Sawit Notif – Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan berencana menghapus batas pasokan pemasok minyak sawit mentah ke dalam negeri Domestic Market Obligation (DMO) dan aturan harga CPO atau Domestic Price Obligation (DPO). Rencana tersebut dilaksanakan karena pasokan minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) sudah penuh dan menghambat harga buah segar (TBS).
Mengutip finance.detik.com, Zulkifli Hasan mengatakan bahwa dirinya akan melakukan pengecekan, dan akan bertemu lagi dengan pengusaha yang berkomitmen pada DMO dan DPO. Hal ini dilakukan di tingkat nasional, agar ekspor bisa lebih cepat.
Ditambahkannya, “Hingga hari ini stok di tangki 7 juta ton. Jelas ini biang keladinya yang menyebabkan harga TBS tidak naik karena pabrik tidak bongkar semua tangki,” imbuhnya.
Penghapusan DMO dan DPO dilakukan jika upaya pemerintah tidak berhasil. Adapun upaya pemerintah sebelum menghapus DMO dan DPO secara bertahap, pertama adalah penghapusan bea keluar (PE).
Zulhas menjelaskan Kalau kirim CPO minyak ke luar negeri ada pungutan ekspor untuk BPDPKS US$ 200 itu sudah dihapus. Kedua, dasar perhitungan (TBS sawit) dulunya bulanan, sekarang 2 mingguan. Jadi harga bisa lebih terukur, dengan hitungan 2 minggu.
Selain itu, Zulhas mengatakan upaya ketiga akan meningkatkan kuota ekspor CPO dari 1:5 menjadi 1:7, perbandingannya eksponensial. Artinya, misalnya seorang pedagang sawit mengekspor 1.000 ton CPO, maka dia bisa mengekspor 5.000 ton, maka kuotanya akan meningkat menjadi 7.000 ton dengan total pasokan 1.000 ton di pasar dalam negeri.
Sumber: finance.detik.com