Sawit Notif – Indonesia telah memproduksi 10,8 juta ton minyak sawit berkelanjutan yang bersertifikat (CSPO) pada tahun 2021. Hal ini membuat konsumsi pasar CSPO mencapai 484.200 ton di tahun 2021.
Deputy Director Market Transformation (Indonesia), Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO), Mahatma Windrawan menjelaskan pasar minyak sawit berkelanjutan Indonesia memiliki potensi besar untuk bertumbuh dan sejalan dengan produksi CSPO yang terus bertambah. Hal ini dapat didorong ke arah penggunaan consumer goods.
Mengutip Infosawit.com, Indonesia Sustainability Lead for Wilmar International, Pujuh Kurniawan telah menyampaikan Wilmar berkomitmen menerapkan praktik-praktik keberlanjutan (Sustainability) dan tetap konsisten untuk terus dijalankan dengan mematuhi P&C RSPO yang menjadi komitmen perusahaan.
Pujuh juga menambahkan bahwa Wilmar akan terus mendukung dan memperjuangkan produksi dan sumber minyak sawit berkelanjutan secara global. Ia menegaskan peran mereka tak hanya sebagai produsen terkemuka di dunia, namun terbesar diantara konsumen minyak sawit. Sehingga memiliki peluang besar dalam minyak sawit berkelanjutan di Indonesia.
Direktur Sustainability Musim Mas, Olivier Tichit juga menjelaskan bahwa Musim Mas Group juga berkomitmen penuh terhadap sertifikasi ISPO yang berlaku di Indonesia. Karena dukungan akan minyak sawit berkelanjutan juga seiring dengan tumbuhnya pasar domestik yang menjanjikan.
Maka dari itu, Musim Mas Group mendorong merek produk consumer goods besar bertujuan agar menggunakan minyak sawit berkelanjutan untuk produk mereka dan Musim Mas Group mendukung usaha tersebut.
Windrawan juga berharap sejalan dengan komitmen perusahaan minyak sawit nasional, sangat penting untuk mendorong pertumbuhan pasar domestik minyak sawit berkelanjutan yang berasal dari merek produk consumer goods terkenal. Harapannya juga dapat meningkatkan upaya dalam mendapatkan 100% CSPO guna memastikan perlindungan hutan, keanekaragaman hayati, dan hak asasi manusia.
Sumber: Infosawit.com