China dan India Kurangi Pembelian, Harga Kelapa Sawit di Sulbar Turun Lagi

China dan India Kurangi Pembelian, Harga Kelapa Sawit di Sulbar Turun Lagi

Mamuju – Dinas Pertanian Provinsi Sulawesi Barat, kembali menetapkan indeks “k” dan harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit produksi pekebun, Selasa (4/12/2018).

Rapat penetapan indeks “k” dan harga TBS, dipimpin langsung Kepala Bidang (Kabid) Perkebunan Dinas Pertanian Provinsi Sulawesi Barat, Abd Waris Bestari yang dihadiri oleh para ketua kelompok Tani Sawit se-Sulbar.

Indeks “K” adalah indeks proporsi yang dinyatakan dalam persentase yang menunjukkan bagian yang diterima pekebun.

Abd Waris Bestari mengungkapkan kekecewaannya karena harga TBS bulan Desember 2018 kembali turun. Bahkan, enam bulan terakhir harga TBS terus mengalami penurunan.

“Dari bulan lalu harganya Rp 971 dan bulan ini turun lagi menjadi Rp 776. Jadi turun sebesar Rp 190,”kata Abd Waris.

Abd Waris menyebutkan, penyebab terjadinya penurunan harga TBS disebabkan karena produksi CPO surplus (melimpah) dimana jumlah pembeli berkurang.

“Selama ini pembeli CPO terbesar itu China dan India. Rupanya China sudah tidak membeli, sementara India juga membatasi pembeliannya,”beber Abdul Waris.

Dikatakan, hal itu juga dipengaruhi berbagai macam kendala termasuk kampaye hitam dari LSM dunia, yang menyatakan bahwa CPO Indonesia merusak lingkungan.

“Inilah yang kita coba dari gabungan asosiasi pengusaha kelapa sawit Indonesia (Gapki) melakukan diskusi-diskusi kepada meraka bahwa itu tidak benar,”ujarnya.

Ia mengatakan, pihak prusahaan bersama Gapki pusat saat ini telah melakukan negosiasi dengan Al Jazair. Gapki juga bersama pemerintah melakukan pendekatan dengan Uni Eropa agar CPO dalam negeri bisa laku.

“Jadi apa yang kami (tim penetapan indeks “k” dan harga TBS) lakukan dalam memutuskan, itulah yang sangat terpahit,”kata dia.

Abd Waris yakin, berharap agar perusahan yang ada di Sulbar tidak mengikuti daerah yang lain, dengan produksi yang melimpah agar tidak menghentikan pengelolaan TBS.

“Mudah-mudahan itu tidak terjadi. Jika itu terjadi akan berdampak kepada rutusan ribu petani kita yang menggantungkan hidupnya di kelapa sawit,”ujarnya.

Melalui rapat tersebut, tim penetapan indeks “k” dan harga tanda buah segara (TBS), menetapkan harga TBS bulan Desember sebesar 776,045 dengan indks “k” 71,00.

sumber: tribunnews.com