Ciri-ciri Defisiensi Unsur Hara pada Tanaman Sawit

Ciri-ciri Defisiensi Unsur Hara pada Tanaman Sawit

Unsur hara adalah zat yang dibutuhkan tanaman sawit agar mampu bertahan hidup, sehat, dan memiliki produktivitas yang tinggi. Zat hara ini merupakan zat gizi atau nutrisi yang berguna bagi metabolisme makhluk hidup, termasuk tanaman sawit.

Maka, selain pemilihan bibit kelapa sawit yang bagus, pemberian tambahan zat hara melalui proses pemupukan juga penting untuk dilakukan. Lalu bagaimanakah ciri-ciri umum pohon kelapa sawit yang mengalami defisiensi unsur hara?

Pengertian Defisiensi

Tanaman sawit adalah salah satu jenis tanaman budidaya yang rentan untuk mengalami kekurangan nutrisi. Istilah lain dari kekurangan nutrisi inilah yang disebut dengan istilah defisiensi.

Defisiensi ini terjadi akibat tidak tersedianya unsur hara yang dibutuhkan tanaman di dalam tanah dengan jumlah yang cukup, serta akibat tidak terserapnya berbagai unsur hara yang ada di dalam tanah dengan baik. Penyebabnya cukup beragam, umumnya defisiensi terjadi karena area perkebunan yang tergenang air, terjadi erosi, terinfiltrasi ke dalam lapisan tanah hingga persaingan dengan tanaman gulma.

Terjadinya defisiensi akan membuat tanaman menjadi kekurangan beberapa jenis nutrisi yang akan dapat menjadi penghambat pertumbuhan tanaman. Tanaman yang mengalami defisiensi biasanya akan terlihat pada ciri-ciri fisiknya.

Defisiensi zat hara pada tanaman sawit yang paling umum terjadi adalah kekurangan unsur hara makro seperti Ca, N, P, K, Mg dan hara mikro seperti B. Untuk itu sangat penting bagi para petani sawit agar paham apa saja ciri defisiensi zat hara pada tanaman kelapa sawit miliknya.

Dengan memahami ciri-ciri defisiensi, maka petani sawit akan mampu untuk melakukan tindakan penanggulangan sekaligus pencegahannya.

Gejala Kekurangan Zat Hara pada Tanaman Kelapa Sawit

Agar perawatan sawit dapat dilakukan secara maksimal, ketahui ciri atau gejala telah terjadi proses defisiensi unsur hara pada tanaman kelapa sawit berikut:

1. Defisiensi Nitrogen (N)  

Defisiensi unsur hara berupa nitrogen biasanya terjadi karena rendahnya ketersediaan unsur nitrogen pada tanah. Selain itu, penyebab umum defisiensi unsur hara ini adalah drainase yang kurang baik atau lahan yang tergenang serta terjadinya persaingan penyerapan unsur N dengan gulma yang tumbuh di area sekitar tanaman, seperti gulma lalang, mikania, dan pakis-pakisan.

Gejala umum yang akan terlihat pada tanaman sawit yang mengalami kekurangan zat ini antara lain adalah:

  • Warna hijau pucat hingga kekuningan pada helai daunnya.  
  • Tulang daun berwarna oranye terang atau oranye kecoklatan.
  • Untuk kasus yang sudah parah, maka helaian anak daun akan menggulung.

Terjadinya kekurangan unsur nitrogen akan menghambat proses fisiologi tanaman dan produksi hormon auksin sehingga tumbuh kembang tanaman sawit juga ikut terhambat. Akibatnya, tanaman sawit akan gagal menghasilkan bunga betina yang menjadi cikal bakal dari pembentukan TBS.

2. Defisiensi Fosfor (P) 

Penyebab tanaman sawit mengalami kekurangan unsur hara Fosfor adalah kurang tersedianya unsur fosfor di dalam tanah, serta terjadinya erosi dan infiltrasi di bagian lapisan top soil dari lahan perkebunan.

Berikut gejala yang terlihat pada sawit yang kekurangan unsur hara fosfor, yaitu:

  • Tanaman sawit tumbuh secara kerdil.
  • Memiliki pelepah anak daun yang memendek.
  • Pertumbuhan pada bagian batangnya mengecil ke bagian atas layaknya piramida. 
  • Indikasi lainnya adalah disekitar lingkungan tanaman baik dipiringan dan gawangan tumbuh banyak gulma senduduk (Melastoma malabathricum) atau alang-alang dengan warna ungu. 

Pada kasus defisiensinya bersamaan antara zat hara P disertai unsur K secara berbarengan, maka tanaman sawit akan mengalami pembentukan bunga jantan lebih banyak dan gagal membentuk bunga betina. Warna tanaman juga terlihat kusam tidak mengkilat. Selain itu tandan buah segar mengecil dan memiliki kadar minyak yang rendah.

3. Defisiensi Kalium (K)  

Kekurangan unsur hara Kalium adalah masalah umum yang terjadi pada lahan gambut dan tanah berpasir yang bersifat asam.

Mengapa hal tersebut dapat terjadi? Karena berbagai jenis tanah tersebut, Kapasitas Tukar Kation (KTK) yang ada di dalam tanah sangat rendah. Berikut gejala yang terlihat pada tanaman sawit yang mengalami kekurangan kalium:

  • Timbul bintik kuning dan oranye pada permukaan daun, pada gejala yang parah daun akan mengering (nekrosis).
  • Pada kedua belah daun, di bagian tulang rusuk tengahnya akan muncul garis putih lurus (white strip). Hal ini terjadi karena ketidakseimbangan antara unsur N dan K.   

4. Defisiensi Magnesium (Mg) 

Tanaman sawit yang mengalami kekurangan unsur hara magnesium biasanya terjadi pada lahan perkebunan bertekstur pasir, tanah sulfat masam, dan lapisan top soil yang tipis, dan dapat juga dijumpai pada tanah yang berkapur, serta tanah yang mengandung K sangat tinggi.

Gejala umum yang tampak pada tanaman sawit yang mengalami kekurangan zat hara berjenis magnesium adalah:

  • Gejala defisiensi Mg dapat terlihat pada pelepah spiral ke 4, 5, 6 dan seterusnya (pelepah tua yang terpapar sinar matahari langsung).
  • Warna pelepah berubah menjadi kuning terang dan kelamaan akan mengering.

5. Defisiensi Boron (B)  

Penyebab terjadinya kekurangan unsur hara boron adalah kurang tersedianya unsur boron di dalam tanah, pada umumnya terjadi pada tanah berpasir, tanah pasir, dan tanah gambut.

Gejala umum yang terlihat pada tanaman sawit karena defisiensi unsur hara ini antara lain:

  • Bagian ujung daun akan terlipat berbentuk seperti mata pancing (hook leaf).
  • Bagian ujung daun tanaman sawit juga menjadi keriting (berkerut) dan rapuh. Pada gejala serangan berat daun menjadi kering.

Komplikasi yang menyebabkan kemandulan tanaman sawit adalah jika defisiensi unsur B disertai dengan kekurangan unsur N dalam waktu yang sama. Atau bisa juga terjadi penyimpangan gen yang terlihat seakan disebabkan oleh serangan virus.

Penutup

Nah untuk mencegah berbagai defisiensi zat hara tersebut, maka lakukanlah pengamatan dengan jeli serta segera lakukan pemupukan yang sesuai dan tepat dosis. Mengatasi permasalah kekurangan unsur hara, PKT memiliki solusi yang tepat berupa pupuk MOAF® yang diformulasi khusus dan sesuai dengan kebutuhan tanaman Anda. 

Pupuk MOAF® ini memiliki kandungan unsur makro dan mikro yang lengkap dan dapat menjaga keseimbangan unsur hara dan mikroorganisme yang ada di dalam tanah. Tunggu apa lagi? Silahkan kunjungi website kami www.pkt-group.com atau menghubungi whatsapp kami +62 821 2000 6888. 

FAQ

1. Sebutkan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi ketersediaan unsur hara tanaman kelapa sawit!

Beberapa faktor yang memberi pengaruh ketersediaan unsur hara antara lain adalah jumlah unsur hara dalam tanah, pH tanah, daya serap akar, serta dosis dan cara penaburan pupuk yang tidak tepat (penggunaan pupuk tidak sesuai dengan kebutuhan dan umur tanaman). 

2. Bagaimana cara untuk mengetahui kekurangan unsur hara pada tanaman kelapa sawit?

Cara untuk mengetahui terjadinya defisiensi unsur hara pada sawit adalah dengan melihat kondisi fisik tanaman sawit secara langsung. Pahami apa saja yang dialami tanaman sawit lalu bandingkan dengan teori gejala yang ada sesuai jenis kekurangan unsur haranya.

3. Bagaimanakah pengaruh kadar pH tanah bagi ketersediaan zat hara?

pH tanah yang tak sesuai akan membuat tanaman tidak mampu menyerap unsur hara yang tersedia di dalam tanah. Apabila kadar pH tanah di bawah angka 6, maka unsur hara akan terikat secara kuat oleh partikel logam-logam berat yang ada di dalam tanah. Akibatnya unsur hara pun tak akan tersedia bagi tanaman sawit yang ditanam di atasnya.