Gara-gara dampak buruk drastis yang diakibatkan jamur bersifat patogen ini, banyak bermunculan produsen pupuk, perusahaan, lembaga dari berbagai negara yang terus menerus mengembangkan penelitian untuk membasmi kelompok fungi sejati ini. Tidak dipungkiri ketika uji coba di laboratorium dilakukan, hasil memberikan tanda positif berhasil. Namun sangat disayangkan, ketika uji coba laboratorium tersebut dibawa ke lapangan, ternyata hasilnya malah kurang memuaskan, bahkan masalah Ganoderma menjadi semakin patetis bagi seluruh pihak.
Mengutip seperti kata pepatah, “lebih baik mencegah daripada mengobati”, maka pemaparan berikut ini akan mengulas bagaimana sebaiknya Anda mengelola tanaman sawit agar tercegah dari serangan jamur penyebab penyakit Busuk Pangkal Batang (Basal Stem Rot/BSR) yang mengakibatkan penurunan kualitas dan kuantitas pada tandan buah segar (TBS) pohon bahkan kematian pada tanaman. Silakan simak penjelasan dibawah ini.
Apa Itu Ganoderma?
Sebelum menerapkan cara mengatasi jamur Ganoderma pada kelapa sawit, penting untuk mengenal lebih dalam tentang morfologi jamur ini. Salah satu jenis jamur yang sering ditemui di perkebunan kelapa sawit di Indonesia adalah Ganoderma boninense.
Ganoderma boninense dapat menyebabkan penyakit busuk pangkal batang pada kelapa sawit. Ini disebabkan oleh sifat parasit Ganoderma yang dapat bertahan hidup dalam tanah dalam jangka waktu yang sangat lama. Dampak patogen ini bisa fatal bagi kelapa sawit, bahkan dapat menyebabkan kematian tanaman. Karena itu, Ganoderma sering disebut sebagai jamur tular tanah yang memiliki dampak merusak bagi tanaman.
Di perkebunan kelapa sawit, Ganoderma boninense sudah menjadi hal yang wajar. Bentuk tubuh patogen ini menyerupai piring dengan permukaan berwarna putih yang berubah menjadi coklat saat menua. Selain itu, patogen ini juga bisa memiliki warna ungu tua hingga hitam dengan diameter tubuh yang bervariasi, mulai dari 5 cm sampai 30 cm.
Spora jamur yang terdapat pada Ganoderma mampu menempel dan bertahan dalam tanah dalam jangka waktu yang lama, bahkan bertahun-tahun.
Maka, jika lingkungan mendukung, spora tersebut dapat berkembang secara masif dan aktif. Oleh karena itu, penting untuk memahami cara mengatasi jamur Ganoderma pada kelapa sawit agar penyebarannya dapat dicegah dan tidak merugikan produksi di perkebunan kelapa sawit Anda.
Gejala dan Ciri-ciri Ganoderma
Sebelum Anda mengetahui cara mengatasi jamur Ganoderma pada kelapa sawit, Anda juga perlu mengetahui ciri-ciri kelapa sawit yang terkena penyakit ini. Hal ini berguna untuk langkah pencegahan, sehingga Ganoderma tidak mudah menular ke yang lain dan dapat diberantas sejak dini. Gejala serangan Ganoderma memang agak sulit untuk diketahui. Karena Ganoderma saat ini bisa menyerang tumbuhan dari berbagai usia. Kelapa sawit generasi pertama sampai kedua dapat diserang oleh Ganoderma.
Gejala yang mendasar bahwa tanaman belum menghasilkan (TBM) terserang Ganoderma bisa dilihat dari keseluruhan daun berwarna kuning dan terlihat pucat. Kemudian, ciri gejala selanjutnya dapat ditemukan dari pertumbuhan kelapa sawit yang mulai melambat. Serta, adanya daun yang menguning pada satu sisi, bintik-bintik, bentuk daun yang lebih pendek yang diikuti nekrosis. Sedangkan, gejala yang bisa dilihat untuk tanaman menghasilkan (TM) yaitu terbagi menjadi 4 stadium. Berikut dibawah ini merupakan gejala Ganoderma pada kelapa sawit yang sudah dewasa atau tanaman menghasilkan (TM) diantaranya adalah:
A. Stadium I
Gejala pohon sawit yang terserang Ganoderma pada stadium I ini warna daunnya kuning, layu, dan kusam. Selain itu, Anda bisa melihatnya dari segi pelepah pucuk daun pada bagian atas menjadi kecil dari bawahnya, itu merupakan gejala pertama serangan Ganoderma.
B. Stadium II
Gejala pohon sawit pada stadium II, yang terlihat adalah adanya benang-benang halus yang berwarna putih di bagian pangkal batang dan akar.
C. Stadium III
Setelah itu, miselium akan tumbuh dan menjadi basidiokarp. Letaknya yang umum dijumpai pada pangkal batang, dan ada juga yang muncul di bagian tengah batang tanaman.
D. Stadium IV
Jika stadium ini dibiarkan lama-kelamaan pangkal batang pohon menjadi membusuk dan rusak atau rapuh sehingga kelapa sawit bisa tumbang.
Cara Ampuh Mencegah, Membasmi dan Mengendalikan Jamur Ganoderma
Ganoderma, penyakit yang menyerang kelapa sawit, telah menjadi ancaman serius bagi pertanian kelapa sawit di berbagai wilayah. Namun, PKT telah berhasil mengatasi tantangan ini melalui serangkaian eksperimen yang inovatif dan konsisten selama bertahun-tahun. Berikut beberapa cara ampuh untuk mencegah, membasmi dan mengendalikan jamur Ganoderma:
1. Lakukan Sensus Sejak Dini untuk Pengendalian Jamur Ganoderma
Jika sudah terdapat basidokarp Ganoderma di pohon maka dapat dipastikan pohon tersebut telah memasuki stadium 3 & 4 dan pastinya sekelilingnya juga sudah terinfeksi Ganoderma sehingga harus segera dilakukan sensus tingkat keparahan.
Deteksi dini penyakit busuk pangkal batang sangat dibutuhkan untuk pengendalian Ganoderma agar dapat menentukan stadium serangan Ganoderma dan stadium penyebaran di areal pertanaman. Pengamatan ciri-ciri tahap awal seperti penampakan daun tombak yang ganda dan tanda adanya basidiokarp Ganoderma pada pangkal batang.
2. Lakukan Sensus Sejak Dini untuk Pengendalian Jamur Ganoderma
Pada umumnya, para praktisi pekebun belum paham bahwa pada daerah endemik Ganoderma sebenarnya karena inokulumnya telah menyebar dan bertahan dikebun, sehingga tanaman sesehat apapun pasti akan terserang juga. Sumber inokulum Ganoderma tersebut seperti sisa-sisa kayu land clearing, pohon yang sawit mati serta masih terdapatnya pengembalaan ternak di areal kebun. Pemusnahan sumber inokulum Ganoderma merupakan salah satu cara membasmi Ganoderma.
3. Hindari Penggunaan Bahan Kimia yang Berlebihan Pada Lahan Sawit
Penyebab utama merebaknya infeksi Ganoderma saat ini hampir dipastikan karena kerusakan agroekosistem dalam tanah perkebunan, dimana musuh alami dari Ganoderma ini semakin berkurang, hal ini disebabkan karena adanya tekanan lingkungan seperti penggunaan bahan kimia yang berlebihan. Selain itu, penggunaan bahan kimia dapat meningkatkan kekebalan jamur Ganoderma. Mengurangi penggunaan bahan kimia yang berlebihan merupakan cara mengatasi penyakit Ganoderma Boninense pada sawit.
4. Perawatan yang Sesuai Standar Perkebunan Kelapa Sawit
Pengendalian Ganoderma pada kelapa sawit perlu didukung dengan adanya perawatan kebun seperti purning pelepah kering, bunga busuk dan buah busuk (dikumpulkan, dicincang dan dimusnahkan) serta garuk pinggiran. Hal ini dilakukan agar kondisi pohon tetap sehat sehingga pohon sawit dapat terjaga dalam kondisi prima.
5. Pengendalian Ganoderma dengan Aplikasi Pupuk dan Vaksin yang Tepat
Dengan memberikan pupuk yang tepat sasaran dimana dapat diserap oleh pohon secara maksimal dan juga tidak menyebabkan kerusakan tanah serta membantu perkembangan mikoorganisme tanah, seperti dilakukan PKT (Plantation Key Technology) dalam formulasi pupuk MOAF® yang sangat sesuai dalam pengendalian Ganoderma.
Sangat penting bagi praktisi perkebunan menyadari bahwa “mencoba-coba” pupuk yang tidak tepat malah akan memperkuat daya tahan Ganoderma sehingga masalah tersebut tidak akan pernah terselesaikan.
Ganoderma dapat menyerang berbagai tahap masa pertumbuhan sawit dari main nursery, TBM dan TM, apabila sudah terjadi kerusakan maka biaya yang dikeluarkan untuk mengendalikannya akan lebih tinggi, sehingga alangkah lebih baiknya kita dapat mencegah jamur Ganoderma dengan vaksin Ganoderma. CHIPS® merupakan vaksin Ganoderma yang ramah lingkungan dan berfungsi untuk menekan laju perkembangan Ganoderma sawit yang ada di pohon maupun segala serangan infeksi dari luar pohon di areal kebun, sehingga sawit tetap sehat dan berproduksi secara maksimal.
Bagi perusahaan yang memiliki pertanyaan dapat mengunjungi website kami www.pkt-group.com atau menghubungi whatsapp kami 0821-2000-6888.
2 Comments on “Cara Ampuh Mencegah dan Mengendalikan Jamur Ganoderma”
Comments are closed.