Sawit Notif – Perawatan kebun kelapa sawit dilakukan dengan berbagai tindakan,termasuk melakukan deteksi Ganoderma sejak dini. Harapannya ketika memang ditemukan jamur Ganoderma masih dalam perkembangan tahap awal, sehingga lebih mudah dikendalikan.
Upaya identifikasi penyakit kelapa sawit yang satu ini berperan besar untuk mencegah kerugian akibat serangan jamur Ganoderma. Pastikan prosedur deteksi dan identifikasi jamur patogen ini dilakukan sesuai SOP pengendalian Ganoderma.
Cara Deteksi Ganoderma
Jamur Ganoderma tumbuh dimana saja? Jamur patogen seperti Ganoderma mudah tumbuh di tempat lembab, seperti perkebunan kelapa sawit. Berikut ini beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengidentifikasi jamur Ganoderma pada perkebunan sawit, yaitu:
1. Melakukan Sensus Ganoderma Langsung di Lapangan
Sensus Ganoderma dilakukan secara langsung di perkebunan kelapa sawit. Pada umumnya tanaman yang terserang Ganoderma juga memperlihatkan gejala tertentu. Selain itu, tindakan ini dilakukan dengan mengidentifikasi keberadaan ciri-ciri jamur Ganoderma.
Tanaman sawit yang terinfeksi Ganoderma akan terlihat layu dengan daun berwarna hijau kekuningan serta kusam. Gejala seperti ini mirip dengan tanaman sawit yang kekurangan nutrisi dan air, jadi harus dilakukan proses identifikasi lebih lanjut.
Deteksi Ganoderma pun dapat dilakukan dengan melihat area sekitar pangkal batang hingga akar untuk menemukan miselium atau bahkan tubuh jamur. Jamur Ganoderma memiliki bentuk khas setengah lingkaran dengan permukaan bergelombang serta berwarna coklat.
Ketika ditemukan gejala tersebut dan memang ditemukan tubuh jamur Ganoderma, maka pohon sawit tersebut sudah terinfeksi penyakit busuk pangkal batang. Upaya pengendalian jamur Ganoderma pun harus segera dilakukan dengan cepat.
2. Menggunakan Teknologi Pemantauan Jarak Jauh Hiperspektral
Pihak pengelola perkebunan sawit tidak hanya dapat melakukan deteksi Ganoderma secara langsung di lapangan. Kini sudah banyak perusahaan perkebunan kelapa sawit yang melakukan pemanfaatan teknologi pemantauan jarak jauh hiperspektral.
Teknologi pemantauan jarak jauh tersebut bekerja dengan menangkap cahaya yang dipantulkan tanaman sawit dalam rentang gelombang berurutan dan sempit.
Analisis dilakukan dengan membandingkan setiap piksel yang mengandung reflektansi spektral lengkap dalam gambar dengan tingkat dan jenis stress yang berbeda-beda.
Tanaman kelapa sawit dengan pola spektral berbeda dengan tanaman sawit sehat tergantung kondisi morfologi maupun fisiologi daun. Umumnya, tanaman sawit sakit memiliki reflektansi lebih rendah dan NIR lebih tinggi.
Teknologi pemantauan jarak jauh seperti ini cocok untuk deteksi keberadaan tanaman sawit yang terinfeksi Ganoderma pada perkebunan dengan area luas. Namun, cara ini tidak dapat diterapkan pada deteksi jamur Ganoderma yang terdapat pada tahapan pembibitan.
3. Cara Mendeteksi Jamur Ganoderma Lainnya
Selain dua cara tersebut, upaya deteksi keberadaan jamur Ganoderma juga dapat dilakukan dengan cara lainnya. Misalnya, metode kolorimetri menggunakan asam EDTA.
Pemanfaatan bahan kimia dalam deteksi jamur Ganoderma seperti ini dapat dilakukan dengan bantuan uji laboratorium. Selain itu, pengujian keberadaan Ganoderma seperti ini hanya dapat dilakukan oleh tenaga ahli.
Pentingnya Deteksi Ganoderma
Deteksi Ganoderma kelapa sawit sangat penting dilakukan sejak dini pertumbuhannya. Ketika Ganoderma ditemukan sejak dini, serangannya dapat segera diatasi dengan lebih mudah.
Tindakan ini juga efektif mencegah penyebaran jamur Ganoderma secara lebih luas. Deteksi dini jamur Ganoderma yang berhasil dilakukan juga meminimalisir kerugian finansial yang ditimbulkan akibat terganggunya pertumbuhan sehingga produktivitas tanaman sawit.
Pihak pengelola perkebunan sawit pun tidak perlu mengeluarkan lebih banyak biaya untuk upaya pengendalian Ganoderma dalam skala besar.
Dampak Terlambat Mendeteksi Jamur Ganoderma
Cara mengatasi jamur Ganoderma pada kelapa sawit harus dilakukan sejak dini agar tidak menimbulkan dampak negatif lebih besar. Berikut ini dampak negatif yang akan terjadi ketika terlambat melakukan deteksi dini keberadaan Ganoderma, yaitu:
1. Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman Sawit Terganggu
Ganoderma akan menyerang tanaman kelapa sawit dan menghambat penyerapan unsur hara maupun air. Jika tidak segera diatasi, maka kelapa sawit yang pada tahap Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) akan kekurangan nutrisi hingga akhirnya mengalami pertumbuhan dan perkembangan lambat.
Akibatnya, kualitas buah sawit pun menurun bahkan hanya dapat menghasilkan buah berukuran kecil. Ketika sudah sangat parah, maka tanaman kelapa sawit akan tumbang dan mati akibat serangan jamur Ganoderma yang tidak segera diatasi.
2. Penurunan Produktivitas Perkebunan Sawit
Dampak negatif dan kerugian finansial juga dapat dialami perkebunan sawit akibat terlambatnya deteksi keberadaan jamur Ganoderma. Hal ini terjadi ketika jamur Ganoderma menyebar dan menyerang lebih banyak tanaman sawit sehat yang belum menghasilkan atau TBM.
Penurunan produktivitas minyak kelapa sawit akibat kurangnya tandan buah segar yang dihasilkan pun tidak dapat dihindari. Kerugian finansial terjadi akibat penurunan produktivitas hingga besarnya biaya untuk mengatasi serangan Ganoderma tersebut.
Upaya Pengendalian Hayati Ganoderma
Bagaimana cara mengendalikan Ganoderma? Upaya pengendalian dini terhadap jamur Ganoderma dapat dilakukan dengan berbagai tindakan. Pengendalian Ganoderma secara hayati dapat menjadi pilihan paling tepat karena lebih ramah lingkungan.
Anda dapat melakukan upaya pengendalian hayati dengan mengaplikasikan produk CHIPS dari PKT. CHIPS dapat diaplikasikan pada lahan perkebunan sawit dengan formula dan dosis tertentu yang diperoleh setelah adanya survei serta identifikasi masalah secara langsung.
Tindakan pendahuluan seperti ini membuat penggunaan CHIPS untuk mengatasi jamur Ganoderma lebih efektif dan efisien. Kandungan mikroorganisme kompleks dalam CHIPS berperan aktif untuk mengendalikan dan membunuh jamur Ganoderma.
Selain itu, sebenarnya CHIPS juga dapat digunakan dalam cara mencegah jamur Ganoderma sejak proses budidaya awal. CHIPS juga membantu dalam memberikan nutrisi tambahan untuk pertumbuhan, perkembangan, hingga produktivitas tanaman kelapa sawit.
Sudah Tahu Cara Deteksi Ganoderma?
Deteksi Ganoderma sebaiknya dilakukan sejak dini dengan menerapkan sensus langsung di lapangan hingga pemanfaatan teknologi pemantauan jarak jauh. Setelah itu, upaya pengendalian hayati dengan CHIPS dapat dilakukan untuk meminimalisir dampak negatif. Untuk informasi yang lebih lengkap mengenai CHIPS, Anda bisa mengunjungi website PKT.
FAQ
Berikut ini beberapa pertanyaan sekaligus penjelasan yang masih terkait dengan upaya deteksi Ganoderma sejak dini untuk menambah wawasan, yaitu:
Apakah Jamur Ganoderma Berbahaya?
Ganoderma boninense termasuk jenis jamur patogen berbahaya bagi tanaman sawit karena mengganggu penyerapan air maupun nutrisi. Dampak serangan Ganoderma tingkat lanjut dapat menyebabkan kematian tanaman kelapa sawit dan menyebabkan kerugian besar.
Apa Itu Sensus Ganoderma?
Sensus Ganoderma merupakan tindakan untuk melakukan identifikasi terhadap keberadaan jamur patogen tersebut secara langsung di perkebunan sawit. Tindakan ini dilakukan dengan memperhatikan berbagai gejala Ganoderma pada kelapa sawit.
Bagaimana Cara Mengidentifikasi Ganoderma?
Proses identifikasi Ganoderma dapat dilakukan dengan melihat keberadaan ciri-ciri jamur tersebut di sekitar tanaman kelapa sawit. Ciri yang dimaksud berupa adanya miselium hingga tubuh jamur berbentuk setengah lingkaran berwarna kecoklatan pada pangkal batang sawit.
Bagaimana Cara Menghilangkan Ganoderma?
Jamur Ganoderma yang ditemukan dapat langsung dihilangkan dengan cara mencabut dan membersihkan seluruh tubuh hingga akar jamur. Area sekitarnya juga dapat diberi fungisida untuk jamur Ganoderma agar spora yang mungkin tertinggal di tanah juga mati.(AD)(DK)(SD)(NR)