Sawit Notif – Bertajuk Indonesian Palm Oil Conference and 2025 Outlook (20th IPOC), Plantation Key Technology (PKT) ikut berpartisipasi dalam acara Internasional kelapa sawit yang bertempat di The Westin BICC, Bali. Kegiatan yang mengusung tema : “Seizing Opportunities Amidst Global Uncertainty” di Nusa Dua, Bali, berlangsung sejak 7-8 November 2024.
PKT sendiri hadir di booth stand nomor 33 dimulai pukul 08.00 – 05.30 WITA dan ambil bagian untuk acara tersebut sebagai salah satu konsultan untuk pengendalian Ganoderma pada tanaman kelapa sawit.
Tampak antusiasme pengunjung dan corporate penggiat tanaman kelapa sawit datang mengunjungi booth PKT untuk konsultasi tentang pengendalian Ganoderma yang merupakan momok yang sangat menakutkan kepada pegiat tanaman kelapa sawit karena dapat merugikan jumlah produksi / kesehatan tanaman sawit.
Antusiasme peserta yang hadir di booth PKT ialah rekan, mitra kerja yang sudah kerjasama dengan PKT. Namun tak sedikit pula klien baru dan calon klien yang hadir ke booth PKT untuk berdiskusi tentang pengendalian/pencegahan Ganoderma terhadap tanaman kelapa sawit.
Dalam pameran IPOC yang ke-20 di Nusa Dua, Bali, PKT menawarkan produk pengendali hayati CHIPS® sebagai vaksin Ganoderma yang ramah lingkungan dan berfungsi untuk menekan laju perkembangan berbagai spesies Ganoderma pada tanaman kelapa sawit, sehingga tanaman kelapa sawit tetap sehat dan berproduksi secara maksimal.
Achmad – Director Plantation PHC Kongo yang hadir di pameran tersebut mengatakan tertarik kepada pemaparan PKT dan sangat tertarik dengan produk PKT yakni CHIPS®. Menurutnya produk CHIPS® sangat signifikan untuk mengendalikan hama.
“Dari data yang disampaikan sepertinya cocok dengan program yang akan kami kerjakan dalam waktu dekat di kebun kami. Namun lokasinya di Kongo sana, saya akan atur meeting untuk bahas terkait produk CHIPS® .” ujar Achmad.
Bapak Achmad juga mengundang CEO PHC – Kongo bertemu project director PKT Bapak Roderick Bastian di booth PKT. Dari hasil pertemuan tersebut ia berharap bisa menghasilkan kerjasama yang lebih intens lagi di masa mendatang.
Dalam pameran tersebut dihadiri juga oleh, Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI). GAPKI menyoroti perlunya bantuan pemerintah untuk mengatasi tantangan yang industri sawit hadapi.
Ketua Umum GAPKI, Eddy Martono mengingatkan berbagai tantangan yang industri sawit Indonesia hadapi secara nasional dan global. Untuk mengahadapi tantangan tersebut, GAPKI berharap pemerintah membantu mengatasinya melalui kebijakan-kebijakan yang mendukung industri sawit yang merupakan komoditas unggulan Indonesia dan berperan sangat strategis dalam perekonomian nasional.
“Industri sawit sekarang ini menghadapi ketidakpastian karena potensi krisis makanan dan energi, dan juga hambatan-hambatan perdagangan yang diberlakukan negara-negara importir, seperti peraturan bebas deforestasi Uni Eropa (EUDR),” kata Eddy Martono.
Ketua Panitia 20th IPOC, Mona Surya, juga menyebutkan tantangan-tantangan nasional dan global yang dihadapi industri sawit. Tantangan-tantangan itu telah mengakibatkan ketidakpastian. Industri sawit tidak bisa lepas dari tantangan tersebut.
“Ekonomi global menghadapi sejumlah tantangan, termasuk inflasi tinggi, konflik geopolitik di Ukraina dan Timur Tengah dan peraturan dagang. Kita telah mengalami volatilitas harga, produksi yang stagnan di negara-negara produsen, peraturan seperti EUDR. Peraturan nasional terus memainkan peran penting dalam mengarahkan dan mengembangkan industri sawit Indonesia,” katanya.(DK)(AD)(SD)