Ketua tim satgas kelapa sawit Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Yulizar Adnan mengatakan tim akan turun ke Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit untuk memastikan tangki dan kapal pengiriman.
Yulizar menyebukan pihaknya mendapatkan laporan dari masyarakat, pabrik tidak membeli sawit petani mandiri lantaran tangki penuh. Selain itu, kapal pengiriman yang terhambat. Oleh karena itu, pihaknya bersama tim dalam dua hari ke depan akan melakukan pengecekan langsung ke pabrik kelapa sawit.
“Hari ini kita turun ke pabrik, kita akan cek bener enggak tangkinya penuh. Karena kita terima laporan masyarakat itu alasan pabrik enggak mau beli sawit petani mandiri,” kata Yulizar, Selasa (23/10/2018).
Ia menyebutkan, jika nanti ditemukan pabrik kelapa sawit tangkinya masih kosong, maka akan ada konsekuensi yang akan harus ditanggung pabrik.
“Kita cek dulu, kalau tangkinya betul-betul penuh kita carikan solusinya seperti apa. Tapi kalau ternyata tangkinya belum penuh akan ada konsekuensinya,” ujar Yulizar.
Pihaknya, tidak bisa serta merta memberikan sanksi langsung, ada proses mekanisme dan tahapan yang dilakukan untuk memberikan sanksi. Mulai dari pembinaan, teguran hingga yang terberat pada penutupan.
“Semuanya kan ada proses, tidak bisa langsung tutup, atau gimana. Kita ikuti prosesnya sesuai aturan. Cari tau penyebabnya, apa solusinya inilah kenapa tim turun,” jelasnya.
sumber: bangkapos.com
