Jenis-Jenis Gulma pada Tanaman Sawit serta Pengendaliannya

Jenis-Jenis Gulma pada Tanaman Sawit serta Pengendaliannya

Ada banyak jenis gulma pada tanaman sawit yang jika tak dikendalikan akan mengganggu produktivitas tanaman. Jika hal ini tak segera ditangani maka akan terjadi kendala pada peningkatan produktivitas tanaman sawit.

Kehadiran gulma dan pengendalian yang dilakukan secara sembarangan juga akan menyebabkan timbulnya berbagai penyakit kelapa sawit serta mengganggu mutu produksi TBS. Nah, agar tak salah langkah, yuk kenali berbagai jenis gulma dan cara mengendalikannya.

Penggolongan Jenis Gulma Berdasarkan Keganasan

Jenis gulma pada tanaman sawit secara garis besar terbagi menjadi dua golongan. yaitu, gulma lunak dan gulma berbahaya. Secara lebih detail mengenai kedua golongan gulma tersebut, berikut penjelasannya:

A. Gulma Berbahaya

Gulma yang masuk kategori berbahaya merupakan jenis gulma yang memiliki daya saing tinggi dalam perebutan sumber makanan. Contoh jenis gulma pada tanaman sawit yang berbahaya antara lain adalah:

    • Lempuyangan (Panicum repens).
    • Tembelekan (Lantana camara). 
    • Lalang (Imperata cylindrica).
    • Sembung rambat (M. micrantha dan Mikania cordata). 
    • Kirinyuh (Chromolaena odorata). 
    • Harendong (Melastoma malabatrichum). 
    • Mikania (Mikania micrantha)
    • Pakis kawat (Dicranopteris linearis)
    • Teki (Cyperus rotundus)
B. Gulma Lunak

Yang termasuk dalam kategori gulma lunak adalah jenis gulma yang kehadirannya dapat ditoleransi di dalam kegiatan pembudidayaan tanaman sawit. Jenis gulma lunak ini biasanya juga membantu menahan erosi tanah.

Akan tetapi meski begitu tingkat populasinya tetap harus dijaga dan dikendalikan. Contoh jenis gulma pada tanaman sawit yang masuk ke dalam golongan gulma lunak, antara lain adalah:

  • Rumput kipahit (Paspalum conjugatum). 
  • Babadotan (Ageratum conyzoides). 
  • Pakis (Nephrolepis biserrata).
  • Kacangan-kacangan (Legume Cover Crop/LCC)
Penggolongan Jenis Gulma Berdasarkan Bentuk Tanaman

Berikut penjelasan beberapa jenis gulma pada tanaman sawit berdasarkan bentuk tanamannya:

1. Gulma Pakis

Ternyata tak semua tanaman yang menyandang nama golongan gulma pakis merugikan dan harus dibasmi keberadaannya. Contohnya adalah gulma pakis yang memiliki nama latin Nephrolepis biserrata, terbagi menjadi beberapa jenis yakni:

  • Pakis kinca (Nephrolepis biserrata).
  • Pakis kadal (Dryopteris aridus).
  • Pakis paku pedang (Nephrolepis exaltata). 

Beberapa alasan yang membuat jenis tanaman ini masuk pada golongan gulma lunak atau tidak berbahaya antara lain adalah:

a.. Merupakan Tanaman Penutup Tanah

Sebagai jenis tanaman penutup tanah, gulma pakis mampu membantu menjaga kelembapan tanah, dimana akar pakis mampu menyimpan air dalam jumlah yang besar guna disuplai ke perakaran tanaman kelapa sawit.

b. Pertumbuhan Lambat

Gulma pakis adalah jenis tanaman gulma yang mempunyai pertumbuhan yang tak terlalu cepat. Tumbuhan pakis ini juga tumbuh berupa perdu sehingga keberadaannya tidak akan banyak menimbulkan gangguan yang merugikan tanaman kelapa sawit.

c. Membantu Konservasi Air dan Tanah

Pada awalnya tanaman ini dipertahankan bahkan diperbanyak guna membantu petani dalam menjaga kelembapan pada area sekitar tanaman sawit. Akan tetapi seiring berjalannya waktu, gulma ini juga menjadi tanaman vegetasi yang membantu konservasi air dan tanah.

Dari banyak penelitian disimpulkan jika gulma pakis berpengaruh pada neraca air yang ada di perkebunan kelapa sawit. Yaitu mengurangi defisit air tanah saat musim kemarau serta pada masa-masa saat curah hujan sangat rendah.

2. Gulma Berdaun Lebar

Gulma daun lebar ada yang bermanfaat untuk tanaman kelapa sawit seperti kacang-kacangan (Legume Cover Crop/LCC) yang berfungsi menutupi permukaan tanah, mencegah evapotranspirasi yang berlebihan, mampu memfiksasi nitrogen dari udara, bahkan struktur tanah menjadi gembur dan mampu menampung air hujan sehingga permukaan tanah terhindar dari erosi. Sedangkan, gulma yang tumbuh di ketiak pelepah sawit dapat menjadi benalu bagi pohon sawit dalam memperebutkan cahaya matahari dan penyerapan unsur hara dan air. Gulma tersebut juga mengakibatkan brondolan yang jatuh dari TBS matang panen tersangkut pada ketiak tanaman kelapa sawit sehingga mempertinggi losses produksi.

3. Gulma Berdaun Sempit

Jenis gulma pada tanaman sawit berikutnya ini termasuk jenis vegetasi yang akan menyebabkan gangguan pada budidaya tanaman. Gulma berdaun sempit masuk dalam golongan rerumputan (grasses). Ciri umum gulma rerumputan adalah:

  • Lebar helai daun sempit layaknya pita dan tersusun dalam dua deret. 
  • Mempunyai tulang daun sejajar.
  • Memiliki bentuk batang pipih, bulat dengan banyak rongga serta beruas-ruas.
  • Tumbuh secara tegak atau menjalar.
  • Bahkan, perakarannya bisa menghasilkan zat alelopati (zat penghambat pertumbuhan tanaman) untuk menghambat perakaran tanaman yang dibudidayakan.
4. Gulma Teki atau arnolds blueprint Sedges

Jenis gulma pada tanaman sawit yang terakhir adalah gulma yang masuk pada golongan teki. Karena memiliki umbi batang yang berada di dalam tanah, maka gulma teki mempunyai daya tahan hidup yang baik, ciri gulma teki adalah:

  • Mempunyai batang segitiga, namun terkadang ada yang batangnya bulat.
  • Tidak ada rongga dalam batangnya.
  • Susunan daunnya berbentuk tiga deretan.
  • Gulma ini tak mempunyai lidah daun (ligula).
Cara Pengendalian Gulma Berdasarkan Tempat Tumbuh

Berikut cara pengendalian jenis gulma pada tanaman sawit berdasarkan tempat tumbuhnya:

A. Gulma di Area Piringan

Pengendalian gulma pada area piringan bertujuan agar tidak terjadi persaingan mendapatkan unsur hara dan air, serta cahaya antara gulma dan pohon sawit. Biasanya jenis gulma ini merupakan tanaman merambat. Contohnya adalah Mikania micrantha atau sembung rambat. 

Cara mengendalikan pertumbuhan gulma pada area piringan dilakukan dengan cara manual atau mekanik. 

Secara manual dapat dilakukan dengan mencangkul gulma yang tumbuh di lingkaran piringan pohon kelapa sawit dengan interval 8 minggu sekali. Namun, masa pengulangan ini juga disesuaikan dengan kondisi di lapangan.

Sedangkan, untuk gulma berdaun lebar cara pembasmiannya adalah dengan cara penyiangan. Cara ini dilakukan sebanyak 2 hingga 3 kali selama satu kali musim tanam. Jangan lupa lakukan penyiangan hingga ke bagian akarnya.

B. Gulma pada Bagian Batang Pohon Sawit

Untuk gulma yang tumbuh di bagian batang pohon sawit biasanya adalah tanaman pakis, anak kayu, dan tukulan. Jenis gulma ini harus dihilangkan karena akan menimbulkan kesulitan bagi petani saat harus melakukan panen. 

Selain itu, gulma pakis juga akan menjadi tempat terselipnya brondolan buah sawit. Yang mana jika dibiarkan sisa brondolan ini akan tumbuh menjadi gulma bagi tanaman utamanya.

C. Gulma pada Area Gawangan 

Pengendalian gulma yang tumbuh pada area gawangan hanya pada gulma yang berbahaya, sedangkan gulma yang bermanfaat tetap dibiarkan tumbuh untuk menjaga keseimbangan agroekosistem tanah sehingga mikroorganisme yang bermanfaat bagi tanaman bisa berkembang biak di lingkungan tersebut. 

Pengendalian Gulma

Perlu Anda pahami penggunaan herbisida akan mempengaruhi kesehatan dan produktivitas tanaman sawit. Karena tidak ada satupun herbisida yang dapat menghilangkan berbagai jenis gulma sekaligus.

Selain itu pemilihan jenis, ukuran serta waktu pengendalian gulma harus tepat agar bisa mencapai hasil maksimal. Perhatikan juga interval pengendalian agar gulma tuntas teratasi. 

Penutup

Demikian uraian mengenai jenis gulma pada tanaman sawit dan beberapa cara untuk mengatasi pertumbuhannya. Jika Anda tertarik untuk mengatasi ragam permasalahan yang ada di perkebunan Anda, silahkan hubungi kontak PT. PKT sekarang! PKT merupakan perusahaan Research & Solution yang terintegrasi, dari mendiagnosa masalah sebenarnya, hingga memberikan solusi yang tepat. PT. PKT memiliki jaringan riset, lab produksi dan pabrik untuk menghasilkan produk bioteknologi terbaik. So, tunggu apa lagi? 

FAQ
1. Apa alasan gulma pada tanaman kelapa sawit perlu dibasmi?

Karena gulma di tanaman kelapa sawit akan menimbulkan persaingan untuk mendapatkan cahaya serta unsur hara dari pupuk yang diaplikasikan. Selain itu, gulma juga akan menyulitkan proses panen sawit.

2. Apa akibatnya jika gulma tak dikendalikan?

Tanaman budidaya sawit akan menjadi kekurangan unsur hara sehingga proses tumbuh kembangnya tidak optimal. Selain itu, juga akan mengakibatkan turunnya produktivitas TBS per pokok.

3. Bagaimana cara membasmi gulma?

Cara pertama adalah melalui cara manual. Namun jika cara manual dinilai tak ekonomis maka dapat menggunakan bahan kimia yaitu herbisida. Namun, perlu diingat bahwa penggunaannya harus sesuai, baik dari dosis, cara aplikasi, serta interval pengulangannya. Untuk perkebunan kelapa sawit yang sudah terserang penyakit Ganoderma sebaiknya hindari pemakaian herbisida untuk penyemprotan piringan dan gawangan kecuali pasar pikul dan TPH. Khusus pengendalian gulma pada piringan memakai mesin rumput, sedangkan di gawangan bisa menggunakan parang babat. Sehingga, keseimbangan agroekosistem dalam lapisan top soil dapat terjaga dan tidak muncul parasit-parasit yang mengganggu pertumbuhan kelapa sawit.