Sawit Notif – Harga minyak sawit di Bursa Berjangka Malaysia hari ini (25/8) turun, setelah empat sesi berturut-turut naik. Untuk saat ini, investor menunggu data ekspor periode 1-25 Agustus dari surveyor kargo guna menentukan arah perdagangan selanjutnya.
Mengutip Infosawit.com, Kontrak patokan minyak sawit FCPOc3 untuk pengiriman November 2022 di Bursa Malaysia Derivatives Exchange melorot 1,28% menjadi RM 4.253 (US$ 949,33) per ton di awal perdagangan. Sebelumnya kontrak harga minyak sawit tersebut mengalami kenaikan sekitar 6,64% dalam empat sesi sebelumnya.
Menurut Reuters, lembaga surveyor kargo akan merilis data ekspor minyak sawit Malaysia periode 1-25 Agustus pada hari Kamis ini.
Data ekspor periode 1-20 Agustus memiliki dua prakiraan, satu menunjukkan pengiriman menurun setiap bulan, sementara yang lain menunjukkan peningkatan.
Harga kedelai di Chicago Board of Trade BOc2 mengalami kenaikan 0,79%, sementara kontrak kedelai Dalian DBYv1 naik 0,85% dan kontrak minyak sawit DCPv1 naik 0,09%.
Kata Menteri Perdagangan Republik Indonesia Zulkifli Hasan hari ini, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perdagangan berencana memperpanjang penangguhan Pungutan Ekspor (PE) hingga 31 Oktober 2022.
Cara ini, diharapkan dapat mendorong ekspor dan meningkatkan harga Tandan Buah Segar (TBS) sawit petani.
Analis Teknis Reuters, Wang Tao juga mencatat harga minyak sawit terlihat netral dalam kisaran RM 4.085-4.350 per ton.
Sumber: Infosawit.com,