Di Asia penyakit Ganoderma sangat ditakuti karena dapat mematikan tanaman kelapa sawit dalam waktu singkat. Mimpi dan harapan para praktisi perkebunan kelapa sawit yaitu ingin memiliki tanaman kelapa sawit yang sehat dan berbuah lebat dengan produktivitas tinggi. Namun, penggunaan bahan kimia dari tahun 1931 di perkebunan-perkebunan Indonesia yang telah merusak agroekosistem tanah sehingga mengakibatkan terjadinya akumulasi regenerasi Ganoderma yang terus menginfeksi tanaman kelapa sawit.
Sekitar 118.000 Ha dari 14.858.300 Ha perkebunan kelapa sawit di Indonesia yang telah terserang infeksi Ganoderma. Penyebab utamanya yaitu perlakuan replanting secara sembarangan tanpa pengetahuan yang cukup, sehingga terciptalah lingkungan yang mendorong laju berkembangbiakan Ganoderma. Para praktisi kebun mengira, tanaman yang terserang apabila sudah ditumbuhi oleh basidiokarp. Perkiraan tersebut tentu salah, sebab tumbuhnya basidiokarp pada satu perkebunan menandakan bahwa 60% tanaman pada perkebunan tersebut sudah dipastikan terinfeksi spora Ganoderma, hingga tinggal menunggu waktu hingga pohon sawit tumbang secara bertahap.
Dari data hasil survei kepada 54 perusahaan, ternyata serangan dan perkembangan Ganoderma di perkebunan kelapa sawit berkorelasi positif dengan generasi tanaman yang ada di areal tersebut. Pada generasi kedua dan ketiga, tingkat kematian tanaman semakin tinggi dan semakin sulit untuk dikendalikan, karena sifat penularannya sudah melalui tanah dengan ketahanan hidup yang lama.
Akibat tidak dilakukannya tindakan pengendalian Ganoderma secara serius, maka perkebunan dapat mengalami kehilangan produksi mencapai 7.000 – 16.600 Kg/Ha/Thn pada saat tanaman sawit berumur 15 tahun, sesuai dengan kondisi generasi dari tanaman di lapangan.
Ganoderma menyebabkan sebagian besar jaringan perakaran dan batang pohon sawit membusuk, pohon menjadi tidak mampu menyerap air dan unsur hara dari dalam tanah, dan pada akhirnya pohon akan tumbang. Apabila pohon yang tumbang berjumlah banyak, tentu akan menyebabkan menurunnya angka produksi berupa penurunan RJT dan BRT sekitar 40%, yang kemudian akan berdampak langsung pada kondisi keuangan perusahaan, sehingga perusahaan tidak mampu lagi menanggung beban biaya operasional.
Ketua Masyarakat Perkebunan Kelapa Sawit Indonesia, dr Darmono Taniwiryono berpendapat, bahwa yang sering sekali sakit atau bermasalah itu adalah lahan pertanaman perkebunan kelapa sawit. Sehingga meskipun digunakan bibit kelapa sawit yang tahan Ganoderma, namun apabila tanah pada areal tanam sudah terinfeksi Ganoderma dalam kualitas dan kuantitas penyebaran yang tinggi, maka tanaman sawit tersebut tetap berpotensi terinfeksi Ganoderma.
Perkebunan yang tidak sehat, serta enggannya perusahaan kebun dalam melakukan pengendalian penyakit Ganoderma Boninense dengan alasan tingginya biaya, tidak hanya akan berimbas pada penurunan produksi, tetapi juga hilangnya pemasukan 10 tahun kedepan dan biaya investasi perkebunan terhadap tanaman sawit selama masa pemeliharaan dan pertumbuhan menjadi tidak tertutupi.
Kondisi juga semakin parah dikarenakan banyaknya pengusaha kelapa sawit yang menganggap bahwa hanya dengan melakukan replanting tanaman, infeksi Ganoderma pada perkebunan akan berhenti. Mereka tidak tahu dan tidak sadar bahwa di dalam tanah areal replanting, terdapat jutaan spora Ganoderma yang menunggu dan siap untuk menginfeksi tanaman yang baru ditanam di areal tersebut. Akibatnya, pada umur 2 – 4 tahun, tanaman akan kembali tumbang dikarenakan kesalahan teknis replanting dan tidak dilakukannya pengendalian Ganoderma terlebih dahulu dengan memakai produk pengendali hayati seperti CHIPS® di dalam lubang tanam.
Memikirkan strategi membasmi penyakit ini memang tak akan ada habisnya. Itu sebabnya, dalam hal perawatan sawit, lebih baik mencegah daripada mengobati, maka sebelum kebun Anda terjangkit, segeralah periksa pohon sawit Anda kepada PT. PKT Indonesia dan pastikan dalam keadaan sehat dan lingkungan yang mendukung.
Bagi perusahaan yang memiliki masalah yang sama dan ingin bertanya lebih lanjut mengenai fungisida kelapa sawit, cara mengendalikan serangan Ganoderma, dan hama penyakit lainnya, dapat mengunjungi website www.pkt-group.com atau menghubungi whatsapp +62 821 2000 6888.