ICCO Gandeng Kemendagri Dalam Menjalankan Program Sawit Berkelanjutan

ICCO Gandeng Kemendagri Dalam Menjalankan Program Sawit Berkelanjutan

Sawit Notif – Dipimpin oleh Interchurch Organization for Development Cooperation (ICCO), konsorsium masyarakat sipil bersama dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) akan melaksanakan program perkebunan kelapa sawit (Resbound) berkelanjutan di Indonesia, dilansir dari Tribunnews.com, Jumat (25/2). 

Program hasil dari kolaborasi antara pemerintah desa, pelaku usaha di sektor kelapa sawit, dan masyarakat di sekitar perkebunan sawit ini menyasar ke 10 desa-desa yang terletak di Provinsi Sumatera Utara (Sumut), dan 10 desa di Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar). 

Kepala Pusat Fasilitasi Kerjasama Heriyandi, atas nama Sekretariat Jenderal Kemendagri menjelaskan tujuan dari program tersebut adalah untuk memperkuat dialog kemitraan multi-pihak yang berkontribusi dalam mewujudkan kehidupan pedesaan yang layak, mulai dari petani kecil, pekerja di perkebunan kelapa sawit besar, dan seluruh mata rantainya. 

Program Resbound memberi implementasi hasil panduan dari Community Corporate Social Responsibility (CCSR), dengan memuat Prinsip Panduan PBB (UNGPs), yakni panduan dialog bagi para pemangku kepentingan di sektor minyak sawit di tingkat akar rumput. 

Heriyandi berharap, pelaksanaan program dapat didukung oleh para konsumen kelapa sawit, demi mewujudkan kehidupan pedesaan yang layak dengan menciptakan tuntutan untuk produksi minyak berkelanjutan dan bertanggung jawab. 

Direktur ICCO Indonesia Kiswara Prihandi memberi apresiasi kepada Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam, serta pihak Kemendagri yang telah memberikan dukungan luar biasa bagi terlaksananya program Resbound. 

“Bisnis yang baik adalah bisnis yang mengutamakan kesejahteraan publik, mengupayakan kelestarian lingkungan sekaligus mengurangi daya rusak dan pencemaran lingkungan, bisnis yang berkeadilan, sekaligus mendorong konsumen membeli produk yang baik untuk kesehatan masyarakat di masa depan” tuturnya. 

Sumber: Tribunnews.com