Sawit Notif – Tercatat naik, harga minyak sawit di Bursa Berjangka Malaysia lebih dari 3% pada Jumat (15/7). Hal ini menjadi peluang dalam menutupi kerugian yang terjadi sebelumnya, dimana harga minyak sawit anjlok.
Mengutip Infosawit.com, Kontrak minyak sawit acuan FCPOc3 untuk pengiriman September 2022 di Bursa Malaysia Derivatives Exchange naik RM 106 per ton, atau naik sekitar 2,97%, menjadi RM 3.674 per ton pada awal perdagangan. Dilansir Reuters, selama seminggu ini harga kontrak minyak sawit telah merosot 11,8%, selama dua minggu berturut-turut.
Saat ini, Pemerintah Indonesia juga sedang mempertimbangkan untuk memangkas nilai pungutan ekspor. Hal ini dikarenakan selama ini dianggap telah membebani harga Tandan Buah Segar (TBS) sawit petani.
Oleh karena itu, pemerintah Indonesia memberikan insentif guna mempercepat kegiatan ekspor, agar tangki CPO di pabrik kelapa sawit segera normal.
Tercatat juga bahwa kontrak soyoil teraktif Dalian, DBYcv1 naik 2,7%, sementara kontrak minyak sawit DCPcv1 turun 0,7%. Harga kedelai di Chicago Board of Trade BOcv1 naik 1,6%, dikutip dari Infosawit.com.
Kemudian, tercatat juga harga minyak mentah mengalami kenaikan di tengah ketidakpastian kebijakan Federal Reserve AS dalam menaikkan suku bunga untuk memerangi inflasi yang merajalela, hal ini membuat minyak kelapa sawit sebagai pilihan yang menarik untuk bahan baku biodiesel.
Sumber: Infosawit.com,