Kelapa sawit adalah salah satu komoditas ekspor Indonesia yang terbilang cukup besar. Hal ini menyebabkan banyak para pelaku usaha membudidayakan kebun kelapa sawit untuk mendapatkan penghasilan. Sebelum itu, Anda juga perlu memperhatikan sistem perakaran kelapa sawit.
Akar kelapa sawit juga memiliki ciri khas yang berbeda dengan tanaman lain. Sistem perakaran dari kelapa sawit perlu dipelajari agar pengetahuan tentang tanaman ini lebih mendalam sehingga bisa memperoleh keuntungan maksimal.
Sistem Perakaran Kelapa Sawit
Pada penjelasan pertama akan dijelaskan secara umum tentang ciri dan jenis akar kelapa sawit. Jenis akar kelapa sawit adalah primer, sekunder, tersier, dan kuarter (akar serabut). Selain itu, fungsi akar kelapa sawit yaitu sebagai media respirasi pada tanaman.
Akar primer dan sekunder memang sangat cocok untuk pohon besar seperti kelapa sawit. Adanya akar ini membuat batang bisa berdiri tegak karena ditopang dengan baik oleh akar primer dan sekunder. Ciri khas lainnya dari akar kelapa sawit adalah memiliki bentuk anatomi yang runcing di bagian ujungnya dan memiliki warna putih kekuningan.
Sistem perakaran kelapa sawit dinilai sangat kuat. Alasannya karena akarnya bisa tumbuh ke bawah dan samping sehingga membentuk percabangan. Oleh sebab itu, kelapa sawit memiliki akar primer, sekunder, tersier, dan kuarter (akar serabut). Simak informasi lengkap akar kelapa sawit berikut ini:
1. Akar Primer
Akar ini memiliki diameter ukuran antara 5 – 10 mm. Akar primer tumbuhnya ada di pangkal batang. Lalu, dari pangkal batang, akar tumbuh secara vertikal. Kemudian mengalami percabangan di dalam tanah tumbuh secara horizontal (akar sekunder).
2. Akar Sekunder
Cabang dari akar primer ini disebut dengan akar sekunder. Akar sekunder termasuk cabang pertama yang tumbuh ke arah samping secara horizontal dari akar primer ini. Ciri dari akar sekunder kelapa sawit adalah punya ukuran diameter yang lebih kecil dari primer yaitu 1 – 4 mm saja. Pertumbuhannya sejajar dengan permukaan air tanah.
3. Akar Tersier
Berikutnya adalah sistem perakaran kelapa sawit ketiga yang disebut dengan akar tersier. Diameter dari akar ini hanya berukuran 0,5 – 1,5 mm. Cabang dari akar tersier akan membentuk akar kuarter.
4. Akar Kuarter
Terakhir, adalah akar kuarter kelapa sawit dengan ciri khasnya yaitu memiliki diameter 0,2 – 0,5 mm saja. Baik dari akar tersier dan kuarter ini sama-sama memiliki bulu halus. Bulu halus ini dilapisi dengan tudung akar yang berguna untuk menembus lapisan tanah dengan baik.
Keberadaan akar ini memiliki fungsi untuk mencari unsur hara untuk kebutuhan tanaman. Hal ini membuatnya lebih mudah untuk menyediakan kebutuhan nutrisi untuk pertumbuhan vegetatif dan generatif tanaman kelapa sawit.
Kemudian, strukturnya juga dilapisi bulu halus yang difungsikan untuk menyerap, air, udara, dan nutrisi dalam lapisan tanah top soil secara lebih maksimal. Akar tersier dan kuarter juga merupakan akar yang paling dekat dengan permukaan tanah.
5. Akar Napas
Selain sistem perakaran kelapa sawit yang sudah disebutkan sebelumnya, tanaman ini juga punya akar tambahan yang disebut dengan akar napas. Akar napas ini adalah akar yang keluar dari permukaan tanah atau di air tanah. Untuk penyebarannya sendiri umumnya ada di wilayah lapisan tanah bagian atas (top soil).
Bagian Akar Kelapa Sawit
Apa itu morfologi kelapa sawit? Dalam sistem perakaran kelapa sawit, terjadi proses pertumbuhan dengan beberapa tahapan. Pertumbuhan ini harus Anda ketahui, agar lebih mengenal tanaman kelapa sawit. Akar sawit ini mulanya tumbuh dari biji yang mengalami perkecambahan.
Akar yang pertama kali muncul dari kelapa sawit ini disebut sebagai akar muda atau radikula. Panjang akar yang tumbuh ini bisa mencapai 15 m. Akar radikula dapat bertahan dalam kurun waktu 6 bulan.
Setelah muncul radikula, terjadi tahapan pertumbuhan akar selanjutnya yaitu akar primer. Akar primer ini yang tumbuh dari bawah batang dan semakin berkembang ke arah samping secara horizontal (sekunder) pada lapisan tanah top soil.
Selanjutnya, akar sekunder membentuk percabangan seperti akar tersier dan kuarter yang bisa tumbuh dan menjalar sampai 2,5 m sampai 4,5 m dari batang tanaman. Bahkan, ada juga yang panjangnya punya jarak sampai 6 m dari pangkal tumbuhan.
Adanya akar tersier dan kuarter ini membuat tanaman kelapa sawit bisa menyerap air dan unsur hara dari dalam tanah dengan baik. Jadi, kedua akar tersebut termasuk bagian penting dan berperan besar dalam sistem perakaran kelapa sawit.
Proses Perakaran Kelapa Sawit
Pada pembahasan berikutnya akan dijelaskan proses perakaran kelapa sawit. Ketika akar berada di dalam tanah, sel di lapisan tudung akar akan berubah menjadi sel baru dari meristem apikal. Ciri dari meristem ini aktif membelah diri sehingga menghasilkan sel baru.
Karena pembentukan sel baru ini membuatnya mengalami pemanjangan sel. Selanjutnya, terbagi menjadi zona diferensiasi yang membentuk jaringan xilem dan floem. Terbentuk sel di bagian luar akar yang kemudian disebut sebagai lapisan epidermis. Lapisan akar terluar ini ditumbuhi bulu-bulu akar yang berguna untuk jaringan perpanjangan sel sehingga jika sudah tua akan menyusun tanaman secara permanen.
Penutup
Demikian penjelasan lengkap tentang sistem perakaran kelapa sawit mulai dari bagian-bagian akar dan proses perakaran yang unik. Kehadiran dari akar ini dapat menunjang pertumbuhan tanaman kelapa sawit.
Perlu juga kamu ketahui, akar pada kelapa sawit kerap terserang penyakit busuk pangkal batang. Salah satu penyebabnya adalah jamur akar merah. Jamur akar merah pada sawit berdampak buruk terhadap perkembangan tanaman. Hal ini karena dapat menyebabkan jaringan akar dan batang membusuk. Untuk mengendalikan penyakit ini, Anda bisa mengaplikasikan pengendali hayati CHIPS® 2.1 yang disertai dengan pupuk MOAF® formulasi khusus oleh PT. PKT. Hubungi kontak PKT untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkap mengenai hal ini.
Baca juga: Manfaat Pupuk Organik untuk Tanaman Kelapa Sawit
FAQ
1. Apa fungsi akar sawit?
Akar pada tanaman sawit memiliki fungsi untuk menyerap kebutuhan tanaman yaitu unsur hara dan air dalam tanah. Serta, bermanfaat untuk organ respirasi atau pernafasan tanaman kelapa sawit. Akar kelapa sawit juga bermanfaat untuk menopang pohon agar kokoh.
2. Penyakit apa yang menyerang akar pada tanaman kelapa sawit?
Akar pada kelapa sawit juga seringkali terserang penyakit. Salah satunya adalah jamur akar merah. Jamur akar merah pada sawit berdampak buruk terhadap perkembangan tanaman. Hal ini karena dapat menyebabkan akar menjadi busuk. Di akar tanaman akan terdapat miselium warna putih dan lama-kelamaan akan berubah menjadi merah tua. Penyebab jamur ini karena Ganoderma. Jika terus dibiarkan, patogen sekunder ini akan menyerang tanaman lainnya lewat kontak antara akar yang sakit dengan akar sehat. Bisa juga karena penyebaran spora Ganoderma melalui angin.
Bagi perusahaan yang memiliki masalah yang sama dan ingin bertanya lebih lanjut mengenai cara meningkatkan produktivitas tanaman kelapa sawit dan mengendalikan penyakit Ganoderma, dapat mengunjungi website kami www.pkt-group.com atau menghubungi whatsapp +62 821 2000 6888.