
Siklus hidup oryctes rhinoceros terdiri dari empat tahapan yakni telur, larva, pupa, dan imago. Larva kumbang tanduk biasanya tinggal di tempat-tempat organik yang mengalami pembusukan. Misalnya saja batang kelapa sawit yang sudah mati.
Dampak Serangan Hama Oryctes
Kedatangan hama kelapa sawit tentu saja membawa dampak yang negatif bagi tanaman. Untuk lebih jelasnya, di bawah ini terdapat informasi mengenai dampak-dampak yang muncul akibat serangan kumbang tanduk pada tanaman kelapa sawit.
1. Kematian Tanaman
Serangan hama kumbang tanduk pada titik tumbuh tanaman kelapa sawit dapat menyebabkan kerusakan yang fatal, terutama bagi tanaman dengan usia muda. Kumbang ini menyerang tanaman dengan cara melubangi titik tumbuh tanaman kelapa sawit.
Tujuannya untuk mencari makanan. Serangan pada titik tumbuh tanaman mengakibatkan dampak yang berbahaya untuk pertumbuhan tanaman. Kondisi ini sering kali menyebabkan kematian tanaman sawit yang masih berusia muda.
2. Menurunnya Produksi Sawit
Sementara, kemunculan hama pengganggu tanaman kelapa sawit di bagian tanaman sawit produktif kerap menimbulkan penurunan hasil produksi. Hal ini terjadi karena kumbang yang merusak pelepah dan pangkal daun tanaman kelapa sawit.
Kerusakan bagian daun memiliki kaitan dengan terhambatnya proses fotosintesis tanaman sawit. Serangan hama yang terus-menerus terjadi membuat proses pembentukan buah sawit menjadi kurang maksimal.
3. Pertumbuhan Terhambat
Kumbang tanduk yang masih berbentuk larva sering kali menyebabkan kerusakan serius pada jaringan tanaman sawit. Larva kumbang memakan habis jaringan pembuluh makanan yang berada di pangkal batang tanaman kelapa sawit.
Akibatnya, tanaman sawit tidak dapat tumbuh dengan nutrisi yang cukup. Kondisi tanaman sawit yang kekurangan air dan unsur hara lainnya tentu menjadi lebih lambat dibandingkan pertumbuhan tanaman lainnya.
Gejala Hama Oryctes
Gejala serangan kumbang tanduk pada kelapa sawit relatif mudah untuk dikenali. Kemunculan gejala-gejala di bawah ini perlu mendapatkan perhatian yang serius agar tidak menimbulkan dampak besar.
A. Lubang pada Pangkal Batang
Secara umum, gejala serangan hama oryctes rhinoceros pada tanaman sawit terlihat melalui lubang yang ada pada pangkal batang. Kumbang tanduk dewasa akan menggali lubang pada bagian batang sawit untuk mencari sumber makanan.
Kemunculan lubang pada bagian pangkal batang tanaman kelapa sawit juga memungkinkan terjadinya infeksi patogen lain. Jamur yang masuk pada lubang tersebut semakin memperparah kondisi tanaman kelapa sawit.
B. Busuknya Pucuk Tanaman Sawit
Busuk pucung yang terjadi pada tanaman sawit menandakan kehadiran hama oryctes rhinoceros di kelapa sawit. Kondisi pucuk tanaman yang membusuk dapat mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan sawit hingga memicu kematian tanaman.
Jika hal tersebut terus-menerus terjadi, kondisi perkebunan sawit menjadi tidak terkendali. Petani tidak bisa mengharapkan hasil panen yang maksimal dan mengalami kerugian dalam jumlah besar.
C. Daun Mengering dan Menguning
Gejala serangan hama juga bisa terlihat dari kondisi daun yang mengering dan kekuningan. Kondisi ini menunjukkan penurunan pertumbuhan tanaman sawit. Pelepah daun tidak bisa berkembang dengan baik.
Tanaman yang terserang hama kumbang tanduk relatif rentan terhadap serangan patogen lainnya. Untuk itu, petani sawit perlu mewaspadai kehadiran hama dan mempersiapkan bahan pembasmi hama oryctes rhinoceros.
D. Matinya Titik Tumbuh
Matinya titik tumbuh pada tanaman kelapa sawit merupakan masalah yang serius. Bagian ini tergolong penting karena menjadi tempat awal pertumbuhan daun dan tunas baru. Saat titik tumbuh mati, tanaman sawit cenderung kesulitan menghasilkan daun baru.
Cara Pengendalian Oryctes
Cara mengatasi kumbang tanduk pada kelapa sawit bisa dilaksanakan dengan beberapa tahapan. Dengan upaya pengendalian yang tepat, serangan kumbang tanduk pada kelapa sawit bisa tertangani dengan baik. Berikut penjelasan caranya:
1. Pengendalian Hayati
Upaya pencegahan yang pertama boleh menggunakan musuh alami kumbang, seperti jamur metarhizium anisopliae. Jamur ini bekerja dengan cara menginfeksi tubuh kumbang tanduk. Petani sawit bisa memanfaatkan cara ini untuk mengendalikan populasi kumbang.
Tanpa merusak lingkungan dan tanaman, jumlah kumbang tanduk di perkebunan bisa terkendali dengan baik. Selain itu, petani sawit juga bisa memanfaatkan pengendali hayati CHIPS dari PKT.
2. Pengendalian Fisik
Pengendalian fisik berupa tindakan membunuh kumbang dewasa secara manual dan membersihkan sisa-sisa tanaman juga menjadi alternatif cara membasmi kehadiran hama kumbang tandung. Kedua tindakan bertujuan mencegah penyebaran hama secara langsung.
Dengan membunuh kumbang tanduk secara langsung, petani dapat mengurangi perkembang biakan kumbang. Jumlah kumbang yang semakin banyak juga berpotensi merusak lebih banyak tanaman sawit.
3. Pengendalian Kimia
Upaya pengendalian yang terakhir yakni menggunakan insektisida khusus untuk hama oryctes rhinoceros pada kelapa sawit. Penggunaan insektisida perlu memperhatikan takaran yang sesuai agar tidak membahayakan lingkungan.
Pemakaian insektisida secara berlebihan mengakibatkan risiko yang berbahaya bagi tanaman dan lingkungan sekitar. Penyemprotan insektisida harus sesuai dengan area yang terinfeksi oleh hama kumbang tanduk.
Penutup
Demikian penjelasan mengenai pengertian hama oryctes rhinoceros, gejala, dampak, dan cara pengendaliannya. Kerusakan yang timbul akibat serangan hama berpotensi merugikan petani sawit jika terus-menerus berlangsung di perkebunan.
Bagi perusahaan yang membutuhkan bantuan dalam membasmi hama kelapa sawit atau memiliki pertanyaan lebih lanjut mengenai seputar perkebunan kelapa sawit, dapat mengunjungi website www.pkt-group.com atau menghubungi whatsapp 0821-2000-6888.
FAQ
Bagaimana Cara Mengusir Kumbang Tanduk?
Untuk mengusir kehadiran kumbang tanduk di perkebunan sawit, petani perlu menerapkan beberapa upaya penanganan. Cara mengatasi hama oryctes rhinoceros bisa dilakukan dengan pengendalian hayati, pengendalian fisik, dan pengendalian kimia.
Apa Makanan Kumbang Tanduk?
Oryctes rhinoceros kumbang badak merupakan hama pada tanaman yang memiliki buah. Kumbang jenis ini kerap memakan bagian tanaman yang mengandung selulosa. Tidak mengherankan jika kumbang tanduk menyukai pucuk tanaman kelapa sawit.
Selain menyukai pucuk tanaman, kumbang tanduk juga memakan sisa-sisa tanaman sawit yang mengalami pembusukan. Kondisi inilah yang dapat mengakibatkan kerusakan jaringan pada tumbuhan kelapa sawit.
Berapa Lama Umur Kumbang Bertanduk?
Rentang hidup kumbang tanduk umumnya berkisar antara 1 sampai dengan 2 tahun. Umur kumbang bergantung dengan spesiesnya. Sesudah mengalami pergantian kulit, kumbang tanduk akan mencapai ukuran dewasa. (AD)