Bagi seorang petani kelapa sawit atau pemilik bisnis kelapa sawit tentu perlu memikirkan strategi yang tepat untuk cara mengatasi jamur Ganoderma pada kelapa sawit. Sebab, Ganoderma yang tumbuh ini akan merugikan tanaman kelapa sawit tersebut.
Ini karena Ganoderma merupakan salah satu jenis jamur yang dapat menyebabkan penyakit pada berbagai jenis tanaman seperti kelapa sawit, akasia, dan tanaman berbatang lainnya. Adanya serangan Ganoderma sawit dapat menyebabkan penyakit busuk pangkal batang hingga menyebabkan tanaman kelapa sawit menjadi mati.
Oleh karena itu, diperlukan cara yang tepat untuk mengatasi jamur Ganoderma guna melindungi perkebunan sawit Anda.
Cara Mengatasi Jamur Ganoderma pada Kelapa Sawit
Para pemilik perkebunan kelapa sawit haruslah mengetahui bagaimana cara membasmi jamur Ganoderma pada sawit. Untuk membasmi jamur Ganoderma pada sawit yang paling tepat adalah dengan melakukan langkah pencegahan.
Berikut di bawah ini adalah pencegahan yang dapat dilakukan sekaligus cara untuk mengatasi jamur Ganoderma pada kelapa sawit Anda.
1.Budidaya Kelapa Sawit yang Baik
Cara mengatasi jamur Ganoderma pada kelapa sawit yang pertama adalah melakukan pembudidayaan tanaman tersebut sesuai dengan SOP pengendalian Ganoderma SOP yang dimaksud adalah Anda perlu membuka lahan, melakukan penanaman, hingga pengolahan kelapa sawit dengan baik.
Perkebunan yang sesuai dengan standar juga dilakukan dengan membuang bunga busuk, pruning, dan mengumpulkan buah busuk. Kemudian buah busuk dicincang dan dibuang.
Anda juga perlu melakukan penggarukan piringan agar gulma dan brondolan sisa panen (brondolan tidak terkutip) tidak tumbuh di piringan.
2. Sensus Ganoderma
Berikutnya adalah melakukan sensus Ganoderma kelapa sawit sejak dini (sebaiknya sensus Ganoderma dilakukan satu kali dalam satu bulan). Jika sudah dijumpai tumbuh jamur di salah satu tanaman kelapa sawit, hal tersebut mengindikasikan sudah masuk tahap stadium III dan IV.
Oleh sebab itu, Anda perlu melakukan langkah lanjutan untuk menilai tingkat keparahannya, karena jika tidak segera melakukan sensus Ganoderma, tumbuhan yang sehat dapat terserang oleh penyakit ini.
3. Memusnahkan Sumber Inokulum Ganoderma
Cara mengatasi buah sawit busuk karena Ganoderma adalah dengan memusnahkan sumber inokulum Ganoderma. Sumber inokulum Ganoderma tersebut adalah kayu land clearing, pohon sawit yang mati dan masih terdapatnya pengembalaan ternak di areal kebun. Pemusnahan sumber inokulum Ganoderma dapat dilakukan dengan membuang sisa kayu dari kelapa sawit dan membuang buah sawit yang sudah membusuk karena Ganoderma.
4. Hindari Penggunaan Bahan Kimia Untuk Tanaman Berlebihan
Penyebab utama penyebaran Ganoderma saat ini hampir dapat dipastikan karena rusaknya agroekosistem di dalam tanah, dimana musuh alami Ganoderma semakin berkurang, hal ini disebabkan oleh tekanan lingkungan seperti penggunaan bahan kimia yang berlebihan.
Penggunaan agroinput berbasis kimia secara terus menerus juga mengakibatkan keragaman hayati dalam tanah menurun sangat drastis. Penggunaan bahan kimia juga dapat meningkatkan kekebalan jamur Ganoderma. Maka itu, mengurangi penggunaan bahan kimia yang berlebihan merupakan cara tepat mengatasi penyakit Ganoderma pada sawit.
5. Aplikasi Pupuk yang Tepat
Sawit yang tidak sehat serta produksi buah rendah merupakan suatu kendala bagi perkebunan sawit. Ini terjadi karena banyak praktisi perkebunan melakukan pemupukan yang kurang tepat. Maka, cara mengatasi jamur Ganoderma pada kelapa sawit selanjutnya adalah dengan memberikan pupuk organik MOAF dengan dosis yang tepat.
Aplikasi pupuk organik dengan dosis yang tepat dapat menggunakan pupuk MOAF yang diformulasi secara spesifik dan khusus untuk setiap areal perkebunan yang berbeda. Dengan adanya pupuk MOAF yaitu pupuk lengkap khusus yang dapat diformulasi sesuai kebutuhan tanaman dan kondisi perkebunan. Menjadikannya solusi pemupukan yang tepat, efektif dan efisien, menghasilkan produksi, serta ramah lingkungan.
Selain itu, PT PKT (Plantation Key Technology) yang merupakan Perusahaan Biotechnology Research and Solution memiliki teknologi terdepan yaitu Control Release (Auto Adapt Release) dimana pupuk dapat menyerap masuk ke dalam tanah, serta bertahan lebih lama dan tidak cepat tercuci, sehingga tanaman mendapat supply nutrien yang cukup dalam waktu yang panjang.
Oleh karena itu, dengan riset dan pengalaman puluhan tahun, alangkah baiknya jika setiap pengelola perkebunan menggunakan pupuk MOAF dari PKT yang dapat mendorong peningkatan hasil produksi, berat tandan, jumlah bunga dan tandan, dan mengatasi defisiensi unsur hara. Formulasi khusus pupuk MOAF, juga dapat mengurangi biaya pemupukan dan meningkatkan produksi yang cukup signifikan.
Selain pupuk MOAF, Anda juga perlu mengaplikasikan pupuk CHIPS dari PT PKT yang merupakan vaksin Ganoderma yang ramah lingkungan dan berfungsi untuk menekan laju perkembangan Ganoderma yang ada di pohon maupun segala serangan infeksi dari luar pohon di areal kebun, sehingga sawit tetap sehat dan berproduksi secara maksimal.
Selain berfungsi sebagai vaksin Ganoderma, CHIPS juga merupakan teknologi pengendalian hayati yang terbukti secara konsisten berhasil menangani banyak tanaman terjangkit pada perkebunan kelapa sawit milik swasta dan negeri hingga saat ini.
Obat jamur pada tanaman sawit dengan agen hayati adalah mengaplikasikan CHIPS yang melalui Plantation Key Technology (PKT), yang merupakan perusahaan riset dan teknologi menunjukkan keberhasilan teknologi produknya dalam melakukan pengendalian Ganoderma.
Pada pengamatan yang pernah dilakukan oleh PKT, terlihat jamur basidiokarp pada pohon sawit sudah membusuk, serta terjadinya perubahan fisik pada pohon sawit menjadi lebih baik, seperti tumbuhnya akar baru, dan terbukanya daun tombak. Pemantauan dilakukan secara terus menerus secara rutin hingga 6 tahun kemudian, pohon masih berdiri tegak, dan pohon blok kontrol yang tidak dilakukan pengendalian banyak yang berjatuhan, sedangkan pada daerah yang diaplikasikan MOAF dan CHIPS menunjukkan produktivitas yang memuaskan.
Cara Pengendalian Ganoderma Dengan Sistem Pengendalian Kultur Teknis
Pengendalian Ganoderma pada kelapa sawit dapat dilakukan melalui berbagai metode, termasuk sistem pengendalian kultur teknis. Berikut adalah beberapa cara pengendalian Ganoderma dengan sistem pengendalian kultur teknis:
A. Rotasi Tanaman
Implementasikan sistem rotasi tanaman dengan tanaman yang tidak rentan terhadap Ganoderma. Hal ini membantu mengurangi risiko penyebaran dan infeksi jamur dalam tanah.
B. Pemilihan Lokasi dan Pengelolaan Tanah
Pilih lokasi perkebunan yang meminimalkan risiko infeksi Ganoderma. Hindari tanah yang telah terkontaminasi oleh sisa-sisa tanaman yang terinfeksi.
Pengelolaan tanah yang baik, termasuk perawatan kelembaban dan drainase yang optimal, dapat membantu mengurangi kondisi yang mendukung pertumbuhan Ganoderma.
C. Pemusnahan Sisa Tanaman Terinfeksi
Segera hapus dan musnahkan tanaman yang terinfeksi Ganoderma. Pemusnahan ini dapat dilakukan dengan membakar atau menggiling dan mengompos tanaman yang terinfeksi. Hal ini membantu mengurangi sumber infeksi di perkebunan.
D. Pengaturan Jarak Tanam
Pertimbangkan untuk menyesuaikan jarak tanam antar-pohon untuk mengurangi potensi penyebaran Ganoderma. Jarak tanam yang optimal dapat membantu mencegah kontak langsung antar akar tanaman dan mengurangi risiko penularan.
E. Penggunaan Tanaman Penutup Tanah
Tanaman penutup tanah dapat membantu mengurangi perkembangan Ganoderma dengan menutupi tanah dan menyediakan lapisan perlindungan. Jenis tanaman ini juga dapat memberikan manfaat lain seperti meningkatkan kesehatan tanah dan meningkatkan biodiversitas.
F. Praktik Sanitasi Perkebunan
Terapkan praktik sanitasi perkebunan yang baik, termasuk membersihkan peralatan dan peralatan pertanian sebelum dipindahkan antar lokasi. Hal ini membantu mencegah penyebaran spora Ganoderma melalui peralatan.
Cara Pengendalian Ganoderma Dengan Sistem Pengendalian Kimiawi
Pengendalian Ganoderma pada kelapa sawit juga dapat dilakukan melalui sistem pengendalian kimiawi. Berikut adalah beberapa cara pengendalian Ganoderma dengan menggunakan pendekatan kimiawi:
1. Fungisida
Penggunaan fungisida khusus yang efektif melawan Ganoderma dapat menjadi pilihan. Fungisida ini harus diterapkan sesuai dengan petunjuk label dan dosis yang direkomendasikan.
Beberapa zat aktif yang umumnya digunakan termasuk fosfit, fosfonat, dan bahan aktif lainnya yang telah terbukti memiliki efikasi melawan Ganoderma.
2. Injeksi Fungisida ke dalam Batang
Metode ini melibatkan penyuntikan fungisida langsung ke dalam batang tanaman kelapa sawit. Ini dapat dilakukan melalui teknik injeksi atau aplikasi melalui tabung atau saluran khusus yang ditanam di batang tanaman. Langkah ini dapat membantu mengatasi infeksi Ganoderma di tingkat batang.
3. Aplikasi Fungisida pada Tanah
Penggunaan fungisida pada tanah dapat membantu mengurangi jumlah spora Ganoderma di sekitar akar tanaman kelapa sawit. Aplikasi ini dapat dilakukan secara periodik untuk mencegah pertumbuhan jamur dan mengontrol infeksi.
4. Penggunaan Bahan Penghambat Jamur (Fungistatik)
Bahan penghambat jamur dapat digunakan untuk menghentikan pertumbuhan dan perkembangan Ganoderma. Penggunaan bahan ini mungkin memerlukan aplikasi berkala untuk menjaga efektivitasnya.
5. Pemupukan yang Tepat
Pemupukan yang seimbang dan tepat dapat membantu meningkatkan ketahanan tanaman terhadap infeksi jamur. Nutrisi yang cukup dapat memperkuat sistem pertahanan tanaman dan membantu tanaman pulih dari kerusakan.
Cara Pengendalian Ganoderma Dengan Sistem Pengendalian Hayati
Berikut adalah beberapa cara pengendalian Ganoderma dengan pendekatan pengendalian hayati:
A. Aplikasi Trichoderma spp
Trichoderma adalah jenis fungi antagonis yang dapat bersaing dengan Ganoderma dalam lingkungan tanah. Trichoderma spp. menghasilkan senyawa-senyawa antimikroba yang dapat menghambat pertumbuhan Ganoderma. Aplikasi Trichoderma spp. ke dalam tanah dapat membantu mengurangi populasi Ganoderma.
B. Mikoriza
Simbiosis mikoriza antara tanaman kelapa sawit dengan fungi mikoriza tertentu dapat meningkatkan ketahanan tanaman terhadap infeksi Ganoderma.
Fungi mikoriza membentuk hubungan simbiotik dengan akar tanaman, membantu meningkatkan penyerapan nutrisi dan kekebalan tanaman.
C. Bakteri Antagonis
Beberapa jenis bakteri tanah memiliki kemampuan antagonis terhadap Ganoderma. Penerapan bakteri yang bersahabat dengan tanaman dapat membantu menghambat pertumbuhan Ganoderma dan melindungi tanaman dari infeksi.
D. Aplikasi Ekstrak Tumbuhan
Beberapa tumbuhan menghasilkan senyawa-senyawa aktif yang dapat memiliki efek fungisidal atau fungistatik terhadap Ganoderma. Ekstrak tumbuhan ini dapat diaplikasikan pada tanah atau tanaman sebagai bagian dari strategi pengendalian hayati.
E. Pemanfaatan Nematisida
Beberapa nematoda parasitik dapat digunakan untuk mengendalikan populasi Ganoderma dalam tanah. Nematoda ini dapat menginfeksi dan membunuh spora atau bagian jamur Ganoderma, membantu mengurangi penyebarannya.
F. Pengelolaan Biomassa Tanaman
Mengelola sisa-sisa tanaman yang terinfeksi dengan benar dapat membantu mengurangi sumber spora Ganoderma di perkebunan. Pembakaran atau pengomposan limbah tanaman dapat membantu meminimalkan penyebaran jamur.
Sudah Berhasil Mengatasi Jamur Genoderma?
Dalam upaya menjaga keberlanjutan perkebunan kelapa sawit, penanganan yang efektif terhadap ancaman jamur Ganoderma menjadi suatu keharusan. Sebagaimana dibahas sebelumnya, penerapan metode pengendalian kultur teknis, kimiawi, dan hayati dapat menjadi strategi yang kokoh untuk mengatasi masalah ini. Anda juga dapat menggunakan pupuk dari PT PKT sebagai salah satu perusahaan yang telah terbukti dan dipercaya oleh berbagai petani kelapa sawit dalam menangani hal ini. Anda juga bisa berdiskusi dengan salah satu tim profesional PT PKT dengan cara menghubungi kontak PT PKT.