Pemerintah Mengklaim Program Biodiesel Sawit Miliki Banyak Manfaat

Pemerintah Mengklaim Program Biodiesel Sawit Miliki Banyak Manfaat

Sawit Notif – Selama tahun 2022, penerapan mandatori enggunaan biodiesel campuran solar 30% atau B30 berhasil dilaksanakan, menurut perhitungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko), penerapan kebijakan ini dapat menyerap lebih dari 10,5 juta kiloliter.

Untuk menghemat sekitar 8,3 miliar dolar AS atau lebih dari 122 triliun. Program B30 juga menyerap tenaga kerja lebih dari 1,3 juta orang, dan mengurangi emisi gas rumah kaca sekitar 27,8 juta ton.

Mengutip Infosawit.com, Pemerintah saat ini telah menetapkan program B35 pada tahun 2023, serta mendukung program biodiesel yang mencakup kecukupan pasokan, program insentif minyak sawit berupa pajak ekspor CPO dan turunannya yang dikelola oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit, dan  monitoring  (evaluasi secara berkala).

Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis, Musdhalifah Machmud berharap semua pihak dapat bersatu padu melaksanakan kebijakan pemerintah untuk mendukung kebijakan terkait penerapan B35.

Selain itu, Machmud mengatakan bukan hanya untuk mendukung bauran energi, tetapi juga untuk mendukung penciptaan lapangan kerja baru, mengurangi emisi gas rumah kaca, melakukan save terhadap devisa negara untuk pemulihan energi fosil dari luar. Kemudian,  Machmud juga mengatakan mereka akan menjalankan energi biru untuk rakyat agar bisa menghirup udara yang lebih baik.

Meski begitu, peningkatan kebutuhan sawit di dalam negeri terutama untuk energi melalui program B35 justru tidak relevan dengan upaya perbaikan tata kelola yang berlangsung. Namun, pihak petani sawit  SPKS tetap mendukung upaya perluasaan hilirisasi minyak sawit dalam negeri dengan tujuan untuk membantu stabilitas dan harga bahan baku yang layak dari petani.

Sumber: Infosawit.com