Sebagai salah satu jenis tumbuhan, kelapa sawit merupakan komoditas perkebunan terbesar di Indonesia. Tak heran, kelapa sawit ini menjadi perkebunan terpenting di Indonesia karena bisa mempengaruhi pembangunan ekonomi.
Dalam setahun, kelapa sawit ini dapat memproduksi minyak kelapa sawit dan inti sawit sekitar 46 hingga 48 juta ton. Dengan produksi sebanyak itu, tak heran jika kelapa sawit hingga saat ini memiliki prospek yang bagus untuk Indonesia.
Dan sebagai petani sawit, apakah Anda sudah mengetahui cara menanam kelapa sawit yang benar? Jika belum, simak pembahasan berikut ini mengenai cara penanaman kecambah kelapa sawit yang benar.
Kecambah Kelapa Sawit
Kecambah kelapa sawit adalah tumbuhan muda yang berkembang dari tahap embrio menjadi kecambah. Anda bisa menanam sawit melalui bibit kelapa sawit unggul dengan jumlah besar sehingga bisa menjadi perkebunan sawit dan dapat memproduksi minyak sawit dalam jumlah besar pula.
Kecambah Asli vs Palsu
Sebelum menanam kecambah kelapa sawit, Anda juga perlu mengetahui bibit kecambah kelapa sawit yang asli dan palsu.
1. Kecambah Kelapa Sawit Asli
Kecambah kelapa sawit asli merupakan kecambah yang memang diproduksi dari proses hibridisasi melalui sumber benih sesuai dengan ketentuan.
2. Kecambah Kelapa Sawit Palsu
Setelah mengetahui bibit kecambah kelapa sawit yang asli, lalu bagaimana dengan bibit kecambah kelapa sawit yang palsu?
Kecambah kelapa sawit palsu merupakan kecambah yang memang diproduksi dengan sembarangan tanpa mempedulikan maupun memperhatikan ketentuan yang ada.
Dibawah ini, ada juga beberapa cara mengetahui kecambah sawit yang palsu, di antaranya:
- Ketebalan tempurung bibit atau kecambah kelapa sawit palsu lebih tipis.
- Permukaan bibit atau kecambah sawit memiliki tekstur yang kasar dan kotor.
- Bibit atau kecambah sawit yang palsu memiliki tingkat kematian lebih tinggi.
Cara Membuat Kecambah Bibit Sawit
Dengan adanya kecambah asli dan palsu, Anda perlu mengetahui kecambah yang asli dan proses pembuatannya dilakukan oleh badan yang resmi dan bersertifikat. Karena perlu Anda tahu, bahwa tidak sembarangan orang bisa membuat kecambah sendiri, sebab diperlukan riset mendalam dan laboratorium khusus. Namun, di bawah ini adalah cara membuat kecambah sawit secara umum yang dilakukan lembaga atau badan tertentu.
1. Proses Pengembalian Pokok Dura
Pertama-tama, Anda harus memilih dura pada kelapa sawit yang memiliki keunggulan. Untuk mengetahui kelapa sawit yang unggul, Anda bisa melihat dari ukurannya. Semakin besar ukuran dura, maka semakin bagus juga hasil dan kualitasnya.
2. Proses Perontokan Brondolan
Setelah memilih dura, Anda bisa melakukan proses perontokan brondolan dengan memisahkan tangkai kelapa sawit, lalu menaruhnya pada suatu wadah. Proses ini untuk memisahkan kualitas dari tangkai kelapa sawit untuk dipilih dan disaring lagi.
Untuk mendapatkan kualitas terbaik, Anda bisa melakukan pemeraman hingga kurang lebih tiga hari pada suatu wadah. Anda bisa menggunakan wadah berupa plastik, kain, karung, dan terpal.
3. Proses Fermentasi Brondolan
Proses fermentasi ini penting dan krusial dilakukan untuk membuat kecambah sawit. Dalam proses fermentasi brondolan, Anda bisa menggunakan dua metode, di antaranya:
- Fermentasi basah, yaitu brondolan yang direndam pada wadah berisi air selama kurang lebih 10 hari.
- Fermentasi kering, yaitu brondolan yang dibungkus pada wadah karung selama kurang lebih 7 hari.
4. Proses Pengolahan Brondolan
Proses pengolahan brondolan merupakan proses yang penting demi membuat kecambah kelapa sawit yang berkualitas. Dalam proses ini, Anda harus mengupas serabut brondolan kelapa sawit dan menumbuknya dengan perlahan.
5. Proses Pematahan Dormansi Biji
Dalam proses ini, Anda harus mengeringkan biji kecambah kelapa sawit secara menyeluruh biasanya selama kurang lebih 1 hingga 3 hari.
6. Proses Perendaman Ulang Biji
Setelah melakukan pengeringan, Anda bisa melakukan perendaman ulang biji sawit untuk menyaring biji sawit berkualitas tinggi sehingga Anda mendapatkan kecambah kelapa sawit yang unggul.
7. Proses Penyimpanan Biji
Ketika perendaman selesai, Anda bisa melakukan penyimpanan biji yang berkualitas. Untuk mendapatkan biji yang berkualitas, Anda bisa melakukan penyimpanan biji dengan baik dan sesuai dengan ketentuan.
Sebelum melakukan penyimpanan, bibit kelapa sawit harus Anda angin-anginkan terlebih dahulu. Selain itu, Anda harus memastikan bahwa bibit sawit tersebut cukup menerima sinar matahari.
8. Proses Pemilihan Kecambah
Setelah 7 hingga 10 hari disimpan, nantinya bibit sawit tersebut muncul kecambah biji kelapa sawit. Anda harus memilih bibit sawit yang sudah tumbuh tunas maupun belum. Bibit sawit yang belum muncul tunas maka bibit sawit berkualitas tidak baik atau jelek.
Kemudian, umur bibit kelapa sawit siap tanam biasanya berumur sekitar 10 hingga 12 bulan sejak melakukan pembibitan awal di polybag.
Cara Tanam Kecambah Bibit Sawit
Setelah mengetahui secara umum cara membuat kecambah bibit sawit, dan Anda ingin menanam kecambah bibit sawit, tetapi belum tahu bagaimana cara menanam bibit sawit yang benar? Simak pembahasan berikut ini mengenai cara menanam kecambah bibit sawit yang bisa Anda lakukan.
A. Pemilihan Benih Kelapa Sawit
Terlebih dahulu, Anda harus memilih benih kelapa sawit yang berasal dari induk sawit berkualitas. Anda bisa mendapatkan benih tersebut dari perusahaan yang memproduksi benih kelapa sawit berkualitas tinggi berasal dari persilangan Dura x Pisifera.
B. Proses Pembibitan Kelapa Sawit
Untuk melakukan proses pembibitan kelapa sawit, Anda bisa menggunakan dua tahap atau satu tahap, yaitu Pre Nursery dan Main Nursery (dua tahap), maupun satu tahap.
a. Pre Nursery
- Pastikan lahan pembibitan sudah dibersihkan.
- Atur penyiraman bibit dengan memasang instalasi penyiraman.
- Siapkan tanah top soil untuk ke pengisian Polybag kecil (baby bag)
- Bibit yang sudah di isi tanah di susun pada bendengan yang sudah di siapkan
- Tanam kecambah pada baby bag yang sudah disusun sebelumnya dengan kedalaman lebih 2 cm.
- Yang perlu diperhatikan saat penanaman kecambah “jangan sampai terbalik” (plumula di atas dan radikula di bawah).
- Lamanya waktu pembibitan pada tahap Pre Nursery adalah 3 bulan, setelah itu dilakukan transplanting bibit ke Large Bag pada Main Nursery.
b. Main Nursery
- Saat usia kelapa sawit sudah 3-4 bulan, Anda bisa pindahkan ke polybag berukuran 40×50 cm atau 45×60 cm dengan tanah lapisan atas.
- Beri jarak antara bibit satu dengan bibit lainnya. Jarak idealnya sekitar 90×90 cm (disesuaikan dengan jumlah populasi per hektar)
- Untuk menentukan jarak antar bibit dilakukan pemancangan terlebih dahulu.
- Isi Large Bag (polybag besar) dengan tanah lapisan atas yang sudah diayak. Kemudian, susun sesuai titik pancang.
- Sebelum proses transplanting dari Pre Nursery ke Main Nursery lakukan penyiraman Large Bag hingga jenuh.
- Lakukan transplanting dari Baby bag ke Large bag.
- Lamanya bibit pada Main Nursery minimal 9 bulan sebelum bibit siap tanam ke lapangan.
- Yang perlu diperhatikan proses penyiraman bibit wajib dilakukan dua kali sehari (pagi dan sore).
C. Pemeliharaan Bibit Kelapa Sawit
Anda harus melakukan pemeliharaan bibit kelapa sawit untuk memastikan bibit-bibit tersebut bagus, baik, sehat, dan tumbuh dengan normal. Pemeliharaan bibit kelapa sawit, di antaranya penyiraman, pembersihan lahan dari gulma, pemupukan, hingga pemberantasan hama.
Selain itu, setelah bibit berkembang menjadi pohon sawit, Anda harus melakukan perawatan sawit pada batang pohon. Sebab, bahaya Ganoderma akan mudah menyerang batang kelapa sawit Anda yang menimbulkan penyakit busuk pangkal batang sawit sehingga akan menyebabkan kematian dan pohon kelapa sawit mudah tumbang.
Perawatan sawit dapat praktisi perkebunan lakukan dengan cara memilih pupuk organik yang tepat, dan sesuai dosis. Salah satunya adalah pupuk MOAF® dari Plantation Key Technology (PKT) yang diformulasikan khusus sesuai dengan kebutuhan tanaman dan bermanfaat memelihara pohon sawit, meningkatkan produktivitas, dan membantu melindungi pohon dari serangan hama dan penyakit.
Sudah Tahu Cara Penanaman Kecambah Sawit yang Benar?
Itulah pembahasan kecambah sawit, kecambah kelapa sawit yang asli atau palsu, cara buat kecambah bibit sawit, hingga cara tanam kecambah bibit sawit yang bisa Anda ketahui. Jadi, Anda tak perlu bingung lagi saat ingin tanam kecambah kelapa sawit yang benar.
FAQ
1. Berapa lama ketahanan kecambah sawit?
Penyimpanan kecambah untuk pertumbuhan bibit yang terbaik memiliki ketahanan kecambah sawit selama 0-1 minggu hingga maksimal 2 minggu (disimpan dalam ruangan ber ac).
2. Bagaimana ciri-ciri bibit sawit yang bagus?
Ada 9 ciri-ciri bibit sawit yang bagus. Untuk lebih jelasnya, Anda bisa mengetahui 9 ciri-ciri bibit sawit yang bagus, di antaranya:
- Memiliki bentuk tunas normal yang berwarna putih.
- Memiliki bentuk anak daun yang lebar dan tidak kusut.
- Memiliki tempurung bibit sawit yang berwarna hitam gelap.
- Memiliki akar panjang bibit sawit yang tidak lebih dari 2 hingga 3 sentimeter.
- Memiliki batang di bagian bawah yang pendek dan gemuk.
- Memiliki calon akar yang berwarna kekuning-kuningan mendekati hijau, sedangkan batang dan daun berwarna keputihan.
- Memiliki bibit sawit yang telah diperiksa dan dinyatakan sehat oleh karantina.
Bagi perusahaan perkebunan yang memiliki pertanyaan lebih lanjut mengenai penanaman kecambah sawit yang tepat untuk kelapa sawit. Kunjungi website kami www.pkt-group.com atau menghubungi whatsapp kami 0821-2000-6888.