Pekanbaru – Sebenarnya sentimen negatif masih terus menyelimuti harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO). Namun, bulan Ramadan menjadi sentimen positif yang mampu menyokong harga CPO seiring dengan meningkatnya permintaan dari negara-negara Timur Tengah.
“Hal ini ditandai dengan kenaikan permintaan CPO dari negara Timur Tengah sejak bulan Februari lalu,” kata Kepala Seksi Pengolahan dan Pemasaran Perkebunan, Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau, Tengku Neni Mega AyuĆ di Pekanbaru, Jumat (18/5/2018).
Selain itu, menurut Tengku, harga CPO juga masih bisa mendapat sentimen positif dari hasil kesepakatan dagang antara Amerika Serikta (AS) dan China yang hingga dua pekan lalu belum mencapai final.
“Sebagai salah satu negara pengimpor minyak kedelai yang besar dari AS, tidak tercapainya kesepakatan antara kedua negara bisa menjadi momentum bagus untuk harga CPO,” ujarnya.
Sementara itu, harga tanda buah segar (TBS) penetapan ke-20 bulan Mei 2018 yakni periode 16-22 Mei 2018 mengalami kenaikan pada setiap kelompok umur kelapa sawit, dengan jumlah kenaikan terbesar adalah pada kelompok umur 10 – 20 tahun yang mengalami kenaikan harga sebesar Rp6,65 per kilogram atau mencapai 0,37 persen dari harga minggu lalu.
“Sehingga harga TBS periode saat ini untuk kelompok umur 10 – 20 tahun menjadi Rp1.820,03 per kilogram,” tandasnya.
sumber: goriau.com