Sawit Notif – Perdagangan minyak sawit global terus berfluktuasi, bahkan setelah perang Rusia-Ukraina, yang mendorong harga minyak sawit ke rekor tertinggi RM6.632 ($1.506,25) per ton, tapi sekarang itu sudah berakhir. Selama tiga bulan terakhir, harga minyak sawit terus menurun.
Mengutip Infosawit.com, Dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg TV, pengmat minyak sawit dan direktur Godrej International India, Dorab Mistry, mengungkapkan bahwa harga minyak sawit belum mencapai titik terendah.Menurut analisis Dorab, harga minyak sawit akan turun ketika gencatan senjata Rusia-Ukraina berlangsung.
Untuk status sawit di Indonesia, Dorab Mistry memperkirakan cadangan sawit di Indonesia sudah mencapai 10 juta ton. “Oleh karena itu, Indonesia perlu memperpanjang kebijakan penangguhan pajak ekspor minyak sawit,” kata Dorab.
Masih mengacu pada analisis Dorab, inflasi harga pangan mencapai puncaknya selama Mei-Juni 2022.
Setelah itu, harga minyak sawit akan terus turun selama dua bulan ke depan. “Harga minyak sawit kemungkinan akan turun ke RM3.000/ton di bulan September,” katanya.
Bahkan, katanya, harga minyak sawit akan terus turun menjadi sekitar RM3.000-2.500 per ton saat perang Rusia-Ukraina berakhir.
Sumber: Infosawit.com