Minyak goreng dari kelapa sawit sangat mudah Anda temukan di pasaran. Masyarakat menyukai minyak sawit lantaran harganya yang lebih ekonomis jika dibandingkan dengan minyak goreng non sawit. Untuk menghasilkan minyak berkualitas, pabrik akan segera mengolah tandan buah segar kelapa sawit kurang dari 24 jam.
Itulah sebabnya, perusahaan minyak goreng akan segera memboyong sawit segar dari perkebunan setelah dipanen. Selain untuk mencegah kebusukan, kegiatan ini juga untuk menghasilkan ekstraksi maksimal.
Apa Itu TBS?
Tandan buah segar kelapa sawit mempunyai sebutan yang lebih ringkas yaitu TBS. Tandan merupakan kumpulan buah kelapa yang bentuknya lonjong dan bergerombol. Berat satu tandan sawit bisa mencapai lebih dari 50 kg. Brondolan tandan itulah nanti yang akan menjadi bahan baku minyak goreng.
Supaya bisa menghasilkan minyak dengan kualitas baik, petani hanya akan memanen tandan yang sudah matang. Adapun ciri tandan sawit siap panen yaitu bagian buah ada yang lepas atau membrondol. Anda bisa mengetahui jika tandan tersebut siap panen yaitu jika brondolannya mencapai 25% hingga 75% pada epicarp (kulit luar).
Selain itu, Anda juga bisa mengenali dari warna tandan. Buah yang sudah cukup tua akan tampak berwarna oranye. Apabila tandan masih berwarna hijau atau gelap, itu artinya tandan kelapa sawit masih mentah.
Cara Mengangkut TBS di Lahan Gambut
Ada dua cara yang sering digunakan untuk mengangkut TBS supaya tiba tepat waktu. Kedua caranya adalah sebagai berikut:
A. Jalur Air
Untuk perkebunan sawit yang berada di lahan gambut, akan sangat sulit jika menggunakan kendaraan darat. Dengan demikian, petani sawit akan mengandalkan jalur sungai atau kanal (parit besar) untuk mengangkut sawit tersebut.
Selain itu, tandan buah segar kelapa sawit akan dinaikkan ke dalam tongkang. Selanjutnya, kapal tunda menarik tongkang dengan muatan yang mencapai 60-120 ton buah sawit. Cara ini memang masih tradisional namun cukup efektif untuk perkebunan di lahan gambut.
B. Jalur Darat
Apabila kondisi medan perkebunan lebih stabil, maka proses mengangkut TBS bisa menggunakan kendaraan seperti alat berat morooka untuk melangsir buah dari blok areal pertanaman yang akan dikumpul di induk TPH afdeling, setelah itu dimuat ke dalam truk untuk dibawa ke PKS.
Jika proses mengangkut TBS harus melewati jalan kecil dan lahan tersebut gambut, mungkin lebih cocok menggunakan jonder atau quick tractor.
Perhatian Penting dalam Mengangkut TBS di Lahan Gambut
Guna mencegah keterlambatan dan mempertahankan kualitasnya, silakan simak perhatian penting saat mengangkut tandan buah segar kelapa sawit:
1. Membuat Jadwal Pengangkutan
Apabila buah sawit sudah memasuki masa panen, sebaiknya Anda mulai membuat jadwal untuk memanen dan mengangkutnya. Misal dalam satu hari Anda melakukan satu kali per kapel yang sesuai dengan rotasi, maka buatlah jadwal yang detail pada masing-masing kapel panen (kapel panen A, B, C, D, E, F) supaya kegiatan panen lebih teratur dan efisien.
Anda bisa menjadwalkan kendaraan sudah mengisi bahan bakar ketika sore hari atau sehari sebelumnya untuk mengangkut hasil panen di pagi hari. Selanjutnya, kendaraan yang mengangkut hasil panen siang hari juga harus diisi bahan bakar di pagi hari.
Selain membuat jadwal pengisian bahan bakar kendaraan, Anda juga wajib membuat jadwal pengangkutan. Misal, jadwal pengangkutan pagi dari jam 09.00 hingga jam 14.00. Sedangkan jadwal untuk sore hari misal mulai jam 15.00 hingga jam 18.00.
Jadi, Anda bisa memasok tandan buah segar kelapa sawit ke perusahaan minyak goreng secara terjadwal dan sampai lebih awal. Selain itu, harga buah sawit segar tentu lebih mahal jika dibandingkan dengan sudah lebih dari 24 jam.
2. Siapkan Angkutan yang Memadai
Anda bisa memilih moda angkutan seperti truk untuk mengangkut hasil panen sawit. Kapasitas muatan kendaraan jenis ini tentu jauh lebih besar sehingga lebih efektif dan efisien. Selain itu, memuat menggunakan truk juga memungkinkan Anda untuk menghemat ongkos bahan bakar.
Namun, apabila proses mengangkut buah sawit harus melewati lahan gambut, tentu tidak bisa menggunakan kendaraan dengan kapasitas besar. Permukaan gambut yang tidak stabil akan menyulitkan kendaraan yang mengangkut sawit. Selain itu, kendaran berat juga mempunyai potensi untuk oleng atau tenggelam.
Jika kasusnya seperti ini, Anda bisa menggunakan jonder dan morooka. Meskipun kapasitas muatannya tidak sebanyak truk, namun dapat mengantarkan tandan buah segar kelapa sawit tepat waktu.
3. Menata Muatan
Buah kelapa sawit yang sudah cukup usia biasanya akan mudah lepas atau membrondol. Supaya brondolan buah tersebut tidak tercecer dalam perjalanan menuju pabrik, maka pastikan menata muatan dengan benar. Tata setiap tandan sawit dengan rapi supaya dapat memaksimalkan pengangkutan.
Selanjutnya, masukkan semua brondolan sawit ke dalam karung agar lebih rapi. Pastikan Anda tidak menyertakan tandan kosong, buah busuk, dan buah mentah ke dalam kendaraan pengangkut. Kondisi ini lantaran perusahaan hanya menerima buah sawit segar dengan kondisi bagus.
Menata muatan tidak hanya memungkinkan Anda untuk mengangkut buah sawit dalam jumlah banyak, namun juga menjaga kualitasnya. Asal tidak menaikkan tandan sawit ke mobil pengangkut yang tercampur dengan buah yang busuk.
4. Sesuaikan Kapasitas Angkut Kendaraan
Setiap petani sawit tentu ingin mengangkut tandan buah segar kelapa sawit langsung dalam jumlah banyak agar cepat selesai. Namun demikian, Anda tetap harus menyesuaikan kapasitas muatan kendaraan pengangkut dan medan jalannya.
Menyesuaikan berat angkutan dengan jenis kendaraan ini juga lebih efektif daripada mengangkut melebihi kapasitas muat. Kendaraan yang kelebihan muatan biasanya tidak bisa melaju dengan normal atau cepat.
Selain itu, banyak risiko yang mungkin dihadapi seperti pecah ban atau kendaraan terguling ketika melewati medan sulit seperti lahan gambut.
Sudah Tahu Cara Angkut Tandan Buah Segar Kelapa Sawit?
Itulah ulasan lengkap mengenai TBS, cara mengangkut, serta beberapa hal penting yang perlu Anda perhatikan dalam mendistribusikan hasil panen. Selain harus mengantar TBS kurang dari 24 jam, petani juga harus memastikan TBS tersebut bebas dari hama kelapa sawit.
Hal tersebut penting karena akan mempengaruhi kualitas minyak goreng. Itulah sebabnya, para petani perlu memberikan perawatan sawit yang terbaik. Anda bisa menjalin kerja sama dengan PKT jika ingin meningkatkan produktivitas sawit dan melindunginya dari serangan hama.
Sebab dengan riset dan pengalaman puluhan tahun, PKT memiliki formula khusus bagi perkebunan kelapa sawit berupa pupuk lengkap MOAF® yang diformulasikan sesuai kebutuhan tanaman dan kondisi perkebunan. Setta, menjadikan pupuk MOAF® sebagai solusi pemupukan yang tepat, efektif, dan efisien.
PKT juga memiliki teknologi pengendali hayati terdepan berupa CHIPS® yang dapat bermanfaat membasmi dan mengendalikan penyakit yang disebabkan oleh Ganoderma, serta meminimalisir berkurangnya populasi sawit karena pohon tumbang yang ditumbuhi Ganoderma.
FAQ
1. Apa yang dimaksud TBS kelapa sawit?
TBS atau tandan buah segar kelapa sawit merupakan buah sawit matang yang masih baru dipanen.
2. Bagaimana cara memindahkan TBS ke angkutan?
Memindahkan TBS bisa dengan dua cara yaitu menggunakan mesin crane grabber atau menggunakan tojok seperti tombak untuk cara manual.
3. Apa transportasi yang digunakan untuk mengirimkan TBS ke pabrik?
Guna mengejar waktu pengiriman bisa menggunakan jalur air dengan menggunakan tongkang dan kapal tunda. Sedangkan untuk jalur darat, bisa menggunakan mobil pick up, truk, atau morooka.
4. Bagaimana cara meningkatkan produktivitas dan melindungi kelapa sawit?
Cara mudah untuk meningkatkan produktivitas dan melindungi tanaman sawit dari hama yaitu dengan mempercayakannya pada PKT (Plantation Key Technology) yang memilki produk formula khusus berupa pupuk MOAF® dan pengendali hayati CHIPS® guna meningkatkan produktivitas sawit, serta memberikan solusi untuk masalah lainnya.