Ulat kantong merupakan hama yang sering menimbulkan kerusakan berat pada tanaman kelapa sawit. Keadaan ini terjadi karena dalam siklus hidup produksi telur sangat tinggi, kemampuan untuk hidup tanpa kompetisi, daya adaptasi tinggi sehingga populasi ulat kantong juga tinggi di areal perkebunan kelapa sawit. Kelapa sawit mengalami kerusakan daun sebesar 50% dan diperkirakan penurunan produksi mencapai 30% – 40%.
Siklus Hidup Ulat Kantong
1. Telur
Telur berwarna kuning pucat dan berbentuk oval. Jumlah telur yang dihasilkan ulat kantng betina mencapai 1.000 – 2.000 butir dengan ukuran berkisar 0,5 – 0,73 mm. Telur biasanya akan menetas secara bersamaan dalam waktu 18 hari.
2. Larva
Setelah 15 hari berada di dalam kantung, larva akan keluar secara bersamaan. Keluarnya larva dari kantung tergentung pada cuaca, sinar matahari dan angin. Ulat yang baru menetas akan bergantungan dengan benang-benang liur yang panjang, sehingga mudah menyebar dengan bantuan angin, terbawa manusia, binatang atau kendaraan yang lewat di areal serangan. Hal ini mengakibatkan serangan ulat kantong sering dimulai dari areal yang berada di pinggir jalan.
Larva ulat kantung sangat aktif makan sambil membuat kantung dari potongan daun yang agak keras atau kasar. Selanjutnya larva akan bergerak memakan daun dengan hanya mengeluarkan kepala dan kaki depannya dari dalam lubang. Mula-mula larva hanya berada pada permukaan atas daun, namun setelah kantung semakin besar ia dapat berpindah dan menggantung ke bagian bawah daun. Kantongnya terbuat dari potongan daun kecil kelapa sawit dan berlangsung selama 50 hari.
3. Pupa (Kepompong)
Pada waktu berkepompong, permukaan luar kantung terlihat halus, berukuran panjang sekitar 15 mm dan menggantung di permukaan bawah daun, kepompong berlangsung selama 25 hari.
Pupa yang jantan akan menjadi ngengat bersayap, sedangkan yang betina bentuknya tetap seperti ulat, tidak berubah jadi ngengat, tidak bersayap, tidak berkaki atau tidak bersayap atau kakinya kerdil, dan tetap hidup dalam kantong.
4. Imago (ngengat)
Imago jantan dari ulat kantong berupa kupu-kupu, antenanya panjang dan berbulu pada ujungnya, sayapnya berwarna coklat kehitaman. Sedangkan Imago betina tidak bersayap, berbentuk seperti ulat dan tetap tinggal di dalam kantong sampai mati. Pada waktu kopulasi, ngengat jantan aktif mendatangi kantong ngengat betina dan kopulasi berlangsung melalui lubang di ujung kantong. Ngengat betina kemudian meletakkan telur di dalam kantong.
Memiliki masalah yang sama?
Bingung mau berbuat apa untuk keselamatan kebun Anda?
Baca juga : Cara pengendalian ulat kantong yang menyerang kelapa sawit
Kunjungi website www.pkt-group.com jika memiliki pertanyaan lebih lanjut mengenai cara mengendalikan serangan ulat api dan hama penyakit lainnya, atau menghubungi whatsapp 0821-2000-6888.