6 Jenis Jamur Tankos pada Sawit Beserta Manfaatnya

6 Jenis Jamur Tankos pada Sawit Beserta Manfaatnya

Jamur adalah salah satu bahan makanan yang orang-orang sukai. Ada banyak jenis jamur yang populer di dunia. Beberapa di antara jenis jamur/fungi tersebut adalah yang tumbuh di tumpukan tankos sawit. Jamur-jamur ini pun akhirnya kita kenal juga dengan jamur tankos, karena tumbuh di tumpukan tandan kosong sawit.

Apa itu jamur tankos, apa saja manfaatnya, dan ada berapa jenis jamur tankos yang ada? Penasaran dengan jamur tankos? Simak penjelasan tentang jamur tankos!

Apa Itu Jamur Tankos?

Tankos sendiri merupakan singkatan dari tandan kosong atau limbah tandan sisa dari kelapa sawit hasil perebusan. Biasanya, tankos yang menumpuk ini akan ditumbuhi berbagai jamur, sehingga jamur-jamur ini pun kita kenal dengan sebutan jamur tankos.

Jamur yang tumbuh di tankos sawit tidak hanya satu saja. Namun, ada enam jenis jamur yang dapat Anda temui di tandan kosong kelapa sawit ini.

Jenis-Jenis Jamur Tankos

Ada enam jenis fungi yang tumbuh di tankos sawit. Apa saja itu?

1. Jamur Oncom

Jamur yang memiliki nama ilmiahnya Monilia sp. ini dapat  tumbuh tepat setelah tandan kosong keluar dari pabrik. Jamurnya berwarna jingga terang, seperti warna oncom (makanan khas sunda), sehingga sering kita sebut jamur oncom. 

Jamur ini merupakan kelompok jamur mikroskopis. Jenis fungi satu ini tampaknya memakan sisa minyak di Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS). Jamur ini akan terus tumbuh dominan hingga sisa minyak habis. 

2. Jamur Kuping

Jamur kuping merupakan jamur yang sering dijual di pasaran dan banyak dipakai di berbagai masakan. Warnanya coklat tua, lentur, dan bergelombang seperti telinga manusia, karena itulah sering disebut jamur kuping. Ini juga jadi salah satu jamur yang populer. 

Tapi, jamur yang ada di tandan kosong ini lebih tebal dan lebih cerah, serta berwarna coklat muda. Dagingnya lebih lembut dan lebih tebal. Saya yakin jamur ini enak untuk dimakan. Namun, jamur ini jarang tumbuh, sehingga banyak orang di pabrik yang tidak mengetahuinya.

3. Jamur Merang

Berikutnya, jamur tankos yang terkenal juga adalah jamur merang. Jamur ini juga dikenal dengan nama latin Volvariella volvacea merupakan spesies jamur yang dapat dimakan, berasal dari Asia Timur dan Tenggara di iklim tropis atau subtropis.

Ia juga disebut “jamur jerami”, karena biasanya tumbuh di jerami (sekam padi) yang banyak tersedia. Sesuai dengan nama ilmiahnya, Volvariella volvacea, jamur ini memiliki volva atau cawan berwarna coklat muda, yang awalnya merupakan selubung yang menutupi tubuh buah saat masih dalam tahap telur (masih muda).

Ia memiliki tubuh buah muda berbentuk telur, berwarna coklat tua sampai abu-abu dan dilindungi cangkang. Pada tubuh buah jamur merang dewasa, tutupnya berkembang menjadi kelopak berwarna abu-abu kecoklatan dengan batang berwarna coklat muda.

Menurut penelitian, limbah kapas merupakan media tumbuh yang memberikan produksi dan pertumbuhan terbaik bagi jamur. Jamur ini dikenal sebagai jamur hangat, hidup dan bertahan hidup pada suhu yang relatif tinggi, 30-38 °C dengan suhu optimum 35 °C.

4. Jamur Sensual atau Pentol Sawit

Banyak dicari oleh para pekerja atau orang di pabrik, jamur tankos satu ini memang memiliki rasa yang cukup lezat. Jamur ini termasuk genus yang sama dengan jamur merang (Volvariella volvacea). Bentuknya sangat mirip dengan jamur merang dengan warna abu-abu kecoklatan.

Jamur ini memiliki warna abu-abu/coklat dan bulat seperti telur, namun ukuran gumpalan tersebut lebih besar dari jamur biasa. Saat mulai tumbuh, retakan akan muncul di ujung lingkaran. Kemudian, muncullah tubuh buah. 

Ukuran tubuh buah bisa sangat besar. Jamur yang biasa ditanam berdiameter sampai 30 cm. Ukuran lingkarannya, bila masih kecil, bisa mencapai kepalan tangan manusia.

Jamur ini sangat cocok untuk digoreng, dimasak dengan pasta, atau dibuat sup. Rasanya kenyal dan asin seperti ayam. Jamur ini paling enak saat masih kuncup (bulat). Jika besar, akan terasa sedikit tidak enak. 

Cara membuatnya, bersihkan jamur ini dengan air. Kupas dan buang jamur hitamnya, cuci kembali. Potong sesuai ukuran yang diinginkan. Sudah siap. Jamur siap dimasak. 

Jamur yang ditanam pada media TKKS dapat tumbuh optimal. Diameter tudungnya adalah 25-30 cm. Sementara jamur yang baru dipetik saat mekar, bisa seukuran kepalan tangan orang dewasa.

5. Jamur Tiram

Satu lagi jamur yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia adalah jamur tiram. Jamur tankos ini juga dikenal dengan Pleurotus ostreatus dalam bahasa latin, merupakan kelompok jamur yang dikenal masyarakat karena bentuk dan ukuran tubuh buahnya yang menonjol.

Jamur tiram merupakan jenis jamur yang dapat dimakan dan memiliki cita rasa yang cukup khas. Ia pun bisa diolah menjadi makanan lain, seperti jamur crispy, tumis jamur, dan masih banyak lagi makanan lainnya.

Jamur ini juga termasuk jamur tankos yang bisa tumbuh di limbah tandan kosong kelapa sawit. Ia juga bisa tumbuh pada kayu yang sangat lapuk dan dapat tumbuh tergantung pada sumber makanan, suhu, kelembaban, air, cahaya, udara dan keasaman.

6. Jamur Akar Merah

Selanjutnya, jamur yang tumbuh di tandan kosong kelapa sawit adalah jamur akar merah. Jamur ini memiliki nama ilmiah Ganoderma sp. Ia merupakan jenis fungi patogen yang tidak hanya tumbuh pada tankos sawit, tetapi juga di pangkal batang tanaman kelapa sawit. 

Terbentuknya tubuh buah cendawan pada batang pohon tanaman kelapa sawit menunjukkan tingkat keparahan, dan mengakibatkan penyakit akar/busuk pangkal batang yang menjadi penyebab sawit busuk. Pada awalnya, tubuh buah jamur berbentuk kepala kecil berwarna putih. Setelah itu, tubuh buah jamur akan berkembang membentuk kipas yang tebal.

Pada kondisi tersebut, penyakit busuk akar/busuk pangkal batang kelapa sawit, dapat menyebabkan pohon tumbang dan mati. Nah, untuk menghindari kondisi ini dan mencegah munculnya jamur akar merah, Anda dapat melakukan pemupukan dengan jenis pupuk kelapa sawit yang tepat dosis dari PKT yakni pupuk MOAF® dan menerapkan peremajaan pada lahan sawit.

Masih Banyak Jamur Tankos Belum Teridentifikasi

Itulah jenis fungi yang biasa tumbuh di limbah kelapa sawit. Selain jenis tersebut, ada banyak lagi jamur tankos lain yang belum teridentifikasi jenisnya, karena belum ditemukan taksonominya.

Untuk dapat info terbaru seputar jamur tankos, Anda bisa cari infonya di Media Sawit Indonesia, yaitu Sawit Notif PKT (Plantation Key Technology). PKT adalah perusahaan riset dan solusi terintegrasi yang bekerja dari mendiagnosis masalah nyata hingga memberikan solusi nyata perihal perkebunan sawit Anda. 

Jika Anda memiliki pertanyaan dan menginginkan solusi seputar permasalahan perkebunan sawit, silahkan kunjugi website kami www.pkt-group.com atau menghubungi whatsapp kami 0821-2000-6888.

FAQ
1. Apakah jamur tankos bisa dimakan?

Beberapa jamur memang bisa dimakan, seperti jamur tiram dan jamur kuping. Namun, Anda tetap perlu berhati-hati saat memakannya, karena tidak semua jamur tankos bisa dimakan.

2. Apakah jamur sawit dan jamur merang sama?

Jamur merang adalah salah satu jenis jamur sawit yang tumbuh di areal perkebunan kelapa sawit, khususnya di limbah tandan kosong.

3. Apa manfaat jamur tankos?

Jamur tandan kosong sawit seperti jamur tiram dan jamur kuping bisa bermanfaat sebagai sumber pangan. Sementara jamur lainnya bermanfaat untuk mempercepat penguraian limbah sawit.

4. Apakah jamur sawit beracun?

Beberapa jamur tankos yang tumbuh di limbah kelapa sawit memang beracun, khususnya yang punya warna mencolok.