Siklus Hidup Kumbang Tanduk pada Tanaman Kelapa Sawit

Siklus Hidup Kumbang Tanduk pada Tanaman Kelapa Sawit

Tanaman kelapa sawit di Indonesia sering mengalami hambatan dalam perkembangannya, sehingga perawatan sawit mencegah hama perlu dilakukan. Salah satu hama kelapa sawit yang juga perlu diwaspadai yaitu kumbang tanduk. Namun, sebelumnya Anda perlu mengetahui siklus hidup kumbang tanduk.

Kumbang tanduk memiliki ciri khas yang unik yaitu kumbang yang memiliki tanduk dan dikategorikan sebagai jenis kumbang terbesar di dunia. Hewan ini biasa bersembunyi di batang pohon seperti kelapa sawit.

Ciri Kumbang Tanduk 

Kumbang tanduk memiliki ciri khas yang dapat membedakannya dengan kumbang lainnya. Hewan ini termasuk hewan nokturnal yang aktif di malam hari. Jika sudah siang, mereka akan bersembunyi di batang sebuah pohon.  Info menarik dari hewan ini  yaitu termasuk hewan terkuat di dunia karena mampu mengangkat bobot dengan 850 kali lebih besar dibandingkan berat badannya sendiri. Jadi, meski ukurannya yang kecil, kumbang ini terbilang lebih menarik untuk ditelaah lebih lanjut. 

Namun, tidak semua kumbang tanduk ini memiliki tanduk. Tanduk tersebut hanya dimiliki untuk kumbang jantan saja. Anda bisa dengan mudah melihat keunggulan dari kumbang tersebut berdasarkan ukuran tanduknya. 

Tanduk yang besar menunjukkan bahwa fisiknya kuat dan memiliki kesehatan yang baik. Biasanya, tanduk tersebut dimanfaatkan oleh kumbang jantan untuk bertarung memperebutkan makanan maupun  daerah tempat tinggal. 

Dengan adanya pertarungan ini juga berguna untuk menarik perhatian dari kumbang betina. Fungsi tanduk kumbang jantan ini juga untuk menggali tanah dan masuk ke dalamnya saat ingin bersembunyi dari ancaman. Kumbang ini juga memiliki sayap yang berguna untuk terbang. 

Habitat Kumbang Tanduk 

Kumbang tanduk disebut juga dengan kumbang badak karena dari penampilan fisiknya yang kuat seperti badak. Tempat tinggal kumbang tanduk biasa ada di hutan hujan atau bisa juga ada di batang pohon kelapa sawit yang mati untuk dijadikan sarang. 

Selain itu, batang pohon tersebut merupakan sumber makanan untuk larva. Kumbang tanduk ini juga bersarang di kayu lapuk, kompos, tandan kosong, batang kelapa dan batang kelapa sawit busuk yang lembab. Maka itu, kumbang tanduk dikategorikan sebagai hama tanaman kelapa sawit. Untuk mengatasi hama tersebut, Plantation Key Technology (PKT) memiliki cara yang tepat. Salah satunya adalah dengan pengendalian secraa hayati dengan menggunakan teknologi CHIPS®.

Keistimewaan teknologi CHIPS® yang diformulasikan khusus oleh PKT untuk pengendalian hama Oryctes adalah secara sistemik. Sistemik yang berarti ketika kumbang tanduk terpapar dengan bahan aktif CHIPS® ini secara tidak langsung dan tidak sadar hama Oryctes tersebut akan membawa penyakit kembali ke habitatnya. Kumbang tersebut tidak mati ditempat secara langsung, melainkan akan menginfeksi kumbang ataupun larva lainnya yang berada di sarangnya. Tersebarnya bahan aktif CHIPS® tersebut juga akan menekan laju pertumbuhan telur, larva dan kumbang dewasa lainnya, sehingga dapat menghemat waktu, tenaga kerja, dan biaya aplikasi.

Kumbang tanduk juga berkembang biak dengan baik di hampir semua benua. Contohnya adalah Amerika, Eropa, Australia, sampai dengan Asia karena mampu beradaptasi dengan baik. Namun, jika dilihat dari rantai makanannya, predator dari kumbang ini yaitu tikus, burung, dan rakun. 

Dengan demikian, adanya kumbang tanduk yang banyak di suatu lahan kebun kelapa sawit menandakan bahwa banyak pula tikus, burung, dan hewan lainnya yang dapat merusak tanaman lebih banyak.  Oleh sebab itu, penting untuk menyingkirkannya agar tumbuhan kelapa sawit dapat berkembang dengan baik. 

Siklus Hidup Kumbang Tanduk 

Setelah mengetahui apa itu kumbang tanduk dan habitatnya, maka penting memahami siklus hidup kumbang tanduk. Dengan demikian, Anda bisa mengatasi pertumbuhan kumbang ini secara berlebihan. 

Siklus hidup kumbang tanduk termasuk metamorfosis sempurna yang terdiri dari 4 proses yaitu telur, larva, kepompong, dan imago. Proses metamorfosis ini bisa berbeda-beda waktunya tergantung dari kondisi tempat tinggalnya. 

Untuk lebih jelasnya, berikut adalah penjelasan tahapan metamorfosis kumbang badak mulai dari telur hingga menjadi imago. 

1. Telur 

Tahap pertama dalam perkembangan kumbang yaitu adalah telur yang berasal dari perkawinan antara induk kumbang jantan dan betina. Umumnya, telur yang dihasilkan sangat banyak yaitu  berjumlah 50 butir. 

Telur ini akan diletakkan di tempat yang aman seperti batang pohon dan ada juga yang meletakkannya di dalam tanah. Adapun penampakan dari telurnya yaitu berwarna putih. Sedangkan ukuran diameternya hanya 3 sampai 4 mm. Selanjutnya, telur ini akan menetas setelah 2 minggu dan menjadi larva. 

2. Larva

Siklus hidup kumbang tanduk selanjutnya adalah larva yang disebut juga dengan uret. Uret ini pada saat baru menetas akan berwarna putih dan menjadi semakin besar. Larva kumbang tanduk ini akan berganti kulit sebanyak dua kali sebelum akhirnya menjadi kepompong. 

Jika larvanya sudah besar, maka warna ulat tersebut berubah menjadi agak kekuningan. Di bagian kepala berwarna merah kecoklatan sedangkan untuk ekornya warna gelap. Jika sudah besar, panjang larva ini memiliki panjang yaitu 60-100 mm

Sedangkan, di bagian permukaan tubuhnya ada bulu-bulu halus sehingga terlihat sangat menjijikan jika dilihat dari dekat. Larva ini akan tumbuh sampai sekitar 82-207 hari sebelum berubah menjadi kepompong. 

3. Kepompong

Tahapan selanjutnya adalah berbentuk kepompong. Ukuran kepompong yang dihasilkannya ini lebih kecil dibandingkan larvanya yaitu hanya mencapai 5-8 cm. Selanjutnya, fase kepompong ini terdiri dari dua tahapan. 

Yang pertama adalah fase dengan waktu 1 bulan dimana proses terjadinya perubahan uret ini menjadi kepompong atau pupa. Kemudian, pada tahapan kedua ini adalah proses perubahan kepompong menjadi kumbang tanduk dewasa yang berjalan dengan waktu sekitar 3 minggu. 

Saat menjadi kepompong, Anda bisa melihat ciri khas warna pupanya yang berwarna merah dan bentuknya lama-kelamaan akan seperti kumbang tanduk dewasa yang terbungkus. Dari bentuk kepompong ini, Anda bisa melihat jenis kelamin yang ada di dalam pupa tersebut. 

Kondisi ini karena kumbang tanduk betina tidak punya tanduk sedangkan jantan memilikinya. Oleh sebab itu, apabila kepompongnya terlihat ada bentuk tanduk yang muncul, itu artinya jenis kumbang tersebut termasuk kumbang tanduk jantan. 

Sebaliknya, jika tidak ada tanduknya, maka bisa disimpulkan kepompong tersebut adalah kumbang tanduk betina. 

4. Imago 

Setelah masa kepompong berakhir, maka siklus hidup kumbang tanduk terakhir yaitu menjadi imago atau kumbang tanduk dewasa. Waktu hidup kumbang ini biasanya berumur pendek yaitu tidak lebih dari satu tahun. 

Adapun makanan kumbang tanduk adalah pucuk umbut kelapa, getah pohon, sampai dengan buah yang manis. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa kumbang tanduk ini merupakan hama yang menyerang kepala sawit dan pohon palem. 

Hal ini karena kumbang tersebut akan menghisap pucuk pohon kelapa sawit sehingga pertumbuhan tanaman ini menjadi terganggu. Tentu ini akan membahayakan karena bisa membuat tanaman kelapa sawit menjadi mati. 

Hindari Kumbang Tanduk! 

Siklus hidup kumbang tanduk termasuk metamorfosis sempurna yang terdiri dari telur, larva, kepompong, dan imago. Anda perlu membasmi hama tanaman kelapa sawit ini apabila mengganggu dan berjumlah banyak. 

Untuk mengatasi hama tersebut, silahkan kunjungi website pkt-group.com. Anda juga bisa berkonsultasi terlebih dahulu sebelum melakukan pemesanan.  

FAQ 
1. Apa metamorfosis kumbang tanduk? 

Jawab: Metamorfosis pada kumbang tanduk disebut sebagai metamorfosis sempurna karena ada 4 tahapan dalam perkembangannya. Tahapan tersebut dimulai dari telur, larva, kepompong dan imago. Sedangkan untuk lama waktu perkembangannya bisa bervariasi tergantung dari lingkungan dan habitat tempat tinggalnya. 

2. Berapa lama kumbang bisa hidup? 

Jawab: Setelah kumbang tanduk sudah menjadi imago, maka masa hidupnya terbilang singkat yaitu sekitar 6-9 bulan saja. Meski begitu, dari perkembangannya kelapa sawit dapat dirugikan, sehingga perlu penanganan yang tepat. 

3. Kumbang tanduk makan apa? 

Jawab: Kumbang tanduk hidup di alam bebas dan biasanya menempel di tumbuhan. Hal ini karena makanannya yaitu batang yang membusuk kelapa sawit. 

4. Kumbang tanduk menyerang tanaman apa? 

Jawab: Kumbang tanduk biasa menyerang tanaman kelapa sawit. Tanaman yang diserangnya ini ketika sawit sedang baru berkembang yaitu memasuki usia 2,5 tahun. Sedangkan, kelapa sawit yang sudah tua umumnya jarang dihinggapi oleh kumbang ini. 

5. Apa ciriciri kumbang tanduk? 

Jawab: Kumbang tanduk dewasa jantan memiliki tanduk di bagian kepalanya. Umumnya, ukuran dari kumbang ini warna coklat kehitaman dengan ukuran antara 40 sampai 50 mm. Khusus untuk kumbang tanduk betina memiliki bulu halus sedangkan untuk yang jantan tidak memilikinya.